بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
"ketika kamu melihat ke kanan kiri mu tidak ada yang mencintaimu,lihat lah ke atas Allah selalu mencintaimu"
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Alena dan Rizqi sudah sampai di pesantren. Nina yang melihat kehadiran Alena langsung menyambut dengan hangat
"Eh ada anak umi"ujar Nina
"Hehe, assalamualaikum umi" Alena menghampiri Nina kemudian menyalimi wanita itu
"Waalaikumussalam cantik"jawab Nina di barangi dengan senyuman
"Rizqi gak di sambut umi?"
"Loh, yasudah pasti di sambut. Kamu cemburu dengan Alena? Yang benar saja rugi dong"
Mereka terkekeh, dari mana Nina dapat kata kata itu?
"Kamu sudah makan nak?"tanya Nina kepada Alena
"Sudah umi"
"Tidak baik berbohong kepada orang tua"jawab Rizqi
Mendengar itu, Alena menatap tajam kepada Rizqi
Terkadang Rizqi membuat nya senang, terkadang juga membuat ia kesal
Apa maksudnya coba dia berkata seperti itu? Seolah olah membuat Alena seperti pembohong
"Kamu belum makan Alena. Kapan kamu makan?"ujar Rizqi
"Kenapa Gus yang sibuk?"tanya balik Alena
Bingung sudah Rizqi ingin menjawab. Ada benar nya juga yang di katakan Alena. Mengapa ia sibuk?
"Ya-ya saya tidak suka kamu berbohong dengan umi!"alibi Rizqi
Nina terkekeh kecil. Ia gemas melihat pertengkaran Alena dan Rizqi
"Sudah. Sehabis magrib kita makan bersama ya. Ini bentar lagi magrib"
"Tapi umi, Alena benar benar tidak lapar"
"Apa makan harus menunggu lapar Alena?"jawab Nina
Diam sudah Alena. Rizqi merasa puas saat umi nya menjawab perkataan Alena sehingga membuat gadis itu diam seribu bahasa
"Sudah masuk dulu, kita bersiap untuk ibadah. Tidak lama lagi magrib"
Alena yang tengah haid pun memilih untuk membersihkan diri nya di kamar mandi terlebih dahulu
Waktu magrib tiba, Alena di suruh Nina untuk menunggu di ndalem saja. Gadis itu menurut menunggu kedatangan Nina, Yusman dan Rizqi
"Assalamualaikum"
Tak lama mereka datang, Alena meyambut ketiga nya dengan senyuman
"Nak, ayo kita makan bersama setelah magrib. Umi sudah masak" Alena hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Nina menuju meja makan
"Ini dia makan malam kita saat ini. Kamu suka rendang nak? Ini enak banget. Yang buat umi"
Alena mengangguk "iya, Alena sangat suka rendang"
"Berarti kamu sama dengan Rizqi"ujar Nina
Hanya di balas senyuman oleh Alena, kemudian mereka makan bersama. Alena sedikit terharu semenjak dekat dengan keluarga Rizqi
Ia dapat merasakan kehangatan keluarga. Alena tak mendapatkan perlakuan baik di keluarga nya, namun di perlakukan dengan baik di keluarga orang lain yang bahkan tidak ada hubungan darah dengan nya
Setelah selesai, Alena berniat membantu Nina membersihkan meja makan "Alena tidak apa apa. Umi saja"
"Alena ikut membantu"jawab Alena
"Kamu ikut Rizqi mengajar saja ke masjid. Kebetulan dia mau mengajar santriwati"
Sebenarnya Alena ingin ikut, namun gadis itu ingat ia sempat mengaku mengaku bahwa diri nya calon istri Rizqi saat itu
Mau di taruh di mana wajah nya.
"Tidak umi, Alena sama umi saja"
Nina tak memaksa, wanita itu mengangguk "yasudah tidak apa apa. Kita ke dapur saja"
Kemudian Alena mengikuti langkah Nina "umi mau apa?"
