Part 8 - Bertemu Kembali

1.3K 201 3
                                    

Di ruang rapat, tim terdiri dari lima lelaki yang hampir sebaya, sedang sibuk mempersiapkan presentasi. Sebuah blueprint besar terpampang di dinding, menampilkan sketsa awal serta konsep desain yang akan diterapkan. Di tengah ruangan, layar besar menampilkan visualisasi proyek yang direncanakan: sebuah cottage bergaya retro yang megah berdiri di atas air laut yang jernih.

Wajah-wajah mereka bersinar penuh semangat dan antusiasme, siap untuk menyajikan konsep yang mereka ciptakan.

"Semuanya luar biasa dan sesuai dengan permintaan klien," ujar Allen setelah tim menyelesaikan presentasi visual. "Hanya ada sedikit tambahan; klien baru saja menghubungi saya beberapa jam yang lalu. Penyusunan cottage terlalu konvensional jika hanya dibentuk memanjang seperti ini. Saya menawarkan bentuk cordate, dan klien setuju."

"Seperti ini?" tanya Ander sambil menunjukkan hasil coretan abstrak.

"Ya, persis seperti itu," sahut Allen.

Alaric mengangguk paham, "Bagus. Pengunjung pasti akan memfoto gapura. Dengan desain seperti ini, hampir semua cottage akan terdokumentasi."

"Saya setuju, dan menurut saya, perlu ditambahkan taman kecil di setiap sisi. Lebarnya sekitar setengah meter," tambah Tahir.

"Apa tidak lebih baik menggunakan pot saja?" Leopold sedikit ragu dengan tambahan taman.

"Mungkin pot bisa diletakkan di sini?" Tahir menunjuk ke ujung lantai cottage.

Mereka melanjutkan diskusi hingga saat jam istirahat. Setelah itu, mereka kembali ke pekerjaan masing-masing hingga waktu pulang.

Allen sudah tidak lagi memerlukan tongkat untuk berjalan. Ia telah berjalan normal seperti biasa.

Tiga bulan setelah Julia meninggalkan rumahnya, tidak ada lagi kabar dari wanita itu. Mereka menjalani kehidupan masing-masing.

Sebenarnya, Allen sedikit mengetahui tentang kabar Julia dari Zinnia, yang selalu memberikan informasi melalui Seren.

Seren dan Zinnia tetap berkomunikasi dengan lancar. Putrinya masih melanjutkan sekolah dan membantu Julia merawat Finn. Mereka bertiga tinggal di sebuah apartemen yang tidak terlalu jauh dari rumah Allen.

"Mohon maaf, Pak. Saya ingin memberikan informasi tentang Ibu dan Finn. Sekarang Finn sudah besar, Pak. Bapak ingin melihat fotonya?" tanya Zinnia dengan hati-hati sambil melayani Allen saat makan malam. "Ini, Pak. Finn sedang belajar duduk, di sini dia sedang bercanda dengan tawa yang keras, sudah bisa tengkurap dan berbalik badan sendiri."

Tanpa menunggu persetujuan dari Allen, Zinnia menampilkan foto-foto dan video dari ponselnya yang sudah disiapkan agar Allen bisa melihatnya, mungkin agar lelaki itu tersentuh dan ingin menjemput anak dan istrinya pulang.

Namun, sayangnya, Allen hanya melempar pandangan sekilas. Ia menjawab singkat ketika Zinnia meminta pendapatnya, membuat wanita itu merasa sedikit sedih.

"Mereka masih tinggal di apartemen itu, Pak," tambah Zinnia, secara tidak langsung berharap Allen akan bertemu dengan mereka.

"Iya," jawab Allen, tetap tidak menunjukkan minat.

Zinnia sadar akan batasannya sebagai asisten rumah tangga. Tugasnya hanya sebatas memberikan informasi dan sedikit pandangan agar Allen tidak menyia-nyiakan keluarganya.

Wanita itu kemudian pergi meninggalkan Allen yang melanjutkan makan malam seorang diri.

Allen sebenarnya sama sekali tidak ingin tahu. Informasi dari Zinnia tentang kabar mereka sudah cukup baginya. Hanya saja, Allen tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Julia lagi.

BROKEN VOWWhere stories live. Discover now