20» Her Name is Jennie

2.5K 388 210
                                    

Kata apa yang tepat untuk menggambarkan sikap Rhazelle saat ini? Setelah semua yang terjadi, dia masih saja berharap agar hubungannya dengan Victor bisa diperbaiki. Sebab, setelah dia pikir-pikir, disaat dia bersama Christian, dia lah pihak yang mati-matian melakukan yang terbaik. Namun disaat dia bersama Victor, Victor lah yang mati-matian memperjuangkannya.

Dari sini saja, sudah terlihat bagaimana dulu Victor sangat mengistimewakannya. Tapi, apa boleh di kata? Yang membuat Victor pergi, dia juga. Jika sekarang Victor marah besar, bukankah itu karna kesalahannya? Walaupun saat ini dia di dukung oleh Selena, tapi jika Victor nya yang tidak mau, dia bisa apa?

"Setiap orang berhak memiliki kesempatan kedua. Setidaknya, berikan aku kesempatan itu, Victor. Aku berjanji, aku akan memperbaiki semuanya." kali ini Rhazelle bersungguh-sungguh. Nadanya terdengar memohon. Matanya berkaca-kaca dan wajahnya memerah menahan tangis.

Melihatnya seperti itu, Selena reflek berjalan mundur. Ia merasa bahwa ia perlu memberikan mereka waktu untuk berbicara empat mata.

"Apanya yang ingin kau perbaiki? Hubungan kita yang tak berarti itu? Lima tahun kau mempermainkan ku, Rhazelle! Kau bertingkah seakan kau sangat mencintaiku, tapi nyatanya kau mencintai sahabatku!"

"It was my fault. I'm sorry. Aku menyesal." jawabnya dengan kepala tertunduk. Tidak ada kalimat yang panjang lagi dari mulutnya karna ia benar-benar merasa malu sekaligus bersalah.

"Ya, menyesal lah sepanjang hidupmu. Kau sudah kehilangan orang yang dulu lebih mementingkan mu dibanding hidupnya. Kini, tak ada kata memperbaiki hubungan. Tak ada kesempatan kedua yang akan kau dapatkan. Dan tak ada pembahasan tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. Jika sekarang kau meminta ma'af, maka aku terima ma'afmu itu. Tapi, jika kau ingin kembali padaku, pastikan dulu kau lebih segalanya dari kekasih baruku."

Victor pun hendak pergi dari sana, namun Rhazelle tiba-tiba berlutut memegangi kakinya. Ia putus asa.

"Aku tahu kau sedang berbohong. Kau berkata seperti itu hanya untuk mematahkan semangatku. Bagaimana mungkin aku bisa tergantikan dalam waktu yang sangat-sangat singkat? Aku akui bahwa aku bodoh. Aku serakah. Aku menyia-nyiakan mu karna sebuah obsesi. Tapi sekarang, aku tak memiliki perasaan apa-apa padanya lagi. Hubungan kami juga sudah berakhir. Kini aku sudah sepenuhnya mencintaimu. Dan aku tak ingin kehilanganmu dengan cara seperti ini. Berikan aku satu kesempatan, Victor. Berikan aku satu kesempatan untuk membalas perlakuan dan cintamu selama ini."

Victor menghela napas berat. Kemudian ia berjongkok setelah melepaskan tangan Rhazelle dari kakinya. "Now you're my ex-girlfriend. Do you know what the EX means?" tanya nya sembari menyelipkan rambut Rhazelle ke telinga. Ia juga tersenyum. Sementara Rhazelle hanya diam membatu sembari menatapnya.

"It means... thank you for the EXperience. Our time has EXpired, now EXit from my life."

Victor pun berdiri lalu ia berteriak memanggil seseorang. "SECURITY???"

"YES, SIR?"

"TAKE THIS GIRL OUT!"

Tak perduli bagaimana Rhazelle meraung-raung, Victor terus berjalan tanpa ada niatan untuk berbalik menatapnya. Ia tampak masuk ke dalam kamar lalu menciptakan debuman keras karna menutup pintu terlalu kencang. Amarahnya masih berkecamuk di dada. Urat lehernya terlihat tegang. Ia merasa bahwa Rhazelle sudah sangat lancang karna berani datang dan membahas masalah pernikahan kepadanya.

Mengeluarkan ponsel dari saku, Victor tampak mencari kontak seseorang. Ia merasa bahwa hanya orang ini yang bisa mendengarkan nya. Hanya orang ini yang akan meredamkan amarahnya. Ia pun mulai berbaring di atas tempat tidur dengan jari mengetik sesuatu.

THE ROCKSTAR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang