Bittersweet

1.8K 204 94
                                    

"Donghyuck hamil"

Hamil... Hamil...???

Minhyung masih terdiam, seperti komputer yang terinfeksi virus sehingga laju programnya melambat. Begitupun otak Minhyung dalam mencerna. Hamil itu, ada janin di perut Donghyuck-nya?

"Wahhh, wahh, tetua kau serius?? Itu, ada bayi? Bukankah itu milikku?"

Haechan menatap tajam pada Minhyung. Bisa-bisanya anak Alpha-nya itu malah terlihat bahagia?

"Kau yakin sekali? Bukankah kudengar Donghyuck juga mating bersama Ji-Sung itu?" Ten sinis akan reaksi yang diberikan Minhyung.

"Tidak tidak, aku menanyai Donghyuck dan dia menjawab bahwa terakhir dia berhubungan, Ji-Sung bermain aman. Jadi itu pasti milikku! Oh astaga, aku akan memiliki bayi dari Donghyuck? It sounds great!"

"Tetua... Apa itu tidak berbahaya? Maksudku Donghyuck dan Minhyung, mereka masih saudara.."

"Ya Haechan.. saudara seibu, sesungguhnya sedarah dari ibu lebih rendah resiko daripada sedarah dari ayah. Karena DNA Alpha dari ayah yang sama akan saling merusak jika disatukan sehingga resiko yang dihadapi jauh lebih besar."

"Nah, mom that's why I ever told Dad, bahkan kami tidak seayah! Aku tahu bahwa efek sampingnya jauh lebih rendah!"

Minhyung and his sexy brain.

"Minhyung, aku tidak tahu tapi kita harus tetap memantau perkembangan janinnya. Saat ini umur janinnya masih sangat muda, baru berupa kantong nutrisi. Kuharap itu berkembang dengan baik jika Donghyuck ingin mempertahankannya. Ya, dia cukup terguncang."

"Tetua, aku... boleh masuk ke dalam menemui Donghyuck?"

"Tentu saja, Haechan. Kurasa Donghyuck lebih membutuhkanmu daripada dia." Jawab tetua Sandara sambil menunjuk Minhyung.

Minhyung mendecih dalam senyumnya. Ten yang mendengar berita ini langsung mengetik pesan pada Alpha-nya, Johnny dan juga Renjun yang saat ini sedang mengambil alih pantry karena Haechan serta dirinya tadi meninggalkan pantry begitu saja padahal mereka sedang memasak bersama.

Heachan melangkah perlahan mendekati sofa di ruangan tetua Sandara. Donghyuck tampak berbaring miring sambil terisak. Akhir-akhir ini Haechan sering sekali melihat Donghyuck-nya menangis. Membuat Haechan merasakan dadanya turut teremat. Donghyuck yang belum menyadari kehadiran Haechan masih terus menangis sambil mengusap perutnya pelan. Haechan seakan merasa deja vu. Rasanya seperti pernah berada dalam posisi yang sama dengan Hyuck.

Menangis tersedu dalam kondisi hamil. Tapi kapan dan bagaimana, Haechan tidak bisa mengingatnya. Hanya saja tubuhnya seakan
memberitahu bahwa dulu sekali Haechan pernah seperti Donghyuck. Haechan mengelus pelan surai ungu Donghyuck. Donghyuck menoleh dan tangisannya berubah menjadi raungan saat melihat mom Haechan-nya yang berada di hadapannya. Donghyuck langsung memeluk tubuh Haechan. Dan air mata Haechan ikut lolos begitu saja melihat kondisi Donghyuck.

"Maafkan Minhyung, Hyuckie... Maaf..."

"Mom...huhuhu,,, hiks... I just have one request...huks Mom..."

"Apa Hyuck? Apapun keputusanmu mengenai janin yang kau kandung.. aku tidak akan menentangnya... Aku.. akan mendukungmu..."

"Mom, please bring me back to Canada. Aku ingin Daddy... Please mom... heunggg, hiks... Please, I'm begging you.."

"Donghyuck... Aku..tidak.."

"Itu.... permintaan seumur hidupku untukmu... mom. Tidakkah huks... bisa kau mengabulkan satu permintaanku ini...? I can't handle this anymore.."

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]Where stories live. Discover now