Part 7 - Perpisahan

1.3K 206 5
                                    

Ada yang berbeda pada diri Allen setelah menggendong Finn. Wajah bayi terus terngiang dalam benaknya sepanjang hari. Saat dia kembali dalam keadaan lelah dari kantor, suara tangisan Finn menyambutnya di rumah.

Mendengar itu, semangatnya kembali menyala. Meskipun hampir menghampiri Julia yang sedang menenangkan bayi tersebut, ego Allen menghalanginya. Selama ini dia belum bersedia mengakui hubungan dengan bayi itu dan tetap bersikeras untuk melakukan tes DNA sebagai bukti.

Dengan hati berat, Allen berjalan lesu ke kamarnya. Julia pun menyadari kedatangan Allen dan juga bergegas menuju kamarnya agar mereka tidak bertemu.

Allen hanya mau mendekati Finn jika Seren yang mengurusnya. Seren lah yang akan mengajaknya untuk berhubungan dengan Finn. Perasaan dalam diri Allen menjadi campur aduk tanpa henti.

"Finn, kamu lucu banget!"

Allen mengamati Seren yang sedang bermain dengan bayi itu di ayunan taman. Dia mendekati mereka dengan hati-hati.

Seren memalingkan pandangannya saat menyadari kehadiran Allen. Dengan ramah, seperti yang diharapkan Allen, dia menawarkan agar Allen bisa berhubungan dengan Finn.

"Bapak mau menggendong Finn?" tanya Seren.

"Iya," jawab Allen singkat.

Segera saja, Seren menyerahkan Finn kepada Allen dengan senyum lebar setelah dia duduk di dekatnya.

Allen tersenyum kecil, meskipun berusaha menyembunyikan interaksinya dengan bayi tersebut agar tidak terlihat oleh Julia, namun dalam hati, dia merasa puas dengan momen tersebut.

Dia meletakkan Finn sejajar dengan dirinya sambil memandang dengan penuh perhatian. Bayi itu bergerak secara perlahan dan menjulurkan lidahnya.

Ia juga sudah mampu mengeluarkan suara selain dari tangisan. Allen mencoba mendekat, kemudian bayi itu membuka mulut hendak meraih hidungnya dengan kedua tangannya.

"Finn pinter banget," gumam Seren dengan senyum lebar. "Pak, kayaknya Finn mau buang air kecil sebentar lagi. Dia nggak pakai Pampers."

"Nggak apa-apa," jawab Allen tanpa keberatan.

"Seren," panggil Zinnia tiba-tiba datang dan terkejut melihat Allen menggendong Finn. Dia menyadari perubahan pada Allen dalam beberapa waktu terakhir ini, diam-diam bertemu putranya tanpa sepengetahuan Julia.

"Ya, Ma?"

"Bantu Mama sebentar,"

"Ya, Ma," jawab Seren patuh. "Pak, saya tinggal ya?"

"Ya,"

Zinnia juga merasa senang dengan perubahan yang terjadi pada Allen. Oleh karena itu, dia mengajak Seren ke dapur agar Allen bisa memiliki waktu sendiri dengan Finn.

Kemudian, Allen tenggelam dalam interaksi tanpa kata-kata dengan Finn. Pria itu meletakkan Finn di bahunya dan menepuk-nepuk lembut.

Tak lama setelah itu, Julia yang baru selesai bersih-bersih datang mendekati mereka. Dia terkejut melihat Finn bersama Allen.

Allen merasa canggung namun enggan menyerahkan Finn kepada Julia.

"Di mana Seren?" tanya Julia.

"Bantuin Mbak Zinnia," jawab Allen dengan perasaan canggung.

"Finn kemarikan," pinta Julia.

Allen menyerahkan Finn dengan rasa berat hati. Meskipun ia masih ingin memeluk bayi itu, walaupun hanya sebentar lagi.

"Maaf," ucap Julia agar Allen tidak tersinggung telah menitipkan Finn pada Seren saat dia bersih-bersih. Julia khawatir Allen akan marah jika Finn menangis dan mengganggu dirinya.

BROKEN VOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang