Part 13 - Rumah Budhe

942 134 9
                                    

Part 13 - Rumah Budhe

Dahlia menyambut kedatangan keluarga keponakannya yang tercinta: Julia, Allen, dan Finn. Wanita itu terlihat tidak sabar ingin menggendong Finn yang sebelumnya telah sangat mencuri perhatiannya.

Salim, suami Dahlia, datang bergabung dan memeluk Julia dengan penuh kasih dan keceriaan.

"Pakde, apa kabar? Sudah lama sekali kita nggak bertemu," kata Julia.

"Pakde baik-baik saja, Nak. Bagaimana kabar kalian?" tanya Salim sambil menepuk lembut punggung Julia. Kemudian, dia beralih memeluk Allen dan melakukan hal yang sama. "Kamu sudah sehat, Allen?"

"Sudah, Pakde," jawab Allen.

"Alhamdulillah. Ayo, mari masuk," ajak Pakde.

Allen mendorong koper mereka, sementara Julia membawa oleh-oleh sambil berbincang dengan Dahlia dan Salim menuju ruang tamu.

Asisten rumah tangga dengan cekatan menyediakan minuman dan makanan ringan untuk jamuan. Julia menyerahkan oleh-oleh yang mereka bawa agar disajikan oleh asisten rumah tangga.

"Finn meniru postur tubuh Allen, ya? Lihat, Pa, tingginya sudah luar biasa," ucap Dahlia sambil menciumi wajah Finn dengan penuh kasih. Finn membuka mulutnya hendak memasukkan apa pun ke dalamnya.

"Benar, Finn tinggi besar. Belum genap setahun tapi sudah sebesar ini," tambah Salim sambil bermain dengan tangan Finn.

Setelah bermain sebentar dengan Finn, keempat orang dewasa itu melanjutkan obrolan santai dan bertukar kabar.

"Allen bagaimana kondisinya sekarang? Waktu itu Julia menyebutkan ingatan kamu hilang sebagian, sekarang sudah ingat semua? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Dahlia.

Allen melirik Julia sekilas sambil tersenyum tipis. "Belum, Budhe. Sebagian ingatan saya samar-samar. Saya juga nggak ingat apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu."

"Banyak yang kamu lupakan, ya? Pernikahan kamu dengan Julia juga hilang?" tanya Dahlia bersimpati.

Allen lalu mengangguk kecil. "Saya lupa, Budhe."

"Mungkin nanti Allen akan ingat dengan seiringnya berjalan waktu. Untuk sekarang, yang penting Allen sudah sembuh dan bisa berjalan normal." pesan Salim.

"Iya, Pakde."

"Semoga kita sehat-sehat dan dijauhkan dari bahaya." sambung Dahlia.

Julia mengamini sambil tersenyum tipis. Dia tidak mau ikut campur dengan ingatan Allen lagi.

Setelah cukup berbincang-bincang, mereka pergi istirahat sambil menunggu waktu makan malam.

Julia akan menyusui Finn karena bayi itu mulai rewel. Mereka memakai kamar Julia terdahulu. Kamar yang masih sama seperti terakhir kali dia tinggali dengan cat warna pastel kesukaannya.

Wanita itu sangat beruntung memiliki Budhe dan Pakde yang sangat menyayanginya. Pengganti orang tua Julia yang telah lama meninggal.

Julia tidak pernah kekurangan kasih sayang dari mereka. Meskipun Dahlia dan Salim memiliki dua anak, mereka tidak pernah membanding-bandingkan atau pilih kasih. Bahkan untuk pendidikan, ketiganya setara.

Dahlia dan Salim bertekad sejak Julia tinggal di rumah mereka, keduanya memiliki tiga anak.

Hanya saja, mereka memang sangat sibuk dan jarang pulang. Semua anak-anak mereka sangat mandiri dan terbiasa ditinggal dalam waktu yang cukup lama.

"Udah?" Julia bertanya pada Finn yang tidak mau lagi menyusu. Dia menjauhkan wajah dari dada Julia dan menggeliat dengan ekspresi lucu. "Finn mau tidur?" tambah wanita itu dengan gemas.

BROKEN VOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang