part 26

222 21 1
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

لا تيأس من أصلاح نفسك

"jangan lelah untuk memperbaiki diri"


Setelah Nina dan Rizqi pulang, kini malam nya Alena dan Mirna tengah duduk di teras rumah

Alena sedang menikmati suasana sejuk di pesantren dengan Mirna yang tengah memetik kangkung

Banyak santri santri yang berlalu lalang melewati pekarangan ndalem, banyak juga yang menyapa Mirna serta Alena

"Ibu, kenapa mereka pada panggil ibu dengan sebutan Bu nyai?"

Mirna terkekeh, mungkin panggilan itu sedikit asing bagi Alena "itu memang hal wajar nak, kebetulan ibu istri dari kiyai di sini, mas Bisma"

Alena mengangguk paham "kalo Ning?"

Yap. Alena memang masih sedikit penasaran kenapa dulu waktu ia mengaku bahwa diri nya adalah calon istri pak Rizqi, semua santri di sana dengan sepontan memanggil nya 'ning'

"Ning itu, biasanya panggilan untuk keturunan anak kiyai atau menantu dari kiyai"

Mendengar itu, Alena sangat terkejut. Pantas saja Rizqi keheranan ia di panggil Ning saat itu

Aku kira Ning itu, Ningsih'batin Alena

"Kenapa kamu tanya itu? Apa ada yang panggil kamu Ning"

Dengan spontan Alena menggeleng, gadis itu tidak mungkin mengatakan yang sebenernya bahwa ia pernah mengaku ngaku bilang ke para santri bahwa diri nya calon istri Rizqi

Suara telpon Mirna berdering, wanita itu kemudian mengangkat telpon

"Assalamualaikum ibu"ucap seseorang dari dalam telpon

"Waalaikumussalam... Sudah makan Anita?"

"Sudah ibu, ibu sama siapa? Ibu pasti sendirian ya di teras rumah? Maaf ya Anita belum bisa pulang"

Mirna yang mendengar itu terkekeh, lalu mengarahkan telpon nya ke arah Alena

"Ibu dengan Alena, anak bontot ibu"

Anita yang berada di dalam telpon kebingungan dan tak paham

"Hah? Sejak kapan aku punya adik lagi"

Mirna lalu terkekeh melihat wajah bingung putri nya "enggak sayang... Ini Alena, dia akan tinggal di sini dengan ibu. Kamu kenalkan diri kamu dengan Alena dulu"

Anita yang masih penasaran dengan gadis ini, hanya bisa mengikuti perintah ibu nya saja

"Hai Alena, kenalin aku Anita! Aku sebenarnya masih bingung kenapa kamu bisa di ndalem. Tapi nanti setelah aku pulang kamu harus ceritain semua ya!"ucap Anita

Alena terkekeh, Anita seperti nya sangat baik dan cukup ramah

"Iya Anita, salam kenal aku Alena. Nanti setelah kamu kembali ke sini, akan aku ceritakan kenapa aku bisa tinggal di sini"

Mirna yang melihat itu terkekeh "Anita Anita, kenapa harus tunggu kamu pulang? Ibu ceritakan sekarang"

Kemudian Mirna menceritakan semua tentang Alena mengapa bisa tinggal di sini, Alena juga pun ikut mendengarkan cerita Mirna

Alena baru sadar, ternyata diri nya sesedih itu ya

Anita yang mendengar cerita ibu nya merasa sedikit iba terhadap Alena

"Alena, sekarang kamu aman tinggal dengan ibu ku, anggap saja ibu ku juga adalah ibu mu. Nanti kita bertemu saat sekolah aku selesai ya"ujar Anita

Alena lalu mengangguk "terimakasih Anita"

"Yasudah Anita, ibu tutup dulu ya Telpon nya. Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Setelah itu telpon di tutup "ayok nak kita masuk ke dalam"

"Iya Bu"

🌼🌼🌼🌼

Pagi hari nya, Alena kini tengah sarapan dengan Mirna dan Bisma "bagaimana tidur mu semalam. Nyenyak?"tanya Mirna

"Iya Bu"

"Kalo kamu sudah selesai haid bilang ke ibu ya.. karna biasanya kita setelah subuh sholat di masjid pesantren"

Alena mengangguk "iya Bu"

Saat subuh tadi, Mirna membangunkan Alena untuk sholat subuh berjamaah. Namun Alena baru saja halangan

"Kamu menunggu Rizqi untuk menjemput?"tanya Mirna

"Iya Bu"

Tak lama Rizqi datang "assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" Rizqi menyalimi Bisma dan juga Mirna

"Sudah sarapan kamu Rizqi?"tanya Mirna

"Sudah ibu"

Alena yang melihat Rizqi sudah datang pun menyudahi sarapan nya "yasudah kalian berangkat sekarang saja. Ini sudah mau masuk"

Kemudian Alena dan Rizqi berpamitan dengan Nina dan juga Bisma

"Seperti melihat sepasang suami istri"ujar Bisma tanpa sadar

Nina yang mendengar ucapan suami nya menoleh "Rizqi memang menyukai Alena"

"Kamu tau dari mana?"tanya Bisma menatap heran kepada istri nya

"Aku kan peramal, kamu aja suka kan sama aku?"tanya Mirna

"Kalo itu sih gak usah kamu ramal memang nyata nya aku suka dengan kamu"ucap Bisma

Mirna terkekeh,lalu merapihkan meja makan

🌼🌼🌼🌼🌼

Di dalam mobil, Alena dan juga Rizqi hanya saling diam satu sama lain. Hal itu membuat Alena sedikit canggung kepada Rizqi

Padahal dulu Alena sangat ugal ugalan dalam mendekati Rizqi, namun sekarang rasanya ia harus sedikit menjaga sikap

Tidak mungkin Alena akan bersikap seperti dulu? Seperti seorang gadis yang tidak tau malu, Alena sebisa mungkin harus menahan sikap nya

Rizqi yang merasa Alena kini hanya terdiam pun sedikit bingung, ini bukan seperti Alena yang ia kenal

"Alena?"panggil Rizqi kepada Alena yang duduk di bangku tengah

Alena yang tengah menatap jalan pun spontan menoleh "i-iya"ujar Alena

"Kamu banyak diam nya sekarang"

"Memang saya harus gimana?"ujar Alena

"Kamu tidak seperti Alena yang saya kenal, gadis yang selalu tersenyum dan selalu berbicara setiap saat"

Alena menundukkan kepala nya "saya merasa tidak enak jika harus bersikap seperti itu, keluarga bapak banyak menolong saya. Saya merasa sikap saya yang dulu seperti tidak sopan"

Sebenernya Rizqi sedikit senang melihat Alena sekarang, lebih bijak dari kemarin.

"Bersikap lah seperti biasa Alena asal itu masih dalam batas sopan. Jadilah dirimu sendiri jangan menjadi seperti orang lain. Buat lah orang lain menyukai kamu karna sikap asli mu"

"Saya boleh bertanya??"ujar Alena

"Boleh"jawab Rizqi

"Bapak suka saya bersifat seperti dulu atau sekarang?"tanya Alena

Rizqi sempat diam sejenak "yang dulu, kamu tampak ceria"

Tanpa di sadari, senyum di wajah Alena mengembang "berarti bapak seneng saya gangguin kaya dulu?"

"Iya, bersikaplah seperti dulu"

🌼🌼🌼🌼🌼

TBC!
Jangan lupa vote dan komen

It's My Life Where stories live. Discover now