part 10

464 27 2
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Harta terbaik adalah kejujuran, senjata terkuat kesabaran. Aset terbesar iman, alat komunikasi yang paling canggih adalah doa

_ ustadz adi hidayat _

_______

Gadis itu tertidur sangat pulas dengan wajah yang sembab  sejak ia kembali dan kini terbangun pukul 04:30 adzan subuh membangun kan nya

Alena menatap jam dinding dan betapa terkejutnya nya ia bangun jam segini. Gadis itu langsung bergegas mandi dan melaksanakan sholat subuh

Ketika selesai melaksanakan Rokaat terakhir. Alena tidak langsung berdiri, gadis itu mengangkat kedua tangan nya, memohon kepada sang pencipta

"YaAllah.... hamba tau kau lah yang maha segala nya, tolong jangan terlalu memberikan cobaan kepada hamba.... hamba lelah menerima ini semua ya Rab"

"Setiap hari, hamba berusaha terlihat baik baik saja. Namun ketika di hadapan mu, hamba adalah seorang hamba yang lemah. Hamba yang tidak berdaya, hamba mohon, hamba mohon, bantu lah hamba"

"Tolong ya Rab... jangan memberikan cobaan terus menerus kepada ku"

Setelah selesai berdoa, Alena bersiap menuju sekolah nya. Sesedih apa pun kejadian yang di alami nya, Alena harus tetap sekolah. Karna dengan bertemu orang banyak, Alena merasa tenang

Saat dia menuruni tangga, Alena melihat kedua orang tua dan adik adik nya sedang makan bersama

Rasanya, sangat enggan untuk ikut duduk dan makan bersama

"Kakak Alena sini makan dulu"ujar Caca

Bayu menatap wajah putri nya, Alena enggan menatap ke wajah nya sekarang. Rasa sedih muncul di hati nya

Alena membalas gelengan untuk ucapan Caca dan ingin segara berjalan keluar rumah

Namun saat melewati ruang tamu, Leni memberhentikan langkah nya dan berdiri di depan Alena

"Bawa ini, di sini ada 2 potong roti"ucap Leni setelah itu kembali duduk di meja makan

Alena menatap kotak bekal yang di berikan mamah nya. Rasa ingin menangis. Selama tujuh belas tahun hidup bersama, baru kali ini Alena di berikan bekal oleh mamah nya

Bayu menatap putri nya, Bayu paham betul Alena sangat senang. Pria itu lalu tersenyum menatap ke arah Alena

"Terimakasih Leni"ucap Bayu

Leni tidak menjawab ucapan Bayu sepatah kata

Alena lalu berjalan menuju ke sekolah dengan perasaan yang cukup baik. Biasanya kalo pagi dia selalu mendapat ucapan tak enak dari mamah nya

Pagi ini, Alena di berikan bekal, hal kecil yang membuat Alena sangat bahagia, meski kejadian kemarin, tidak akan di lupakan olah nya

Saat sampai di sekolah, Alena sempat berpapasan oleh Rizqi, ya pria yang mengusir nya sewaktu kemarin

Sudah cukup sangat sakit hati bagi Alena untuk menyapa, Alena memilih untuk terus berjalan tanpa berkata sepatah kata kepada Rizqi

Pria itu merasa bersalah, terlebih Melihat wajah Alena yang sembab. Rizqi semakin merasa bersalah

Bahkan Rizqi sempat bertanya-tanya dimana gadis itu tidur semalam?

Setelah sampai di dalam kelas, Alena duduk dan membuka bekal yang di berikan oleh mamah nya, gadis itu memakan roti dengan senyuman yang tak pudar

Layak nya anak kecil yang baru di belikan mainan oleh orang tua nya, seperti itu lah wajah Alena kini

"Makan apa tuh minta dong"ucap Doni langsung mengambil roti dari kotak bekal itu

Melihat itu, Alena melotot dan mengambil kembali roti yang berada di tangan Doni

"Heh! Sembarangan Lo ngambil roti gue!"ucap Alena

"Yaelah Alena. Cuman roti doang, Lo pelit banget gak mau ngasih gua"jawab Doni

Mendengar jawaban Doni, Alena menatap Doni dengan tatapan tajam

Doni yang di tatap seperti itu pun keheranan "kenapa Lo natap gue kaya gitu?"

