Part 19 - Tergila-gila

731 94 1
                                    

Part 19 - Tergila-gila

Julia tidak fokus dalam memilih produk dari rak. Beberapa kali, dia melirik ke samping tanpa sadar, semua ini karena Allen yang sedang membuat keributan bersama Finn.

Bagi Julia, ini merupakan sebuah kekacauan. Allen, yang selama ini dikenal oleh Julia sebagai lelaki yang tenang dan dewasa, akhir-akhir ini menjadi sangat kekanak-kanakan.

Julia memahaminya jika Allen sedang bermain dengan anak. Namun, dia tidak menduga bahwa Allen akan berubah dengan begitu drastis. Dia berpikir bahwa saat Allen bermain dengan putranya, sikap tenang yang selama ini melekat pada dirinya tidak akan berubah begitu jauh.

Namun, lihatlah sekarang! Allen mengeluarkan Finn dari stroller dan mengajari bayi itu mengambil barang-barang dari rak sambil bermain.

Finn terlihat sangat bahagia, tertawa keras, dan mengulurkan kedua tangannya dengan semangat, mencoba meraih apa pun yang bisa dijangkau. Setelah mendapatkannya, Allen akan mengarahkannya ke troli dan menyuruh Finn meletakkannya di dalamnya.

Allen mencium Finn dengan gemas dan menggoyang-goyangkan badan mereka, merayakan setiap keberhasilan Finn dengan riang gembira.

"Kapten Finn mau mengambil bumbu ikan balado!" ucap Allen sambil mengarahkan Finn pada rak bumbu dapur.

Finn tertawa lebar, seolah-olah memahami apa yang dimaksud oleh Allen, dan dia berusaha bekerja sama dengan baik dalam tim.

"Sedikit lagi, ya... ambiiilll ...! Berhasil!! Jagoan papa!" tambah Allen dengan riuh. "Ayo kita bantu mama. Mama mau ngambil apa lagi? Kapten Finn mau bantu Mama!"

Allen mendekat pada Julia. Menyuruh Finn memberikan kemasan di tangannya. Finn hendak menyerahkan pada Julia, tetapi tangan kecilnya tetap menggenggam erat.

"Kerja bagus, Kapten!" puji Allen. "Ayo kita ambil lagi! Mama mau yang mana? Ini? Ini berat! Kapten Finn bisa! Ayo bisa!!"

"Itu berat, jangan paksa!" cegah Julia.

"Kapten Finn bisa?" tanya Allen pada bayinya. "Berat? Nggak bisa angkat?"

Finn hanya bisa tertawa lebar. Berusaha mengangkat botol kecap dan kemudian Allen membantu mengambilnya. Meletakkan ke dalam troli dan menggoyang-goyangkan badan mereka sambil mencium pipinya gemas.

Julia diam-diam menarik napas panjang. Pada akhirnya Allen ikut berbelanja bulanan. Mereka pergi setelah Finn bangun.

Seperti biasa, Allen memonopoli Finn. Lelaki itu tergila-gila pada putranya. Tidak pernah membiarkan Finn tenang selagi bayi itu bangun. Ada-ada saja yang mereka lakukan, kadang Julia merasa khawatir karena Finn masih sangat kecil.

"Masih banyak?" tanya Allen kembali mendekat pada Julia. Kali ini ekspresinya serius meskipun masih menggendong Finn.

"Sedikit lagi," jawab Julia.

Allen tersenyum tipis dan kembali sibuk dengan Finn, sesekali membantu Julia mengambil barang sehingga pekerjaan keduanya cepat selesai.

Seperti biasa setelah berbelanja, mereka pergi makan ke restoran. Julia dan Allen duduk saling berhadapan, Finn berada di pangkuan Allen.

Julia memainkan ponselnya sembari menunggu makanan datang. Dia tidak sepenuhnya fokus pada ponsel, sesekali melirik Allen dan Finn di depannya.

Kali ini Allen memainkan tangan Finn. Meninju-ninju udara dengan gerakan cekatan. Begitu juga dengan kedua kaki Finn, Allen menggerakkan menendang-nendang udara. Finn tertawa lebar, sangat menikmati permainan tersebut.

"Saren gimana sekolahnya?" tanya Allen setelah puas bermain dengan Finn, dia mulai mengajak Julia bicara sambil istirahat.

Julia menghentikan aktivitasnya menggulir layar ponsel lalu memandang Allen sekilas. "Baik," katanya lalu kembali sibuk dengan ponselnya.

BROKEN VOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang