Part 12 - Berkemas

1K 137 9
                                    

Part 12 - Berkemas

Pagi-pagi sekali, Allen datang ke apartemen Julia untuk bersiap-siap pergi ke rumah Budhe Dahlia.

Lelaki itu terlihat sangat bahagia, berbeda dengan Julia yang jelas menunjukkan ketidaksenangan dengan kehadiran Allen.

"Kamu nggak punya pekerjaan sampai datang sepagi ini?" sindir Julia sambil menyilangkan tangan di dada.

Allen tersenyum lebar tanpa merasa tersinggung, "Pekerjaanku sudah selesai. Sekarang aku punya waktu untuk bersantai-santai," jawabnya dengan tegas. "Di mana Finn? Finn ..., Papa membawa mainan untuk kamu," lanjut Allen sambil mencari-cari Finn tanpa segan di kamar tidur, seolah apartemen tersebut adalah miliknya.

Julia mendengus, baru sekarang lelaki itu mengakui Finn sebagai putranya.

Dia pergi ke dapur untuk minum, sementara di meja makan, Seren sedang sarapan dengan seragam lengkap.

"Bapak datang ya, Bu?" tanya Seren penasaran.

"Ya," jawab Seren. "Ibu akan pergi sebelum kamu pulang sekolah. Kalau ada apa-apa selama Ibu pergi, langsung kabari." pesan wanita itu.

"Iya, Bu."

"Seren pulang ke rumah saja," ucap Allen ikut campur. Tiba-tiba dia datang ke dapur sambil menggendong Finn.

Seren menoleh pada Julia, wajahnya berbinar senang. Sudah lama dia tidak bertemu dengan Zinnia, Seren merindukan ibunya.

"Boleh, Bu?" tanya Seren dengan hati-hati.

Julia menghela napas panjang dan mengangguk kecil. "Ya,"

"Terima kasih, Bu. Nanti pulang sekolah, saya langsung ke rumah Bapak. Terima kasih, Pak," kata Seren dengan tulus.

Julia memberikan beberapa nasihat pada Seren, seperti memastikan jendela kamar dan pintu tertutup sebelum pergi. Dan juga menyuruh Seren membawa makanan yang tersisa ke rumah Allen agar tidak basi, selain itu agar tidak menyia-nyiakan makanan.

Seren mengiyakan dengan patuh, kemudian pamit pergi ke sekolah dengan penuh kegembiraan. Gadis muda itu tak sabar untuk bertemu dengan Zinnia nanti sore.

Julia memutuskan untuk sarapan lebih awal dengan menu nasi goreng buatan Seren dan lauk rendang dari kemarin.

"Julia, kamu nggak mengajak saya makan," ucap Allen dengan sedikit kekecewaan. Lelaki itu kembali ke dapur karena Julia belum keluar dari sana.

"Aku rasa kamu masih sehat untuk memikirkan perutmu," cetus Julia yang tidak berniat mengajak lelaki itu makan.

"Berikan padaku," pinta Allen sambil duduk di seberang Julia.

"Nggak!" tolak Julia dengan tegas. "Jangan makan sambil menggendong Finn."

"Finn suka dipangku sama Papa," elak Allen santai sambil memeluk bayinya dengan gemas dan Finn tergelak senang.

"Berikan padaku!" Julia bersikeras tidak setuju. Dia berhenti makan dan meminta Finn dari lelaki itu.

"Kamu santai saja, okay? Biar aja Finn aku pangku seperti ini. Selama Finn nggak rewel, berarti dia suka."

"Kamu baru kenal Finn beberapa hari. Sekarang kamu sok tahu tentang bayi," sindir Julia kesal.

Allen malah terkekeh dan mencium kepala Finn. "Mama Finn galak ya?" sindirnya.

Julia semakin kesal dipermainkan oleh lelaki itu. Sekarang Allen menjadi cerewet dan terlalu kekanak-kanakan.

Allen menikmati makanannya sambil bermain dengan Finn. Finn ingin meraih sendok Allen, dia sangat penasaran dengan benda itu. Allen mengalihkan perhatian Finn dengan menekan-nekan bawah bibir bayi itu. Finn membuka mulut lebar-lebar hendak memasukkan tangan Allen ke mulutnya.

BROKEN VOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang