Shame

2K 206 37
                                    

Modern Hospital Guangzhou adalah Rumah Sakit khusus kanker Level III di Cina dan memiliki sertifikat internasional. Baik pasien maupun penyintas penyakit tersebut banyak berlalu lalang, entah untuk memeriksakan diri, berobat ataupun melakukan terapi. Di salah satu ruangan VVIP tampak seorang Omega yang setia mendampingi Alpha-nya yang sedang menjalani kemoterapi intravena guna memecah sel kanker di dalam tubuh.

Ini adalah untuk yang kesekian kalinya Alpha tersebut menjalani kemoterapinya. Sang Omega mengelus surai sang Alpha yang semakin menipis, namun tidak mengurangi ketampanan-nya. Sang Alpha masih meringis kesakitan, sedikit mual dan pening. Efek yang biasa dia rasakan setelah terapinya selesai.

"Hyung, jangan terburu-buru. Berbaringlah dahulu ya?"

"Tapi Jaem, aku hanya ingin bangun dan memelukmu. Begitu sajapun aku sekarang kesulitan, menyedihkan sekali bukan?"

Jaemin menatap Kun lekat. Baru kali ini rasanya dalam fase kehidupan Kun berada di titik terendahnya. Jaemin duduk di samping ranjang Kun. Memencet tombol yang secara otomatis membuat bagian atas ranjang tersebut naik, membuat Kun terduduk dengan posisi yang nyaman.

"Kau bisa memelukku sekarang, Hyung."

Jaemin tersenyum sambil merentangkan lengannya, Kun membawa Jaemin dalam dekapan. Menghirup aroma yang tidak pernah membuatnya bosan belasan tahun ini, walaupun Omega dalam rengkuhannya itu bukan Mate-nya.

"Terimakasih mau bertahan bersamaku selama ini, Jaem."

"Apa yang kau bicarakan Hyung? Aku yang seharusnya berterimakasih karena kau mau menerimaku dan Ji-Sung. Aku bersyukur dicintai oleh Alpha sepertimu."

Kun mengusap sisi wajah Jaemin dengan lembut, mengecup dahinya penuh sayang.

"Ngomong-ngomong soal Ji-Sung. Bagaimana kabarnya? Terlalu sekali anak itu sudah lama tidak pulang menjengukku..."

Jaemin tertawa manis, "Bukankah kalian berdua selalu melakukan video call? Ji-Sung sepertinya kemarin sangat menikmati sekolahnya di Kanada."

"Menikmati tapi untuk apa transfer nilai ke Korea dan melanjutkan SHS di sana segala sih."

"Mungkin Ji-Sung merindukan Korea, selama ini Ji-Sung hanya mendengar tentang Korea dari ceritaku saja. Biarkan saja ya? Lagipula Ji-Sung itu sudah terkonfirmasi Alpha, jadi kau bisa lebih tenang bukan? Anak itu lebih dari sanggup menjaga dirinya sendiri."

Ponsel di saku Jaemin berdering. Alisnya bertaut melihat nomor dengan kode negara +82, Korea. Jaemin mengangkatnya ragu. Cukup kaget saat tahu yang menghubunginya adalah Mark. Namun yang lebih mengejutkannya lagi adalah beberapa kalimat yang kemudian didengarnya dari Mark.

--

Mark menceritakan apa yang terjadi pada dirinya dan Haechan hari itu. Jaemin tidak bersuara, hanya mendengarkan dengan cermat. Menggunakan fitur loud speaker agar Kun dapat mendengarnya juga. Baik Kun maupun Jaemin saling menatap satu sama lain saat Mark melayangkan sebuah pertanyaan.

"Jaemin.. aku hanya ingin tahu, siapa Alpha muda yang tinggal di apartemen milikmu dan suamimu itu? Kerabat kalian atau siapa?"

"Jaemin? Jaem... Kau masih disana?"

Manik mata Jaemin memandang kesana kemari, bingung ingin menjawab apa. Kun menggenggam jemari Jaemin yang bergetar kecil, Jaemin menoleh dan Kun mengangguk pelan.

"Jaemm.. halo?..."

"Eumm, ya Mark.. maaf.. aku disini.."

"Oh syukurlah, kukira sambungnya terputus. Jadi, apa tadi kau mendengar pertanyaanku? Tentang Alpha yang tinggal..."

JINX - SIGMA AFTER STORY [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن