part 8

397 27 4
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

"Ada seorang perempuan bangga dengan setiap proses yang di lewati nya. Dan dia terus menghargai setiap proses yang di jalani agar menjadi lebih baik"

___________

Rizqi berdiam diri di dalam kamar. Sekilas tadi melihat wajah gadis itu menangis, sejujurnya ia merasa bersalah, namun rasa kesal dan amarah tidak bisa di kendalikan

Apa kata kata saya sangat kasar tadi?'batin Rizqi

Saat sedang bergulat dengan pikiran nya, pintu kamar terbuka dan Nina menghela nafas menatap putra nya

"Rizqi" pria itu menoleh

"Umi?"

Nina lalu duduk di sebelah putra nya
"Rizqi, Ucapan kamu tadi benar benar menyakiti hati Alena, Sebaiknya kamu minta maaf kepada Alena"

"Tapi dia juga salah umi, kenapa seolah olah umi menyalahkan Rizqi?"ucap Rizqi merasa tak terima

"Umi tidak menyalahkan kamu Nak, tapi tidak baik berkata seperti itu, terlebih Alena wanita"

Rizqi menghela nafas gusar
"Tetep saja saya tidak menyukai Alena! Umi mau tau? Alena setiap di sekolah selalu berusaha untuk mendekati saya. Bahkan sewaktu Alena pertama kali datang ke sini, gadis itu ternyata diam diam mengikuti saya dari belakang"

Mendengar itu, Nina cukup paham mengapa Rizqi sangat marah tadi. Nina sangat tau betul sifat putra nya

Sejak umur Rizqi menginjak tujuh tahun, anak ini tidak ingin dekat dengan wanita yang bukan mahram nya, bahkan sangat membatasi diri

"Tapi Rizqi... Jangan terlalu membenci seseorang, ingat nak. Awal cinta bisa berawal dari rasa benci"ucap Nina

"Terserah apa kata umi, tapi saya sangat tidak menyukai Alena"

Nina menghela nafas panjang
"coba di posisikan, jika kamu mempunyai adik perempuan. Dan adik kamu di perlakukan seperti kamu memperlakukan Alena, kamu terima atau marah?"

Diam sudah Rizqi. Tidak ada jawaban yang tepat untuk menjawab umi nya "iya, Rizqi salah"

"Kamu tidak salah. Tapi bicara kamu terlalu kelewatan. Minta maaf kepada Alena besok"

Rizqi mengangguk, karna perkataan Nina ada benar nya

Saya akan minta maaf besok'batin Rizqi

"Dan tanya, apa kah luka Alena sudah sembuh atau belum, umi mencemaskan kondisi Alena Rizqi"

Betul memang. Nina sejak tadi mencemaskan Alena, ia takut Alena kenapa kenapa di luar sana. Terlebih Nina tau kondisi badan Alena yang tengah terluka

_________

Alena menghela nafas panjang ketika gadis itu berdiri tepat di depan gerbang rumah nya
"Gua harus gimana? Apa bakal di usir lagi?"

Tak ada pilihan lain, gadis itu lalu masuk kedalam rumah, terlihat mamah nya yang sedang tertawa bahagia bersama kedua adik nya

Mereka bisa sebahagia ini di saat gua gak di rumah?'batin Alena

Gadis itu menghela nafas sangat panjang, kehadiran nya benar benar tak di anggap

Di saat ia berbalik badan ketika ingin meninggalkan rumah ini, Caca adik perempuan nya, memanggil

"Kakak Alena!!"teriak Caca menatap kakak perempuan

Leni langsung menoleh dan berjalan mendekati Alena

"Kenapa kamu di sini? Bukan kah kamu sudah tidak mau tinggal di sini lagi?"

Alena memilih diam, gadis itu enggan menjawab "jawab saya! Apa mereka mengusir kamu? Hahahaha kamu memang gadis yang tidak berguna! Wajar jika mereka mengusir kamu"

"Mah udah mah, kakak baru aja pulang ke rumah, biar dia istirahat"ucap Caca

"Iya, Caca bener. Biarin kak Alena istirahat" ucap Arif

"Diam kalian berdua! Kalian juga ingin menjadi anak yang melawan orang tua?!"

