25» Desire For Revenge

2.4K 316 156
                                    

Setelah membaca pesan dari Louisa, Jennie jadi banyak melamun. Ia termenung memikirkan mengapa Gavin sampai berada dirumahnya dan mengapa pula Javier menyebutnya sebagai calon menantu. Padahal, jelas-jelas Jennie tak memiliki hubungan apa-apa dengan Gavin. Dekat pun hanya sebatas rekan kerja. Tapi apa yang sedang terjadi saat ini?

"What's wrong, Jennifer? Kau banyak diam semenjak tadi. Apa ada hal yang sedang mengganggu mu?" tanya Victor seraya melirik Jennie sebentar.

Kini mereka berdua tengah dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Kim.

"Tidak, aku baik-baik saja."

"Berani membohongiku?"

Jennie meremas ujung bajunya. Ia tak dapat menyembunyikan kegelisahannya dari Victor. Meski info dari Louisa belum terjamin keakuratannya, tetapi hal itu sudah berhasil membuat Jennie kepikiran setengah mati. Bagaimana jika tiba-tiba ia dijodohkan dengan Gavin? Mengingat ayahnya dengan ayah Jennie adalah sahabat dekat, tak menutup kemungkinan mereka ingin mengubah status menjadi besan.

"Aku pikir... sesuatu yang besar sudah terjadi."

Victor menatapnya dengan raut wajah bingung. "Sesuatu yang besar? Apa maksudmu, Jane?"

Bukannya memberi penjelasan, Jennie justru membuat Victor semakin bingung. "Bagaimana jika ada seseorang yang datang untuk melamarku?"

"Siapa dia yang berani mendahuluiku?"

"Ku pikir, orang itu masih berada di rumahku saat ini. Bersama ayahku. Mungkin dia sedang mencari cara agar aku dapat berpaling darimu."

Victor pun meningkatkan kecepatan mobilnya. "Jika ini hanya bercanda, ku mohon hentikan sekarang."

"Padahal wajahku sudah setegang ini, kau pikir aku masih bisa bercanda? Gavin sedang berada dirumah dan dia dipanggil calon menantu oleh ayahku!"

Victor menyahut dengan nada tak terima. "Hey! Bagaimana mungkin dia menjadi calon menantu ayahmu jika calon suamimu adalah aku? Aku memang belum berlutut mempersembahkan sebuah cincin, tapi aku sudah memiliki keinginan untuk membangun keluarga kecil bersamamu!"

"Meskipun itu benar, tapi kau sudah terlambat! Orang lain sudah lebih dulu menemui ayahku. Bagaimana jika ayahku menyetujui keinginannya?"

Mengambil jalan pintas, lagi-lagi Victor mempercepat laju kendaraannya. "Tidak akan aku biarkan. Pertemukan aku dengan ayahmu, biar ku tunjukkan padanya kalau kau memiliki calon pendamping seorang bintang."

Demi Tuhan, Jennie tak akan mengelak. Jawaban Victor sungguh membuatnya merasa lega sekaligus senang. Lega karena Victor mau berdiri di garda terdepan untuk mempertahankannya, dan senang karna mengetahui Victor memiliki keinginan untuk membangun keluarga kecil bersamanya.

"Apa kau sungguh-sungguh takut kehilangan aku?"

"Pertanyaanmu sama seperti, apakah aku bersedia mematahkan hatiku? Kau bagiku sama seperti mata. Tanpamu aku tak bisa melihat dunia. Mungkin ini terdengar lucu bagimu. Tapi paling tidak, aku sudah memberitahumu bahwa tempatmu di hidupku benar-benar sepenting itu."


°°°

Kini dirumah itu semua mata tampak memandang ke arah Victor. Mereka terlihat terkejut karna tak menduga bahwa Victor akan datang memperkenalkan diri sebagai kekasih Jennifer Kim.

Victor sendiri sebenarnya sedikit merasa gugup. Ia tak pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya. Tapi untunglah keberadaan Jennie cukup memberinya ketenangan.

"Aku sudah lama mengenal Jennie, Tuan Javier. Bahkan jauh lebih lama dari pada Gavin mengenalnya. Mungkin menurutmu, mereka cocok disandingkan. Tapi mereka belum tentu cocok secara personal. Sampai detik ini, yang dicintai oleh putrimu bukanlah si Gavin-Gavin itu. Karena dari tiga belas tahun yang lalu, akulah satu-satunya orang yang memiliki tahta tertinggi di hati putrimu."

THE ROCKSTAR ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