Chapter 19 : Bermain-main

12 5 0
                                    

Sesampainya Ireen di mall, ia membeli beberapa dress dan juga make up. Kali ini ia benar-benar merubah dirinya sepenuhnya. Baginya, membuat Arsya nyaman dengannya adalah tujuannya. Tapi, Ireen ingin membuktikan, sejauh mana Arsya tertarik dengannya.

Setelah berbelanja beberapa dress, Ireen menyempatkan dirinya untuk berfoto dan meng-upload nya di sosial medianya.

Setelah berbelanja beberapa dress, Ireen menyempatkan dirinya untuk berfoto dan meng-upload nya di sosial medianya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Caption: "Sendiri nih, ada yang mau nemenin?😏"

Setelah memposting fotonya, Ireen pun kemudian melanjutkan berbelanja nya. Namun, siapa sangka, Arsya mendapat notif dari sosmed Ireen dan melihat postingannya barusan. Arsya merasa terkejut dan sedikit kesal setelah melihatnya.

Menjelang sore harinya, Ireen pun pulang ke rumah. Dan, ia menyadari kalau Arsya sudah pulang duluan. Ireen tersenyum menyeringai, karena ia yakin, kepulangan Arsya pasti karena telah melihat postingan yang barusan saja ia posting tadi.

Ireen pun kemudian masuk ke dalam rumah dengan santai. Ia mendapati Arsya tengah duduk di sofa dengan kedua tangannya yang di lipat dan salah satu kakinya juga. Ireen berpura-pura tak menghiraukannya dan berlalu ke kamarnya.

Arsya yang melihat kepulangan Ireen dengan penampilan seperti itu benar-benar tak menyangka akan perubahannya. Arsya kemudian perlahan mengikuti Ireen dan ingin menanyakan apa maksudnya keluar dengan penampilannya yang seperti itu, dan juga apa maksud dari caption di postingannya.

"Apa maksud mu keluar dengan pakaian terbuka seperti ini?!!" tanya Arsya kesal.

"Dan juga ... postingan itu, apa maksud mu dengan apa ada yang mau nemenin? Hahh?!"

🤨Ireen dengan merasa tak bersalah hanya diam saja dan menata make up nya serta melihat-lihat dress yang barusan saja ia beli.

"Ireen!!" panggil Arsya mulai membentak.

"Huhhh, iya, ada apa?" tanya Ireen santai.

"Kalau aku bertanya, jawab!
Apa maksud dari kelakuanmu ini?!!
Kamu mau memancing keributan?!"

"Huff, apa sih maksud kamu?" tanya Ireen sembari melepaskan dasi Arsya.

"Kamu benar-benar mau melakukannya ya?
Itu sebabnya kamu bersikap seperti ini," ucap Arsya kesal dan langsung menggendong Ireen.

"Baiklah, ayo kita lakukan."

Arsya pun membaringkan Ireen di kasur sebelum menindihnya.

"Sebaiknya kamu jangan menghentikan ku kali ini😏,"

Tanpa membuang waktu, Arsya langsung mencium Ireen dengan dalam selama beberapa saat.

"😖Emmhh, le-paskan, ak-u," ucap Ireen berusaha menghentikan Arsya.

"Kenapa? Kamu yang memulainya.
Jadi berhentilah memberontak dan nikmati saja," jawab Arsya sembari mencium area leher juga pundak Ireen.

"Aakkhh!!
Ughh, pantas saja, Wulan, tergila-gila sama kamu!! Tapi, aku bukan Wulan yang, bisa, kamu giniin!😖"

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Where stories live. Discover now