Suggestion ⚠️

3.3K 220 59
                                    

Seoul Medical Center merupakan salah satu Rumah Sakit terbaik di Korea Selatan, namun jika dibandingkan dengan Modern Hospital Guangzhou di China, Rumah Sakit khusus kanker yang sebelumnya merupakan tempat terapi dan pemeriksaan Alpha Kun, jawabannya tentu saja Rumah Sakit di China memiliki penanganan yang lebih baik. Seharusnya hari ini Kun kembali memulai sesi terapi untuk menghilangkan sel-sel kanker di tubuhnya, namun sebelum kemoterapinya dilakukan pagi ini Kun tiba-tiba demam dan muntah-muntah.

Dokter yang menangani Kun memutuskan untuk mengoperasi Kun, bukan dengan prosedur transplantasi stemcell atau sumsum tulang belakang karena sel punca yang akan di transplantasi pada Kun berada di China, Kun sudah memiliki jadwal untuk melakukan operasi transplantasi sel punca di China kurang lebih 2 bulan dari sekarang, namun entah kenapa kondisi Kun memburuk hari ini.

Jaemin, sang Omega berjalan mondar-mandir di lorong ruang tunggu O.R. Jaemin ditemani oleh Renjun dan Ten. Ten sendiri berusaha menenangkan Jaemin yang sedari tadi tidak henti-hentinya merasa cemas dan gundah.

"Na, tenang dulu ya? Percayakan saja pada dokter di dalam.. kau hanya perlu berdoa agar operasinya berjalan lancer."

"Tennie,,aku takut... aku tidak mau kehilangan Kun Hyung... hanya dia satu-satunya yang mencintaiku dengan tulus..."

"Hei, aku juga menyayangimu loh Nana! Jangan merasa bahwa kau sendirian ya Jaem..."

Jaemin memeluk Ten, jika diputar kembali Jaemin terkadang merasa lucu karena dahulu Jaemin dan Johnny sempat bersama walau hanya sekejap sebelum Ten muncul. Dan Jaemin bersyukur karena ternyata Ten adalah orang yang sangat baik, bahkan dalam masa kehamilan Jaemin, Ten sering bertemu dengannya mengajak Jaemin makan atau sekedar nongkrong bersama sampai akhirnya Jaemin bertemu dengan Kun.

"Aku juga disini, jika kalian berdua lupa..."

Ten melepaskan pelukannya dari Jaemin, rubah satu ini selalu saja mengacaukan momen.

"Aku tidak lupa, hanya memang sengaja tidak ingin mengajakmu bergabung.."

"Sialan Tennie!"

"Njun,.. Tennie terimakasih ya sudah ada bersamaku hari ini.. jika kalian tidak ada.. a-aku... tidak tahu harus bagaimana lagi.."

Renjun dan Ten tersenyum pada Jaemin, walaupun mereka tidak bertemu belasan tahun lamanya, tidak terasa ada jarak sama sekali diantara mereka. Bukankah itu yang dinamakan sahabat yang sebenarnya? Tidak terpisahkan oleh jarak maupun waktu, berapa lama pun sahabat terpisah, saat perjumpaan kembali yang ada hanya rindu dan bukanlah perasaan canggung.

Ruang O.R dengan lampu berwarna merah yang menyala sudah hampir satu jam lamanya akhirnya berubah kembali menjadi warna hijau, menandakan operasi sudah selesai. Jaemin yang sejak tadi hanya duduk bersandar pada bahu Renjun langsung beranjak berdiri.

"Dokter, bagaimana?"

"Untuk saat ini, pasien masih bisa bertahan... tapi, sepertinya pasien harus segera mendapatkan transplantasi sumsum tulang belakang, karena sel kankernya berkembang lebih cepat dari perkiraan walaupun telah dilakukan kemoterapi. Apa pendonor sel punca-nya telah tersedia?"

Jaemin mengangguk sambil meneteskan air mata. Jaemin sering mendengar dalam beberapa kasus, kemoterapi memang dapat menghilangkan sel kanker namun ada kondisi-kondisi tertentu yang malah membuat pasien yang melakukan kemoterapi malah menjadi lebih buruk dari sebelumnya dikarenakan tubuh mereka yang tidak sanggup menerima efek dari terapi tersebut. Jaemin berpikir untuk segera kembali China saja jika begini, Jaemin akan segera menghubungi saudara Kun yang mendonorkan sel punca-nya.

Akan tetapi keinginan Jaemin untuk segera membawa Kun ke China terpaksa tertunda karena menurut dokter yang menangani Kun, tubuh Kun pasca operasi masih terlalu lemah untuk bepergian jauh. Setidaknya tunggu beberapa hari observasi pasca operasi terlebih dahulu. Jaemin resah, hati kecilnya seakan memberitahu bahwa waktunya bersama sang Alpha yang begitu mencintainya ini tinggal sebentar. Jaemin tidak mau, karena dari Kun-lah Jaemin dapat merasakan bagaimana rasanya dicintai dengan tulus.

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang