Chapter 14 : Tergoda

18 6 0
                                    

Di sisi lain, di kediaman Arsya, Ireen tengah mengubah penampilan dirinya seperti apa yang Jo sarankan. Sedari pagi tadi hingga menjelang malam, Arsya tak berada di rumah. Ia harus bertemu klien penting hingga mengharuskannya lembur. Arsya sendiri bahkan tak ada niatan pergi ke apartemen untuk menemui Wulan, yang nyatanya Wulan tetap berada di rumahnya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan, Arsya pun pulang. Namun pikirannya ia pasti akan bertemu dengan Ireen, istrinya yang ia anggap bawel. Saat memasuki rumah, Arsya tak mendapati keberadaan Ireen. Arsya merasa lega. Lalu ia pun pergi ke kamarnya. Namun, sesampainya di kamar, Arsya terkejut karena ia mendapati sosok Ireen yang tengah duduk di sofa sambil membaca buku dengan pakaian tidurnya yang terbuka.

 Namun, sesampainya di kamar, Arsya terkejut karena ia mendapati sosok Ireen yang tengah duduk di sofa sambil membaca buku dengan pakaian tidurnya yang terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ngapain lo disini?" tanya Arsya sedikit terkejut.

"Eh?" tanya Ireen bingung.

"🤦🏻‍♀️Astaga, maaf ya, aku pikir ini kamar ku," jawab Ireen sembari mengibas rambutnya ke belakang.

"Sudahlah, aku terlalu lelah dengan semua ini," ucap Arsya berlalu untuk membersihkan diri.

"Lelah? Apakah kamu baru saja bersenang-senang dengan perempuan tak tau diri itu?" tanya Ireen dengan membenarkan posisi duduknya dan melipat kedua tangannya serta salah satu kakinya.

"Jaga omongan lo ya," peringat Arsya dengan sinis.

Ireen menatap Arsya dengan senyuman sinisnya. Lalu ia pun menghampiri Arsya dan menggodanya perlahan yang membuat Arsya merinding.

"Menurut mu? Omongan ku salah?" tanyanya sambil salah satu tangannya berada di pundak Arsya.

"Apa bedanya kamu dengan Wulan kalau seperti ini?" ucap Arsya sinis.

"Lo sengaja? Memakai pakaian terbuka. Menunggu dikamar ini yang jelas kamar lo ada dibelakang. Apa mau lo?" tanyanya ketus sembari memojokkan Ireen ke tembok.

"Apa kamu tak menyukainya? Kalau gitu aku akan pergi," ucap Ireen ingin berlalu.

"Hahhaha, tidak juga," jawab Arsya tertawa sinis.

"Kalau begitu ayo kita liat, how far you'll go in this game☺️."

"Selamat malam, sayang😏."

Arsya pun berlalu ke kamar mandi setelah mengecup pipi Ireen untuk membersihkan diri sebelum beristirahat.

"A-apa? Yang baru saja, dia?" tanya Ireen seketika bingung.

"Huhhh, tahan Ren tahan. Kamu jangan sampai terjebak dalam rencana mu sendiri," ucap Ireen menenangkan dirinya sendiri lalu ia pun pergi ke kamarnya.

"😏Kita liat, siapa yang akan menang dalam permainan ini," sambungnya meninggalkan kamar Arsya.

Arsya yang sudah membersihkan dirinya pun berlalu ke kasur dan menyelimuti dirinya sembari memikirkan Ireen.

"Dia menarik juga. Sepertinya kehidupan pernikahan ini akan sangat menyenangkan mulai sekarang," ucapnya sinis sambil membayangkan Ireen yang baru saja ia temui.

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Where stories live. Discover now