Part 17 - Dress Code

628 84 12
                                    

Part 17 - Dress Code

Allen mendekap Finn dengan penuh kasih, mencium gemas pipi tembemnya. Bayi itu membuka mulutnya lebar, menikmati interaksi bermain mereka.

Saat ini, keluarga itu sedang makan di restoran di pinggir pantai. Sebuah meja panjang yang dilapisi taplak meja putih berpola yang serasi. Meja mereka hanya ada bunga dan beberapa gelas serta air minum, pelayan masih sibuk menyiapkan sajian di dapur.

Julia duduk di samping Allen, terlibat dalam percakapan dengan Dahlia dan Breeze. Kadang-kadang, tawa riang menggema saat mereka mengenang masa lalu.

Angin lembut menyapu kulit mereka, suasana sore dipenuhi sinar matahari yang lembut.

Allen menoleh ke arah Julia saat melihatnya tertawa riang. Perasaan hangat mengalir dalam dirinya, suara tawanya yang indah dan menghentak hingga ke lubuk hati.

Semalam, hubungan mereka begitu dekat. Mereka berbicara dengan penuh perasaan dan saling berpelukan. Namun, pagi tadi, dinginnya udara kembali menyelinap di antara mereka.

Julia berperilaku sama seperti kemarin, tanpa menunjukkan rasa kesal yang ditujukan kepada Allen. Pria itu sadar bahwa Julia sedang berakting di depan keluarga mereka saat ini.

Julia berusaha menampilkan hubungan yang harmonis agar tidak ada yang curiga bahwa pernikahan mereka berdua sedang di ambang kehancuran.

"Kemarikan Finn, Allen." pinta Salim sambil mengulurkan kedua tangannya.

Allen beranjak dari kursinya dan menyerahkan putranya pada Salim yang telah dia anggap sebagai mertua laki-laki, pengganti orang tua Julia.

"Hei ...," sapa Salim sambil terkekeh.

Finn tersenyum lebar, mengepalkan tangan dan memasukkan ke mulut. Salim mengecup Finn dengan gemas.

"Kakek, nanti adik Lara mirip Finn, kan?" tanya Lara sambil mendongak. Dia duduk di pangkuan Cassian, memandang Finn dengan rasa penasaran.

"Ya," jawab Salim. "Finn juga adik Lara." jelas lelaki itu.

"Adik Lara ada dua." jelas Lara sambil menunjukkan dua jari. "Papa, kalau adik sudah lahir, Lara mau ajak main boneka."

"Ya, setelah adik Lara cukup besar." jawab Cassian.

Lara sangat senang mendengarnya, dia tersenyum lebar dan memainkan tangan Finn.

Ketiga pria dewasa itu juga tersenyum. Fokus pada Finn si bayi menggemaskan dan juga Lara, si kakak yang aktif.

Sampai akhirnya satu persatu makanan disajikan oleh pramusaji di atas meja.

Lara pindah duduk di samping Cassian. Sedangkan Allen mengambil alih Finn dari Salim karena mereka akan mulai makan.

"Mantap banget menu kita hari ini," kata Dahlia dengan wajah berseri-seri.

"Banget, Ma!" sambung Breeze. kedua wanita itu berdiri hendak menyiapkan makanan untuk suami masing-masing.

Sementara Julia beralih pada Allen dan Finn. Allen hendak memasukkan Finn ke stroller yang berada di sampingnya. Julia membantu membuka stroller dan memperbaiki posisi Finn.

Mereka saling berpandangan setelah Finn berada di stroller dan memastikan aman. Bayi itu tampak tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda menangis. Dia berusaha menggapai mainan yang menggantung di atasnya.

"Finn gimana? Aman?" tanya Dahlia.

"Aman, Budhe." jawab Allen dengan senyum tipis.

"Anak yang manis." puji Dahlia. Semua mata tertuju pada Finn, mereka sangat gembira karena bayi itu tidak rewel.

BROKEN VOWWhere stories live. Discover now