Part 14 - Sertifikat

801 121 8
                                    

Part 14 - Sertifikat

Semua anggota keluarga berkumpul di meja makan, menikmati hidangan makan malam spesial yang disiapkan oleh Dahlia untuk merayakan kesembuhan Allen dan kelahiran Finn.

Dahlia dan Salim memberikan pidato singkat sebelum makan malam. Mereka saling mengingatkan untuk berhati-hati dalam aktivitas sehari-hari, termasuk berkendara.

Setelah pidato singkat, mereka mengangkat gelas untuk bersulang sebelum mulai makan. Obrolan santai pun terjalin di antara mereka.

Allen diam-diam melirik Julia, yang terlihat lebih pendiam dari biasanya. Julia berjanji akan bicara pada Budhe dan Pakde mengenai kondisi rumah tangga mereka.

Allen berharap Julia bisa berubah pikiran. Dia bertekad memperbaiki hubungan mereka tanpa perlu membuktikan apapun dari masa lalu. Allen ingin menciptakan kisah baru untuk hubungan mereka dimulai dari saat ini.

"Jadi begini, Allen, Julia. Mama dan Papa ingin pergi ke Bali untuk bertemu teman-temannya. Kita juga ikut dan besok akan berangkat. Bagaimana dengan kalian? Allen, bisa kamu beberapa hari?" tanya Breeze mengumumkan rencana mereka. "Ini benar-benar dadakan. Kami baru membicarakannya semalam,"

"Iya, selagi Budhe dan Pakde di sini, ayo kita reuni sekaligus berlibur." tambah Dahlia.

"Ayo ikut, besok kita pergi bersama-sama." tambah Cassian.

Allen dan Julia saling berpandangan. Dari ekspresi Julia, Allen menyimpulkan bahwa wanita itu akan menolak.

"Ini terburu-buru banget," kata Julia dengan ekspresi keberatan.

"Aku bisa, Budhe," timpal Allen dengan cepat.

"Nah, kalau begitu bisa," kata Breeze dengan senang.

"Baju-baju untuk Finn," kata Julia.

"Besok aku ambil atau beli," jawab Allen.

"Soal itu gampang. Di sini juga banyak baju bayi yang baru dibeli, ada sampai usia tiga tahun. Muat untuk Finn, kita gunakan itu saja. Aku punya waktu sebulan lagi sebelum lahiran." jelas Breeze, membuat Julia menjadi ragu.

Allen merasa sedikit lega karena tidak ada alasan lagi bagi Julia untuk menolak. Dengan perjalanan ini, setidaknya Allen memiliki alasan untuk bersama Julia.

"Julia setuju," Breeze sedikit memaksa.

"Iya," jawab Julia akhirnya.

"Tiketnya sudah dipesan, Mbak?" tanya Allen.

"Belum. Nunggu kalian supaya bisa berangkat bersama," jawab Breeze.

"Oke, kita pesan sekalian saja."

"Sudah lama kita tidak pergi liburan bersama lagi. Allen nggak pernah ikut, dulu Budhe dan Pakde langsung pergi karena sibuk," keluh Dahlia. "Kapan-kapan datanglah ke Brazil berlibur ke rumah Budhe."

"Iya, Budhe. Nanti saya atur jadwalnya," jawab Allen dengan semangat. Lelaki itu bahkan menambah porsi makannya.

"Anggap saja sebagai perayaan untuk kita semua, karena ini waktu yang pas. Allen sudah sehat, Julia sudah melahirkan, sebentar lagi Breeze juga akan melahirkan," tambah Cassian dan mereka semua sepakat akan pergi besok.

Julia menggeser lauk pada Allen, menunjukkan perhatiannya di depan keluarga.

"Oh iya, Julia, paket untukmu sampai sekarang belum datang-datang," kata Breeze ketika mereka hampir selesai makan. "Kamu udah pastikan paketnya memang sudah di kirim?"

"Paket apa?" tanya Dahlia ingin tahu.

Julia sedikit terbata, namun Breeze mengambil alih untuk menjawab.

BROKEN VOWWhere stories live. Discover now