Chapter 21 : Tak terkendali

11 6 0
                                    

#2 BULAN KEMUDIAN

2 bulan pun berlalu. Semenjak kejadian 2 bulan lalu, Ireen tak pernah lagi mempermainkan Arsya. Ia hanya berdiam diri di rumah walaupun dengan penampilannya yang baru. Arsya sendiri juga lebih sering di rumah untuk menghabiskan waktu bersama Ireen. Tapi Ireen menanggapinya biasa-biasa saja.

Suatu hari, Rahel menghubungi Ireen untuk menemuinya di sebuah club. Awalnya Ireen menolak karena ia takut Arsya akan marah lagi dan menghukum dirinya. Rahel tau bagaimana keadaan Ireen dengan Arsya. Rahel sendiri ingin memberitahukan sesuatu untuk Ireen dan ingin memperkenalkannya dengan seseorang. Ireen yang mempercayai sepupunya itu pun mencari cara bagaimana ia meminta izin pada Arsya.

Di hari yang telah di tentukan oleh Rahel, malam itu bertepatan dengan Arsya lembur. Ireen pun menggunakan kesempatan itu untuk pergi menemui Rahel, tanpa meminta izin pada Arsya. Karena sebelumnya, di saat Ireen selalu meminta izin, Arsya selalu mengizinkannya dan mengatakan kalau mau pergi keluar, pergi saja, tapi jangan berbuat macam-macam.

Malam itu, tepat pukul 21:30, Ireen pergi ke club yang Rahel beritahu. Ia pergi dengan menggunakan taksi. Sesampainya di sana, Ireen bingung mencari keberadaan Rahel.
Ireen mencoba menghubungi Rahel beberapa kali, namun panggilannya tak tersambung.

Di sisi lain, seseorang yang familiar dengan wajah Ireen itu terkejut melihat penampilannya. Orang itu tidak lain adalah Arka, teman Arsya. Ia pun kemudian memotret Ireen dan mengirimkannya pada Arsya sebagai bukti, apakah itu benar-benar Ireen, atau bukan.

Di kantor, saat Arsya tengah mengurus pekerjaannya, tiba-tiba ia mendapat pesan masuk dari Arka. Sebuah foto. Arsya lalu menyempatkan waktu untuk melihat, foto apa yang Arka kirimkan padanya.

Setelah membuka pesan itu, Arsya terkejut melihatnya karena di situ nampak jelas foto perempuan yang berada di club itu adalah Ireen yang sepertinya sedang menunggu seseorang dan berusaha menghubunginya.

Setelah membuka pesan itu, Arsya terkejut melihatnya karena di situ nampak jelas foto perempuan yang berada di club itu adalah Ireen yang sepertinya sedang menunggu seseorang dan berusaha menghubunginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sya, itu Ireen bukan?" tanya Arka dalam pesannya itu.

"Iya, ada di club mana dia sekarang?!" tanya Arsya dengan kesal di pesan tersebut.

"Di club *****.
Tapi kayanya lo gak usah ke sini deh.
Entah gue mungkin salah liat atau gimana. Gue coba pastiin lagi," jelas Arka.

Arsya tak membalas pesan tersebut dan hanya merasa kesal hingga melemparkan dokumen yang ada dimeja.

Tak berselang lama, Arsya pun telah memenangkan diri. Ia pun memutuskan untuk segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa segera pulang.

Pukul 23:00, Arsya telah selesai dengan pekerjaannya dan berlalu pulang ke rumah dengan keadaan masih merasa kesal.

30 menit kemudian, terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Arsya yang melihat keluar jendela pun kembali terkejut karena di mobil itu, ada seorang laki-laki yang mengantarkan Ireen pulang. Arsya makin kesal dan berlalu ke sofa sambil menunggu Ireen masuk.

Garis Takdir || Lokal || [END]✔️Where stories live. Discover now