Kedua anak itu terdiam dan tak berani menjawab lagi, Alena benar benar sudah muak dengan sikap mamah nya

Gadis itu lalu berjalan keluar "Ya! Pergi saja kamu! Saya tidak ingin melihat wajah kamu di sini Alena!!"

Alena meneteskan air mata saat ingin keluar dari pintu rumah, namun langkah nya terhenti ketika melihat wajah Bayu

"Ada apa ini?!" Bayu menatap tajam ke arah Leni, karna pria itu menyaksikan semua nya

"Loh mas udah pulang? Sini masuk mas"ujar Leni sembari mengambil tas yang di pegang oleh Bayu

"Saya tanya ini ada apa?! Kenapa putri saya kamu usir Leni!!"

Leni memutarkan bola mata malas nya "apa salah nya? Biarkan saja kalo dia mau pergi"

Bayu benar benar tidak habis pikir dengan istri nya "Alena masuk ke kamar kamu! Bawa semua barang barang kamu! Cepat!"

Alena tak berani menjawab, gadis itu berjalan masuk menuju kamar

"Mas!"ucap Leni

"Kenapa? Dia putri kamu dan saya! Kamu yang melahirkan dia! Kamu tega sekali sebagai seorang ibu mengusir anak nya!"

"YA MEMANG AKU YANG MELAHIRKAN ALENA! TAPI APA KAMU SADAR BAHWA SIKAP AKU KE ALENA BISA SEPERTI INI, PENYEBAB NYA ADA DI KAMU MAS!!!!!"

Langkah Alena terhenti ketika mendengar ucapan Leni

Bayu seketika panik dan menatap anak anak nya, yang kini seolah bertanya, apa maksud dari mamah nya?

"Arif bawa Caca ke dalam kamar, Alena cepat kamu masuk ke kamar"ucap Bayu

Arif menuntun Caca menuju kamar, namun Alena tetap diam di tempat "ALENA! MASUK KE DALAM KAMAR"ucap Bayu meninggikan suara

"Sudah lama. Sudah lama Alena ingin tau kenapa mamah sangat membenci Alena. Dan sekarang bapak ingin Alena masuk ke kamar? Alena ingin mendengar alasan mamah benci sama Alena!!!!"ucap Alena

"Masuk ke dalam kamar Alena!"ucap Bayu

"Gak! Alena mau dengar sekarang!!! Mah jelasin. Kenapa mamah benci sama Alena? Kenapa mamah tega berprilaku tidak adil sama Alena? Apa salah Alena mah? Apa?"

Leni tetap diam sambil menatap Bayu dengan tatapan penuh dendam "Alena! Sudah saya katakan. Kamu masuk ke dalam kamar"ucap Bayu

Alena menggeleng "gak! Alena gak mau. Mamah selama ini membedakan Alena. Mamah sangat membenci Alena. Alena ingin dengar penjelasan mamah, kenapa mamah membenci Alena mah?"

Alena menahan air mata nya, gadis itu benar benar sangat menahan sakit hati selama ini "ALENA TIDAK PERNAH MINTA DI LAHIR     KAN DI DUNIA INI!! TAPI KENAPA MAMAH MEMBENCI ALENA? KENAPA? ALENA INGIN DENGAR PENJELASAN!"

Leni menatap mata Alena "saya memang tidak menginginkan kamu untuk ada Alena. Bahkan saat kamu di dalam kandungan saya, saya sudah sempat untuk menggugurkan kamu"

Mendengar ucapan Leni. Air mata Alena menetes, Alena begitu sesak mendengar ucapan Leni baru saja

"Leni! Diam kamu! Berhenti bicara!"

"KENAPA? KENAPA AKU HARUS BERHENTI BICARA? BUKAN KAH ALENA HARUS TAU BAHWA DIA ADALAH ANAK HARAM?!"

bagaikan di sambar petir ucapan Leni baru saja. Bayu menatap putri nya yang kini terdiam dan memandang kosong kedepan

"Jadi Alena anak di luar nikah?"ucap Alena dengan nada lemah

Leni dan Bayu menatap Alena "iya. Kamu anak haram, itu sebabnya saya membenci kamu Alena"ujar Leni

__________

TBC!

Gantung dlu ya

TADI NYA MAU UPDATE MINGGU DEPAN, TAPII MOOD AKU TIBA TIBA MEMBAIK HEHEHHEE

It's My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang