Chapter 16 : Kedekatan

20 6 0
                                    

Setelah hari itu, Wulan lebih sering menghabiskan waktunya di rumah. Hingga suatu hari, Wulan mencoba kembali belajar memasak untuk membuatkan Jo sarapan. Tak terjadi insiden apa-apa. Wulan berhasil membuatkan nasi goreng yang pernah Jo minta. Setelahnya, Wulan membawanya ke kamar dan membangunkan Jo.

"Jo," panggil Wulan lembut sembari menggoyangkan tubuh Jo.

"Ayo bangun, aku membuatkan mu sarapan."

"Hwaa, benarkah?" tanya Jo di sela-sela ia menguap.

"Kamu, masak?" tanyanya lagi bingung.

"Iya, tapi aku tak yakin apa rasanya akan enak untukmu," jawabnya sembari menunjukkan semangkuk nasi goreng pada Jo.

"Iya, tapi aku tak yakin apa rasanya akan enak untukmu," jawabnya sembari menunjukkan semangkuk nasi goreng pada Jo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hmm, baiklah, aku akan coba rasakan," jawab Jo sambil mencicipi nasi goreng itu.

Jo tiba-tiba menghentikan makannya dan hanya memasang raut wajah masam.

"Apa tak enak?" tanya Wulan cemas.

"😅Kamu, kasih garam berapa sendok?" tanya Jo sambil menyendokkan nasi goreng itu.

"Di resep tertulis 1 sendok, dan aku mengikutinya sama persis," jawab Wulan heran.

"Boleh aku liat resepnya?"

Wulan pun berlalu keluar ke dapur untuk mengambil HP nya. Setelah beberapa saat ia pun kembali dan menunjukkan resep yang ia dapat dari internet pada Jo.

"Ini, 1 sendok garam kan.
Aku memakai sendok ini juga untuk menakarnya, jadi gak mungkin salah," ucapnya sembari memberikan sendok makan yang ia bawa.

"😆Oh ya ampun, kamu liat ini. Di sini tertulis, 1 sendok teh. Bukan sendok makan ," jelas Jo sambil cekikikan.

"Begitu ya😅.
Huff, maaf ya, aku gagal lagi😓."

"☺Tak apa-apa, kamu sudah berusaha. Emhh, bagaimana kalau aku ajarin kamu masak?"

"Apa kamu mau?"

"Tentu saja. Tapi sebelum itu..."

Jo pun lalu kembali menyendokan sedikit nasi goreng itu, dan menyuapinya ke Wulan.

"😆Kamu harus rasakan juga masakan mu ini," ucap Jo sambil di iringi tawa.

"Ehmm," jawab Wulan nampak ragu memakannya.

Namun pada akhirnya Wulan tetap memakannya dan memasang ekspresi masam setelahnya.

"Asin~😖"

Jo tertawa terbahak-bahak setelahnya.

"Kamu kenapa tertawa?" tanya Wulan merasa malu.

"Ekspresi mu lucu tau😆."

"Jo, udah dong😖," rengek nya malu.

"Iya-iya, udah.
Kalau gitu ayo kita ke dapur."

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Where stories live. Discover now