Part 3 - Kunjungan Kontrol

1.1K 158 6
                                    

Memiliki Zinnia dan Seren, bukan berarti Julia hanya bermalas-malasan. Julia mengelola rumah seperti ibu rumah tangga pada umumnya. Setiap bulan, ia memeriksa anggaran pengeluaran rumah, membeli perlengkapan bayi menjelang kelahiran, serta menemani Allen ke dokter dan memeriksa kehamilannya.

Meskipun Allen melarangnya, Julia tetap teguh. Dia bertekad untuk mendampingi Allen sampai pulih sepenuhnya.

Bagi Julia, kesehatan Allen adalah yang terpenting. Meskipun sering mengabaikan kebutuhannya sendiri, Julia tidak dapat mengesampingkan Allen dengan mudah.

Meskipun sering kali mendapat cemooh dan penolakan yang tajam dari Allen, itu tidak mengubahnya. Julia hanya memerlukan sedikit waktu untuk merapikan perasaannya.

"Pak, mobil sudah siap," kata Kang Heri saat mendekati Allen yang menunggu di ruang tamu. Dengan sopan, Kang Heri mendorong kursi roda Allen keluar rumah, diikuti oleh Zinnia.

Kang Heri membantu Allen masuk ke jok belakang mobil, dengan bantuan Zinnia yang menjaga agar kursi rodanya tidak bergeser. Setelah itu, mereka melipat kursi rodanya dan meletakkannya di bagasi.

Hari ini, Allen memiliki jadwal terapi ke dokter. Ia adalah orang yang disiplin dengan jadwalnya, bangun pagi-pagi dan siap untuk pergi.

"Hati-hati, Kang," pesan Zinnia.

"Iya, Mbak."

Kang Heri membuka pintu mobil untuk Julia. Meskipun duduk di samping Allen, wanita itu tidak menarik perhatiannya.

Julia dan Allen sama-sama membisu sampai Kang Heri melakukan mobil keluar dari pekarangan rumah.

Kang Heri diam-diam melirik ke belakang. Hubungan Allen dan Julia tidak kunjung membaik. Kang Heri telah bekerja cukup lama di rumah Allen, awalnya sebagai tukang kebun dan berakhir menjadi sopir.

Setelah tiba di rumah sakit, perjalanan yang canggung itu berakhir. Kang Heri segera membantu Allen turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Julia.

Julia mendorong kursi roda Allen yang tidak sepenuhnya dibutuhkan oleh lelaki tersebut, dengan cekatan membuka pintu lift dan mendorong masuk.

Mereka akan menuju ke dokter Allen terlebih dahulu untuk melakukan serangkaian tes guna mengetahui perkembangan kesehatan Allen.

Dokter memperlihatkan hasil rekam medis kedua kaki Allen pada layar monitor, memberikan penjelasan rinci tentang perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.

Karena upaya keras Allen dalam melatih kaki dan menjalani perawatan yang teratur, kemampuan untuk kembali berjalan secara normal seperti dulu sudah dalam jangkauan. Julia merasa sangat gembira mendengarnya, matanya berkabut.

Dia mengelus bahu Allen dengan penuh kasih sayang, mengucapkan terima kasih yang tulus pada dokter. Semua ini terjadi berkat kerja keras dokter yang selalu berdedikasi dalam merawat pasiennya.

Allen juga mengungkapkan rasa terima kasihnya. Dia tak sabar untuk kembali berjalan menggunakan kedua kakinya.

Selanjutnya, mereka mengunjungi dokter kandungan untuk memeriksa kondisi janin yang dikandung oleh Julia. Meskipun Allen tidak sepenuhnya tertarik dengan perkembangan bayi tersebut, ia tidak menolak untuk ikut karena Julia yang mendorong kursi roda.

Julia berbaring di tempat tidur rumah sakit, sementara seorang dokter meletakkan alat di permukaan perutnya untuk merekam kondisi bayi dalam kandungannya dan menjelaskan perkembangannya. Dokter tersebut menyatakan bahwa ukuran bayi itu semakin bertambah besar lagi.

"Hari ini Ibu ada mengalami mules dan kram lagi?" tanya dokter sambil mengelap gel di permukaan perut Julia.

"Tadi pagi saya mengalami kram, dok." jelas Julia. Begitu bangun tidur, dia membutuhkan beberapa saat untuk mengendurkan tubuhnya.

BROKEN VOWWhere stories live. Discover now