part 16

440 40 4
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

"Tetap berjalan di atas kaki sendiri, selama bekingan nya Allah. Gak ada yang gak mungkin bisa di lewati"

_____________

Alena kini tengah menatap diri nya di depan cermin, gadis itu membendung air mata. Sejak pulang sekolah, Alena terus mengurung diri nya di kamar

Penjelasan Rizqi tentang anak di luar nikah, benar benar menusuk hati nya

"Jadi udah gak ada harapan untuk bisa di walikan bapak kalo menikah nanti? Jadi gue bener bener gak ada hubungan nasab dengan orang yang selama ini gua panggil bapak?" Ucap Alena seorang diri

Gadis itu menahan Isak tangis, sesak sekali harus menerima kenyataan pahit "kenapa harus gue yang ngalamin ini semua?"

Kemudian Alena tak sengaja melihat kertas yang ada di meja rias nya, gadis itu baru mengingat satu hal. Ia di undang untuk datang ke sebuah acara pengajian oleh wanita yang di temui nya semalam

Acara nya pukul 16:00 dan sekarang 15:35

Alena menghela nafas panjang melihat waktu yang sangat mepet, lalu gadis itu  bersiap datang ke acara ini, dari pada terus terpuruk dalam kesedihan pikir nya

Setelah siap, Alena menuruni tangga, di sana Alena melihat adik adik nya beserta mamah nya yang tengah duduk bersama

"Mau kemana kamu?"tanya Leni ketika melihat Alena berjalan melewati nya

"Keluar"jawab Alena

Leni berdiri dan menghampiri Alena "kemana?"

"Keluar sebentar" ucap Alena lalu mulai berjalan

Leni memegang tangan Alena "kamu mau kemana? Kamu mau jadi jablay hah? Saya tanya kamu mau kemana!"

Gadis itu menghela nafas panjang, kenapa kesabaran nya selalu di Uji?

"Kenapa mamah bisa bilang gitu ke Alena? Alena gak mungkin kaya gitu mah"

"ya bisa aja kamu mau cari om om untuk kamu goda hahahhahaha! Secara kamu aja anak haram yang gak ingin saya lihat!"ucap Leni

Rasa sedih sakit sesak, gadis itu benar benar tak menyangka Leni berkata seperti itu.

Beberapa hari ini mamah nya sedikit baik, Alena mengira Leni akan sedikit berubah sikap nya menjadi lebih baik setelah kejadian kemarin

dugaannya itu salah. Alena malah semakin di hina oleh Leni sekarang

"Mamah apa pernah sadar? Alena ini anak yang di kandung mamah selama sembilan bulan. Dan sekarang mamah berkata kaya gitu sama Alena, sehina itu kah Alena mah?"ucap Alena

Merasa tak suka dengan ucapan Alena, Leni menatap Tajam ke arah putri nya, lalu memegang kedua pipi Alena

"kamu adalah anak yang tidak saya ingin kan! Bahkan saat kamu hadir. Saya memang ingin membunuh kamu Alena!! Jadi wajar saya bersikap seperti ini!"

Alena melepas tangan Leni yang berada di wajah nya

"KENAPA GAK MAMAH BUNUH SAJA ALENA WAKTU ITU?!! ALENA SAMA SEKALI GAK PENGEN HIDUP KALO JALAN NYA SEPERTI INI!!"ucap Alena dengan nada tinggi

"Sudah berani kamu bicara dengan nada tinggi kepada saya?!"jawab Leni lalu menjenturkan kepala Alena ke tembok

Alena meringis kesakitan saat kepala nya di hantam ke tembok

It's My Life Where stories live. Discover now