"Cuman Lo bilang?!"

"Iyalah cuman, orang roti di kasih selay coklat. Dan Lo pelit gak mau kasih gua"ucap Doni

Alena sangat marah, gadis itu mengambil tas dan memukul mukul badan Doni mengguna kan tas itu

"Coba bilang sekali lagi! Apa kata Lo?!"ucap Alena

"Cuman sekedar roti! Alena pelit"Jawab Doni

"Oh belum kapok ya!" Alena semakin memukul Doni tak henti, pria itu sudah meringis kesakitan karna ulah Alena

Inggit baru saja tiba di kelas dan sangat terkejut melihat Alena dan Doni

"Astaghfirullah Alena, berhenti Alena. Doni kesakitan itu"ucap Inggit

"Biarin aja! Dia pantas dapet ini"

"Aduh aduh, berhenti Alena. Sakit"

"Bodo amat, rasain!" Alena terus memukul Doni tanpa ampun. Pria itu meringis kesakitan

Tiba tiba ada seseorang yang mengambil tas Alena dan hal itu menghentikan nya memukuli Doni

"APA APAAN TAS GUE DI AM-"

melihat siapa yang mengambil tas nya, Alena langsung terdiam "pak terimakasih pak, sudah tolongin saya dari mahkluk pemakan segala nya ini"ucap Doni

Alena langsung memberi tatapan kepada Doni "Lo mau gua hajar lagi hah?!"ujar Alena

"Alena, ikut saya keluar"

Rizqi berjalan keluar. Melihat itu Alena memutarkan bola mata malas nya

"Rasain! Mau di amuk pak Rizqi itu pasti!"

Tak mau membalas ucapan Doni, Alena lalu berjalan keluar kelas. Rizqi berdiri di luar kelas dengan banyak siswa yang berlalu lalang berjalan di sekitar mereka

"Kenapa?"tanya Alena

"Saya yang tanya, kenapa kamu memukul teman mu menggunakan tas?"jawab Rizqi

"Memang penting nya apa penjelas dari cewek gak tau di untung ini ke bapak?"

Rizqi menghela nafas kasar, Rizqi tau ucapan nya kemarin kelewatan "maaf. Perkataan saya kemarin memang cukup kasar, saya minta maaf"

Alena menggeleng "ga usah minta maaf kok pak. Itu malah membuat saya sadar, kalo saya sudah berlebihan"

Sejak kejadian itu, Alena sudah berjanji kepada diri nya sendiri. Untuk mulai menjauh dari Rizqi

"Umi khawatir sama kamu"ucap Rizqi

"Bilang ke umi, saya baik baik saja. Luka saya juga sudah sembuh"

Rizqi mengangguk "udah gak ada yang di tanya lagi kan? Saya ke kelas dulu"

"Sebentar"ucap Rizqi

"Apa lagi?"

"Kamu tidur dimana? Saat pergi dari pesantren?"tanya Rizqi

"Di rumah" setelah mengatakan itu, Alena pergi dari hadapan Rizqi

Melihat gadis itu bersikap cuek dan sedikit jutek pada nya, Rizqi sedikit merasa kehilangan

Setiap hari, Alena selalu mendekati nya, namun kini gadis itu malah bersikap cuek dan jutek

Kenapa? Kenapa saya kesal Alena bersikap cuek sama saya?'batin Rizqi

________

TBC!

Ada yang mulai punya perasaan nih, wkwkwk

It's My Life Where stories live. Discover now