2. Tutorial Jadian

260 44 106
                                    

Flash Back on

Kepulauan Karimun Jawa, 4 tahun lalu.

Dae dan pacarnya Maera sedang asyik berfoto dengan penyu-penyu berukuran besar setelah mereka mengikuti tourguide lokal untuk melihat bagaimana telur-telur disembunyikan dan beberapa menetas dengan lucunya.

Seperti biasa, Wafa yang menjadi fotografer sekaligus pengarah gaya. Wafa sudah sangat frustrasi dengan Glen yang tak mau difoto dan terus-terusan cemberut apalagi jika berdekatan dengan Chalize, adik Dae.

Glen tak pernah mau menyebutkan penyebabnya, Wafa yang cerdas sih menduga, pasti terjadi sesuatu yang tak diinginkan Glen, setahun yang lalu, di rumah sakit sewaktu dia terkena muntaber. Wafa dan Dae pun menduga, mungkin Chalize sempat melihatnya kecipirit sehingga membuat Glen malu tujuh turunan dan tak sanggup berpositive thinking ketika melihat Chalize meskipun gadis itu baik dan tak menyebarkan aibnya.

Chalize sendiri pun tak kalah menyebalkan jika berada di dekat Glen. Anak gadis itu akan pura-pura cuek dan tak ingin terlibat langsung bahkan tak ingin terlibat obrolan yang sama dengan pemuda yang sangat dekat dengan kakaknya itu.

Dae pun tak pernah mau menganyakan sebenarnya ada apa antara Chalize dan Glen, Dae terlalu takut kalau jawabannya memang karena Glen pernah kecipirit dan pemandangan itu terus-terusan membuat Chalize trauma.

Hampir seminggu mereka di Karimun Jawa, rasanya semua atraksi di sini sudah mereka coba. Tentu saja sebenarnya Chalize juga Glen memiliki moment bersama yang justru mereka sia-siakan. Chalize sudah merasa jantungnya tak karuan sewaktu Glen ikut menjemputnya ke Salatiga bersama kakaknya, pacar kakaknya , dan Wafa.

Setelah kejadian tahun lalu memang sih mereka sempat beberapa kali bertemu, tapi hanya sekilas, sekilas, tak lama. Itu pun membuat Chalize mati-matian menutupi rasa canggungnya. Entahlah, padahal jika tak bertemu Glen rasanya biasa saja, dia juga sempat punya pacar yang anak wali kota itu tapi lantas diputuskannya sebab terlalu kekanakan dan membosankan, tak beda dengan pacar-pacarnya sewaktu SMA dulu. Tidak ada yang benar-benar membuat dia berdebar-debar penasaran ingin tahu dan ingin tahlukan, dia hanya sekadar pacaran sebab teman-temannya juga punya. Chalize juga merasasebuah keuntungan memiliki pacar yang biasanya bermobil itu sehingga tak susah kemana-mana, tapi jika harus menjalankan peran sebagai pacar yang supportive, Chalize pikir-pikir dulu, kesibukannya sebagai mahasiswa Bahasa dan Sastra bukanlah hal yang main main, ditambah dia suka ikut ikutan panitia ini dan itu meskipun tak mendapatkan poin. Chalize itu zodiaknya Leo,dia suka tampil dan dikagumi kemudian menangis penuh drama kalau ada yang mencibirnya. Rata-rata pacar-pacarnya tak tahan dengan itu dan Chalize pun tak tahan dengan sikap mudah menyerah mereka yang biasanya malah selingkuh sama cewek yang kemampuannya di bawah Chalize, ah Shit!

Beda lagi dengan Glen Si Cancer play boy maksimal. Sepertinya kalau ada judul novel A Boy Say Yes to All, itu adalah dia. Seperti prinsip tokoh di kartun Gumbal, Glen menerapkan wejangan "Katakan iya pada kehidupan, maka kehidupan akan berkata iya kepadamu", sayangnya hal itu dilakukan pada gadis-gadis itu. Terlihat suka hayuk terlihat suka hayuk, masih mending Wafa yang cukup selektif sehingga menghasilkan beberapa drama percintaan. Glen terlalu mudah jatuh cinta dan mudah bosan juga. Rekornya adalah tiga hari dan Herlina adalah gadis naas itu, di mana di suatu sore setelah membeli sepasang sepatu couple di Citraland tiba-tiba Glen berkata

"Gimana kalau kita udahan aja, aku kok rasanya ga cocok sama kamu, sepatunya boleh buat kamu aja lah, nanti aku juga bakalan pakai, tapi kita tak perlu pacaran"

Glen pulang ke kost dengan pipi lebam ditampar Herlina yang sangat kesal, mungkin hingga kini. Sejak saat itu Glen pun mulai memutuskan pacarnya dengan jalan goshting hingga cewek itu bosan dan minta putus sendiri.

Thank God, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang