Chapter 22 : Orang yang sama

9 5 0
                                    

Berbulan-bulan telah berlalu, tepatnya 5 bulan sudah. Kini, hubungan antara Ireen Arsya dan juga Jo Wulan tepat ke setahunnya.

Diantara mereka tak ada niatan untuk merayakannya di karenakan di sibukkan dengan urusan masing-masing. Terutama untuk Jo dan Wulan. Mereka menangani proyek dan juga bisnis lainnya. Arsya juga mengurus pekerjaannya yang semakin hari semakin hampir tak bisa ia tangani.
Ireen, ia ingin membantu Arsya, namun Arsya selalu melarangnya karena menganggap bahwa Ireen gadis biasa yang tak tau soal pekerjaannya.

Seminggu sebelum hari anniversary, Jo dan Wulan kembali ke Jakarta. Hubungan rumah tangga mereka mulai berubah. Wulan mulai menerima Jo sebagai suaminya. Tak ada konflik diantara hubungan mereka itu.

Di sisi lain, Ireen kembali menjadi dirinya sendiri. Terkadang, ia sesekali terbuka untuk Arsya, dan terkadang menutup diri. Ireen merasa ingin mencukup kan mempermainkan Arsya. Tapi, jika ia berhenti, ia khawatir Arsya akan kembali pada Wulan. Ireen masih mengusahakan dirinya agar Arsya menerimanya sepenuhnya tanpa melibatkan Wulan dalam hubungan rumah tangga mereka.

Di hari yang di maksudkan, tepat di tanggal anniversary pernikahan mereka, tiba-tiba Arsya dan Wulan mendapat undangan perayaan akan pernikahan mereka dari teman-teman dekat mereka berdua. Arsya dan Wulan sendiri saling tak mengetahui kalau mereka berdua di undang dalam acara itu. Wulan memberitahukan pada Jo, dan Jo pun mengiyakan akan pergi. Karena Jo berpikir, Ireen akan ada di sana juga dan Jo sendiri ingin memberitahukan pada Ireen tentang hubungannya saat ini dan ingin mendengar bagaimana hubungan rumah tangga Ireen.

Malam itu, Wulan yang sudah mulai menutup dirinya, yang tak terlalu terbuka dari sebelumnya pun menyuruh Jo untuk memilihkan pakaian yang akan ia kenakan. Jo tak ingin merubah semuanya dari Wulan. Andaikan Wulan masih ingin mengenakan pakaiannya yang terbuka, maka Jo tak mempermasalahkan itu. Namun Wulan tetap ingin mencoba menutup dirinya. Jo pun menuruti apa yang Wulan inginkan.

Setelah bersiap, Jo dan Wulan pergi ke sebuah club yang tertera pada alamat yang temannya kirimkan. Wulan nampak terlihat bahagia dengan kehidupannya yang sekarang dari pada sebelumnya.

Di tempat lain, tepatnya di kediaman Arsya. Arsya mempersiapkan dirinya untuk menghadiri undangan temannya itu, yang padahal dia tidak ingin pergi. Namun karena di paksa terus, akhirnya Arsya mengiyakan akan pergi.

Berbeda dengan Ireen, ia sama sekali tak mempedulikan hal itu. Bahkan ia sama sekali tak menyiapkan dirinya. Arsya yang sudah akan pergi itu menyuruh Ireen untuk segera bersiap. Tapi Ireen menyuruh Arsya pergi duluan tanpa dirinya. Karena Ireen tak mau dirinya di permalukan seperti sebelumnya oleh teman-teman Arsya. Arsya tak mempedulikan itu dan ingin pergi dengan Ireen. Ireen dengan lembutnya mengatakan bahwa ia akan pergi setelah Arsya sampai nanti. Mendengar itu, Arsya pasrah dan pergi duluan ke club.

Sesampainya Arsya di club, ia di sambut ramah oleh teman-temannya. Di situ nampak Wulan dan juga Jo yang tengah hadir dan bercengkrama dengan teman-teman yang lain.

Di samping itu, Jo memperhatikan Wulan yang berada di sampingnya itu. Sesekali ia tak terlalu menghiraukan temannya yang baru saja ia kenal. Jo terus memperhatikan Wulan dan merasa kalau sejauh ini hubungannya dengan Wulan benar-benar membuatnya bahagia.

 Jo terus memperhatikan Wulan dan merasa kalau sejauh ini hubungannya dengan Wulan benar-benar membuatnya bahagia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Where stories live. Discover now