part 29

564 27 14
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
mereka shalat, rukuk dan sujud. namun, setelah salam, mereka langsung pergi, hingga Allah bertanya, " Hanya itu saja urusan kalian?"

Alena tersenyum lebar, langkah kaki nya kini menuju kantin di sana sudah ada Inggit serta Doni yang menunggu di meja

"Bawa apa Lo na?"tanya Doni

"Mau tau aja, apa mau tau banget?"

"Yeh kadal!"ucap Doni dengan kesal

Kemudian Alena membuka kotak bekal itu, dan melihat nasi dengan lauk rendang daging

"Wah, tumben banget kamu bawa ini. Ibu mu masak rendang ya?"ujar Inggit

Alena yang tadi nya tersenyum kini menekuk wajah nya, boro boro di buatkan bekal. Di usir dari rumah iya, pikir nya

"Dari umi"jawab Alena

"Umi? Umi pipik? Sejak kapan Lo Deket sama umi pipik?"ujar Doni

"Sejak bapak Lo lahir! Puas Lo?!"

"Santai kali mba, bawa bawa bapak. Kan bapak saya udah jadi ubi"Jawab Doni

Alena langsung menutup mulut nya, ia lupa

"Hem, maaf dot. Nih kita makan barengan bertiga"ujar Alena

Mereka lalu memakan nasi dan rendang secara bersamaan. Persahabatan mereka memang terkadang sering berantem, kadang juga rasa kebersamaan selalu ada

"Enak banget rendang nya. Kayanya gue harus ketemu sama umi pipik!"ujar Doni

Alena memutarkan bola mata malas nya

"Emang benar umi pipik?"tanya Inggit

Rasanya Alena ingin menangis, kenapa kedua teman nya benar benar menguji kesabaran?

"Kalian makan aja, kalo tau. Nanti geger"jawab Alena

"Tinggal bilang aja susah kamu Alena. Kamu kenal dari mana umi pipik? Kalo tau kamu kenal dengan umi pipik, aku mau ketemu Abizar"ujar Inggit

Alena menatap aneh kepada Inggit "Lo stres?"tanya Alena

"Enggak, aku waras. Apalagi kalo kamu nemuin aku sama Abizar"

Doni menatap aneh kepada Inggit "dari umi pipik kenapa ke Abizar?"tanya Doni

"Kan Abizar anak nya umi pipik"pria itu menghela nafas

Alena terkekeh, gadis itu tersenyum. Ia senang bisa merasakan bekal yang di buatkan secara ikhlas

________

Waktu kini menunjukkan jam pulang, Alena keluar terakhir dari kelas. Gadis itu tidak mungkin berjalan bersama dengan Inggit dan Doni. Bisa bisa mereka banyak tanya, perihal ia pulang bersama Rizqi

Rizqi sudah menunggu di depan mobil "pak, nunggu lama ya?"tanya Alena

"Lama sekali, kenapa kamu gak cepet keluar. Setelah jam selesai?"

It's My Life Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt