21

17.8K 1.8K 60
                                    


Setetes air mata membasahi album yang selalu terawat walau terlihat usang, isimya tetap sama. Ryka menatap sendu bagaimana wajah sang anak menatap kamera tanpa ada senyuman, entah kapan terakhir kali ia melihat anaknya tersenyum.

Mengingat masa lalu membuat hatinya kembari tergores, bagaimana sakitnya saat tahu jika mental sang anak sangat buruk, anaknya bahkan di cap sebagai pewaris cacat.

"Tak baik mengingat masa lalu sampai berlarut."

Ryka mendongak menatap pria yang sudah bertahun-tahun ini bersamanya, Harlan. Pria kelas menengah yang ia terima sebagai pendampingnya, pria ini juga mengambil peran besar penyebab putranya menderita.

"Lalu? Apa kau bisa melupakannya? Putraku harus menderita karena ulahmu juga tapi kau bersikap layaknya manusia yang tak berbuat apapun," tutur Ryka, mata sembap itu semakin memerah menatap sang suami dengan amarah. Ibu mana yang akan baik-baik saja saat anakmu sakit? Ryka rasa jikapun ada mereka hanya segelintir manusia berhati iblis.

Ryka takut, ia baru menyadari akan luka-luka ditubuh Sean beberapa minggu lalu. Ia yakin Saga penyebabnya, Saga pasti mengasari Sean. Bagaimana nasib submisif malang itu yang harus diam dan menerima segalanya dikala ia tak tahu bagaimana Saga? Siapa Saga? Sean hanya submisif lugu yang telah terjebak ke dalam kandang singa, Saga tak akan melepas Sean dengan mudah. Walaupun Saga mencintai Sean bukan berarti Sean aman, kelinci kesayangannya saja berani ia koyak organnya, itu bukti jika kesayangannya sendiri tak ada jaminan aman.

Apa Ryka perlu menjauhkan Sean dari saga? Tapi bagaimana dengan putranya yang akan semakin menjadi dan brutal, dokter mengatakan kejiwaan Saga memang tak terlihat layaknya orang sakit, tapi Saga jauh berbahaya dari orang sakit diluaran sana.

"Aku tahu, ini salah kita. Kita mempengaruhi perkembangan masa kecil Saga dengan keburukan," cetus Harlan lirih, ia menerawang ke masa lalu. Bagaimana hari-harinya di isi dengan pertengkaran. Tapi setelah Saga sakit, barulah keduanya sepakat memerankan teater layaknya manusia saling mencintai, pada dasarnya perjodohan itu tak membuahkan perasaan manis di hati masing-masing. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa dulu ia menentang pernikahan Saga dan Sean, karena tak semua orang kelas menengah tahu akan tempatnya, seperti Harlan, dominan yang hanya menumpang hidup padanya.

Ryka menggulir matanya, melihat Harlan yang menunduk.

"Semua ini salahmu, saat aku hamil kau tak pernah sekalipun ada disampingku. Kau tahu? Bagaimana paniknya aku melahirkan Saga di saat kandunganku masih berusia tujuh bulan? Waktu itu ketubanku pecah, tak ada siapapun di rumah, bahkan hanya untuk memanggil pelayan aku tak mampu. Dimana peranmu waktu itu?" Ryka berucap tanpa ada keraguan, "kau bahkan tega menanyakan Saga itu anak siapa," sambungnya. Hembusan napas lelah terdengar halus, bertahun-tahun ia hidup dengan penuh drama.

"Dokter mengatakan jika aku terlambat ditangani mungkin Sagaku akan mati, selama dalam kandungan Saga tak sehat, bayi kecilku memiliki beberapa masalah, tapi aku nekat melahirkannya. Kau tahu kenapa dia di cap pewaris cacat?" tanya Ryka, kedua tangannya mengepal. Harlan hanya diam menerima setiap ujaran kebencian dari sang istri. "Karena dia sudah tak sehat selama dalam kandungan, karena aku stress akan perbuatanmu. Aku pemicu ia sakit, tapi dalang semua ini adalah kau," tuduhnya.

