8. Tegangan tinggi

378 56 11
                                    

Sinners II || 8. Tegangan tinggi

***

Adakah yang terjadi setelah Alessio mencium bar-bar Olivia tadi malan?

Oh, tentu saja ada. Namun, bukan adegan dimana Alessio melanjutkan cumbuannya ke leher Olivia hingga menarik Olivia masuk ke dalam kamar untuk lanjut dicumbui lebih panas di atas rajang sembari melepas satu persatu pakaian mereka, seperti halnya dalam film Hollywood.

Bukan.

Jelas bukan seperti itu. Karena kejadiannya tidak seerotis yang dibayangkan.

Bukan juga berakhir dengan Olivia yang menampar ganas Alessio karena sudah berani-beraninya mencium Olivia secara brutal. Tanpa permisi pula. Persis adegan-adegan drama.

Melainkan, Olivia yang.. tiba-tiba saja pingsan.

Iya, benar. PINGSAN.

Alessio yang awalnya lupa segalanya dan bahkan tidak perduli kalau lawan ciumannya tetap saja diam bagai patung, karena terus saja sibuk sendiri mengikuti naluri dan instingnya untuk mencium dan melumat bibir Olivia dengan brutal hingga mendesak Olivia di tembok, seolah tidak ingin sampai Olivia kabur saat Alessio mencumbunya. Mendadak panik saat tubuh Olivia jatuh lunglai begitu saja ke pelukannya di tengah ciuman satu arah yang Alessio lakukan.

Tentu satu arah, karena hanya Alessio yang menyerang, tanpa ada balasan yang diberikan oleh Olivia.

Untungnya, saat itu kedua tangan Alessio yang berada di pinggang dan tengkuk Olivia, dengan sigap menahan tubuh Olivia agar tidak jatuh ke lantai.

Terang saja Alessio panik, karena Alessio pikir, Olivia pingsang karena kehabisan nafas—kekurangan oksigen akibat ciuman Alessio yang membabi buta, mengingat saat Alessio menciumnya bar-bar, seperti tidak memberikan Olivia kesempatan untuk bernafas.

Jangan tanya alasan Alessio melakukan itu, karena sumpah demi apapun Alessio tidak tau.

Alessio hanya ingin.. dan mendadak tidak bisa mengendalikan diri, tubuh dan juga pikirannya.

Apakah itu yang dinamakan gairah?

Sepertinya iya. Dan Alessio pun tidak tau kenapa dia mendadak bergairah pada Olivia. Karena kalau diingat-ingat, Alessio dan Olivia tidak dekat. Terlebih mereka juga jarang berinteraksi walau tinggal satu atap.

Selain kejadian memalukan dimana Olivia memergokinya dalam keadaan telanjang—yang sanggup membuat Alessio mengumpat sendiri di setiap kali Alessio teringat kejadian itu—Alessio pikir tidak ada juga hal mengesankan yang sekiranya akan membuat Alessio hilang kendali seperti itu.

Sungguh Alessio tidak pernah seperti ini. Bahkan, ketika dia bersama dengan orang yang dia sukai—Keyko, Alessio tidak pernah hilang kendali seperti sekarang, karena saat dengan Keyko tidak ada percikan gairah yang Alessio rasakan.

Padahal, kalau dipikir-pikr, seharusnya Alessio mendapatkan percikan gairah itu ketika dia bersama dengan orang yang dia sukai, kan?

Apalagi Alessio dan juga Keyko punya banyak kesempatan lantaran sering menghabiskan waktu di dalam kamar hanya berdua.

Benar, normalnya begitu.

Bukan malah, bergairah pada perempuan yang belum lama dia kenal, tidak akrab, dan tidak dia sukai karena Alessio tidak merasakan perasaan apapun.

Apa karena Keyko satu Ibu susu dengan Alessio? Sampai akhirnya membuat Alessio tidak merasakan gairah yang.. jujur saja sebenarnya wajar dialami laki-laki seumuran Alessio sekarang.

Tapi masalahnya, saat dengan wanita lain pun Alessio tidak begini. Berani mencium lawan jenis dalam keadaan sadar, alias tanpa ada dorongan adrenalin dari alkohol. Dibalut gairah pula!

Sinners (Season II)Where stories live. Discover now