Pasalnya Nina sekarang tengah menghidupkan kompor
"Umi mau buat cemilan untuk kita, kamu suka basreng? Umi mau goreng"
"Iya, Alena suka"
"Okey tunggu sebentar"
Keduanya pun sesekali saling tertawa satu sama lain ketika Nina sedang menggoreng
"Serius dulu pak Rizqi takut sama cacing?"tanya Alena di saat Nina bercerita masa kecil Rizqi
"Iya. Rizqi sangat takut dengan cacing. Dia sempat mengira cacing itu adalah coklat kebetulan ada di teras. Lalu dia ambil saja dengan polos nya dan ingin di makan, dan ternyata itu cacing. Sejak saat itu Rizqi takut"
Sungguh Alena tak habis pikir. Sepolos apa Rizqi dulu, sampai sampai mengira cacing adalah coklat
"Nah ini sudah selesai, yuk kita duduk di ruang tamu saja"
Kemudian Alena dan Nina pun berjalan di ruang tamu. Kedua nya kembali mengobrol hal hal yang cukup random
Sampai tak sadar bahwa Rizqi sudah kembali bersama dengan Yusman dari mengajar
"Assalamualaikum"ucap kedua lelaki itu
"Waalaikumussalam"jawab Nina dan Alena
"Hm, ada teman sampai gak sadar suami dan anak nya pulang ya?"ujar Yusman
Nina terkekeh "maaf mas"lalu mengambil tangan Yusman dan menyalimi suami nya
Mereka semua menoleh saat mendengar suara pintu "siapa yang datang? Malam malam begini"ujar Nina
Kemudian ke-empat nya menghampiri pintu lalu membuka. Alena yang melihat itu sedikit terkejut saat melihat siapa yang datang
"Bapak?"ujar Alena
Nina, Rizqi dan Yusman menatap Alena "Alena?"panggil Bayu
Alena menahan air matanya, mengapa Bayu berada di sini? Secara tiba tiba
"Alena ayok pulang nak. Ayok"ujar Bayu menarik tangan putri nya
"Enggak! Alena gak mau pulang. Bapak ngapain di sini"
"Bapak menjemput kamu untuk pulang, ayok kita pulang"
Namun sekeras apa pun usaha Bayu menarik tangan putri nya untuk pergi. Alena tetap tak berjalan. Dia menahan tubuhnya agar tak bergerak
"Bisa anda jangan memaksa Alena?"ucap Rizqi
"Siapa kamu? Kamu terlalu ikut campur urusan keluarga kami! Kamu tidak berhak membawa putri saya pergi dari saya secara tiba tiba dan tidak meminta persetujuan saya sama sekali!"ucap Bayu dengan amarah
Bayu baru saja pulang dari luar kota dan tidak menemukan keberadaan Alena. Pria itu segera mencari Alena
"Maaf, tapi jangan memaksa Alena"ujar Rizqi
"Alena putri saya!!"
Alena hanya diam, gadis itu tak bersuara
"Maaf pak, iya saya tau Alena putri bapak. Tapi Alena sudah kami anggap seperti putri kami sendiri. Bahkan Alena sudah setuju untuk tinggal bersama kami, betul Alena?"ujar Yusman
Gadis itu kemudian mengangguk "Alena, kamu sudah sebesar apa sampai kamu memutuskan ini dengan tidak bertanya kepada bapak? Saya tau kamu marah dan kecewa dengan saya. Tapi tidak seperti ini cara nya Alena!"ujar Bayu
_________
TBC!
Tolong vote dan komen biar semangat
![](https://img.wattpad.com/cover/280842299-288-k120360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Life
Teen Fiction(SEBELUM BACA FOLLOW DULU YA) ⚠️⚠️⚠️ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ________ Kehidupan memang kadang kala membuat seseorang lelah. Apalagi dengan berbagai masalah yang datang Bercerita tentang seorang gadis bernama Alena, yang selalu di bedakan oleh or...