Harlan ingat semua itu, bagaimana ia mengabaikan Ryka. Bagaimana wanita hamil itu bekerja keras melawan ketakutannya sendirian, ia seolah abai dan buta akan apa yang ada di depan mata. Ia memperlakukan Ryka layaknya bukan seorang istri, karena Ryka yang selalu membeli para lelaki bayaran hanya untuk memuaskannya. Harlan ingat saat ia melakukan hal senonoh dengan wanita lain dan saat itu bahkan Saga juga menghampirinya, membuat Saganya menjadi sosok yang kosong bagai tong tanpa air.

"Akan kuceritakan ini semua pada Saga dan Sean, agar mereka berbincang dan memutuskan hal untuk ke depannya. Saga sudah mengasari Sean, aku tahu itu. Jangan sampai Saga melakukan hal lebih dari itu, dia sakit. Dia tak bisa mengendalikan dirinya," tutur Ryka. Ia berharap Sean pergi saja agar tak terluka. Ia sangat mengasihani submisif malang itu.

"Lalu membuatnya pergi? Dan menjadikan Saga semakin brutal? Apa kau ingat alasan ia memburai organ kelincinya? Karena ia pikir kelinci itu mengabaikannya dan akan pergi," sahut Harlan tak setuju ide gila Ryka.

Ryka terdiam, ucapan Harlan benar juga. Jika Sean bersama Saga maka Sean akan terluka di kemudian hari tapi jika Saga tak bersama Sean, Sagalah yang akan hancur. Bagaimana bisa, semesta menghukum dirinya lewat Saga, ini terlalu menyakitkan. Tanpa ia tahu jika Saganya hanya menikahi Sean sebagai ajang balas dendam, yang Ryka tahu Saga mencintai Sean.

Sedangkan di lain tempat keturunan Gredyal tengah menghisap nikotin, menatap poros dunia balas dendamnya tengah asik memakan buah-buahan. Ia sendiri heran kenapa Sean begitu menyenangi buah-buahan akhir-akhir ini. Jaraknya dan Sean sedikit lebih jauh tak mau asap rokok terhisap oleh si empu, bukankah asap rokok buruk bagi orang hamil?

"Saga!" Sean setengah berlari menghampiri sang dominan membuat si empu menggilas putungnya dengan sendal. "Aku membuat salad, kau mau?" tawar si manis, menyodorkan semangkuk salad.

"Tidak," tolak Saga.

Sean sedikit merengut, setelah hari dimana ia bertengkar denngan Vanya mungkin Saga masih mengabaikannya tapi entah kenapa ia selalu merasa tak terima Saga terus mengabaikannya.

"Kenapa?" tanya Sean.

"Karena aku tak mau," cetus Saga.

Sean mengangguk mengerti, ia duduk dengan hati kecewa. Padahal ia sangat ingin Saga memakan salad buatannya, apa semua orang hamil begitu sensitif? Sampai rasanya ia terlalu berlebihan merasa sakit dengan penolakan Saga, bukankah ini hal biasa?

"Hey jangan rewel di sana, aku hanya sendirian. Ayahmu itu menakutkan, jangan membuat hal yang akan membangunkan singa dalam dirinya."

Sean tak tahu bagaimana kedepannya, bagaimana kehidupannya dan malaikat kecilnya. Apa saga akan tetap membencinya? Mereka akan menjadi orang tua, tapi semua seolah hal biasa bagi Saga.



_________

Hidup lagi capek nambah capek liat yang baca sama vote beda jauh🙃
Gak papa si, gak masalah ehehe ... terus aja jadi sidersnya, bagus ko. Kalau gini terus nanti gue juga up seminggu sekali dah, kek author lain biar impas.

 Kalau gini terus nanti gue juga up seminggu sekali dah, kek author lain biar impas

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.




Broken [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz