part 20

297 29 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Semakin keras perjuangan kamu, semakin Allah percayakan rintangan demi rintangan untuk kau lalui

___________

Setelah selesai sekolah, Alena pulang ke rumah untuk beristirahat di karenakan ia akan pergi setelah magrib. Alena nanti akan di jemput oleh Aurel gadis itu memaksa, mau tak mau Alena setuju

Sampai di rumah, Alena melihat mamah nya yang kini sedang membaca majalah, Leni mendengar suara langkah kaki yang baru saja masuk ke dalam rumah nya

"Saya kira kamu akan benar benar pergi dari rumah ini setelah saya perlakukan hal yang tidak pantas di perlakukan oleh seorang ibu kepada anak nya"ucap Leni

Langkah kaki Alena terhenti "mah, udah ya. Alena capek, mau istirahat dulu"

Leni terkekeh "saya tidak peduli, kamu mau meninggal pun saya tidak peduli"

"Terserah mamah mau bilang apa, Alena capek mau istirahat di kamar"

"Kamu benar benar anak yang tidak tau malu. Sudah saya benci, masih seenaknya kamu tinggal di sini"

Alena menghela nafas gusar, harus dengan cara apalagi Alena berhenti mendengar maki-an dari mamah nya?

"Kalo mamah menilai Alena seperti itu, itu adalah pilihan mamah. Alena tidak masalah dengan itu. Tapi yang perlu mamah ketahui, Alena sangat sayang sama mamah"

"Kamu pikir saya akan iba dengan kamu Alena? Sama sekali gak!"jawab leni

"Iya Alena tau, mamah gak akan iba dengan Alena. Itu bukan masalah besar bagi Alena. Karna Alena sudah terbiasa dengan hal itu"

Jawaban jawaban yang di berikan putri nya sontak malah membuat leni geram "kamu benar benar Alena!" Leni menarik kerudung yang sedang di pakai oleh Alena

"Sakit mah"

"Kamu gak usah menjadi manusia tersakiti! Saya benar bener membenci kamu!"

Leni langsung mendorong tubuh Alena ke arah sofa hingga tubuh gadis itu terbentur

Alena merasa sangat sakit di seluruh bagian tubuh, "saya benci sama kamu Alena!"ucap Leni

Setelah mendorong Alena, Leni pergi masuk ke dalam kamar nya tanpa rasa bersalah

Gadis itu menatap langkah kaki ibu nya yang semakin lama semakin hilang, rasa sakit yang baru saja ia alami tidak terasa sakit di banding perkataan ibu nya yang menyakitkan

"Apa mamah sebenci itu sama Alena?"lirih Alena

Dengan langkah kaki yang berjalan pelan, Alena berjalan menuju kamar nya untuk beristirahat sejenak

Gadis itu merebahkan tubuh nya di kasur. Memegang bagian tubuh yang terasa sakit akibat benturan dengan sofa di rumah nya

"Apa aku lebih baik pergi dari kehidupan orang tua ku sendiri?"

It's My Life Donde viven las historias. Descúbrelo ahora