01

223 15 0
                                    

Selamat membaca


◇◇◇

Tidak pernah terlintas di otak Ashkara, bahwa ia akan merasakan bahkan memakai langsung jas almamater sekolah Claintere High School of Esmeraldays, sekolah menengah atas terbaik di suatu kota bernama Esmeraldays.

Sekolah yang terkenal dengan siswa siswi berotak jenius dan sekolah anak para penguasa negara dengan harta dan jabatan yang menjulang.

tadinya Ashkara, menganggap bangunan bernuansa coklat putih yang lebih mirip istana di hadapannya sekarang ini hanyalah angan angan belaka yang mustahil digapainya.

tapi takdir memang selalu menjadi rahasia kelam semesta, Ashkara yang hanya anak dari seorang pegawai biasa tak disangka berhasil bersaing bahkan meraih nilai tertinggi dari ribuan siswa yang mendaftar beasiswa di sekolah ini 2 tahun silam.

aneh memang bahkan ketika pertama kali surat kelulusan diterima oleh tangannya, ia menyuruh adiknya mendiktekan ulang isi surat kelulusan itu sebanyak 20 kali hanya untuk memvalidasi pikirannya bahwa ia diterima.

hal serupa juga ikut dipertanyakan oleh sahabat Ashkara.

kalo kata Kavindra,

"Kara dapat jackpot dari tuhan, bocah slengean ga pernah keliatan belajar, suka bolos, pulang sekolah langsung ngilang, bisa masuk CLY"

yang diejek lantas menoyor kepala si empu sambil merengut kesal.
"sembarangan! gue ini emang pinter dari lahir"

" tapi, kalo dipikir-pikir emang aneh si, si Kara bisa masuk CLY"
timpal Isha

"iya betul, sampe sekarang aja penyakit abis pulang sekolah ngilang ga sembuh-sembuh, padahal setiap pulang sekolah selalu ada pembelajaran tambahan, ya meski ga wajib"
Nakula turut menambahkan

"gue ini emang tipe yang mandiri, kalian aja nih yang terlalu meragukan kepinteran gue yang emang datang secara alami"

balas Ashkara lagi ga mau kalah dengan cibiran dari para sahabat sehidup sebahagianya.

"heleh, lo aja yang males!"
kali ini Noura si rambut pirang yang mengutuk nya.

Sesi mari memcibir Ashkara diakhiri dengan riuk tawa kelima sahabat sambil berjalan beriringan menuju sekolahnya.

mereka memang sudah berjanji akan berangkat bersama hari ini, entah untuk apa..tapi Ashkara yang memaksa.

menurutnya, mereka perlu lebih banyak menghabiskan waktu bersama kedepannya, mengingat kelika sahabat ini sudah berada pada puncak tertinggi pada fase menegah atas. setidaknya mereka punya kisah manis yang bisa dibicarakan ketika mereka tua dan beranak nanti.

***

KRINGGGGGG...

"Lari woi, udah bel" Nakula berteriak sambil berlari meninggalkan keempat temannnya yang reflek ikut lari dibelakangnya.

"pak Sakra, mau tutup gerbang tuh"

"HAH!? TUNGGU WOIII!"

Ashkara ketinggalan kereta. Ia terhenti untuk mengikat tali sepatunya yang entah kapan terlepasnya.

Namun ketika melihat Pak Sakra sudah mulai menutup pintu gerbang. Tanpa berfikir, ia melepas sepatunya dan lari dengan beralaskan kaos kaki daisy kuningnya.

Beruntung Ashkara bisa lolos nyaris sebelum gerbang tertutup dan berhenti sebentar untuk memasang sepatunya, ketika mendengar suara gerbang sekolah dibuka lagi, ia menoleh ke belakang dan melihat sebuah Bugatti La Voiture Noire hitam masuk gerbang lalu berhenti tepat di depan jalan masuk gedung sekolah.

Seorang laki laki tampan keluar dari mobil mewah itu, berjalan dengan angkuh memasuki gedung tanpa memerdulikan tatapan sinis dari Ashkara.
"dasar, anak orang kaya, bisa seenak jidatnya" cibir Ashkara dalam hati sambil memegang sepatunya.

Tidak selesai sampai situ

Minggir, telat ni elah, tunggu gue Vay!!"

seorang wanita cantik menyenggol keras Ashkara sambil berlari ke arah gedung, memaksa Ashkara untuk sedikit menggeserkan tubuhnya yang sedang menunduk

"WOI ANJ*NG!"
umpat Ashkara marah kepada sosok itu, namun lagi-lagi Ashkara diacuhkan. Wanita muda ini hanya menoleh sekilas lalu kembali berlari.

"wah nyari masalah tu orang, WOI!!!". Ashkara yang sudah mengambil ancang-ancang untuk mengejar terhenti ketika

"Ngapain kamu disitu? Cepet masuk, Ashkara!!"

tanpa membalas, Ashkara segera menyelesaikan ikatan sepatunya, lalu masuk ke dalam dan mengampiri Mr Shaka, orang yang meneriakinya.

"Hehehe sorry sir, belum telat lho saya" cengir Ashkara sambil mengusap kepalanya yang tak gatal.

"kamu ini, dari kelas 10 tidak pernah berubah, cepat masuk!" "Semua kelas 12 harus berkumpul di ruang aula sekarang".

"baik sir"

***

Sampai di aula, ia melihat semua siswa kelas 12 sudah berkumpul dan duduk di kursi yang telah disediakan. Ada ibu kepala sekolah juga beberapa guru di atas panggung. Ia mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan teman-temannya dan mengampiri mereka.
"Kara, dari mana aja lo? tanya Nakula yang melihat Ashkara berjalan ke arahnya.

"gue pikir lo disuruh berdiri di tiang bendera kayak minggu lalu"

"diem, ga usah tawa lo, untung aja kali ini gue selamat" balas Ashkara malas.
"btw kita mau ngapain sih dikumpulin disini?" tambahnya.

"katanya sih ada pemberitahuan dari Miska" balas Noura.

"Selamat pagi semuanya"

sapaan dari Miska atau Mis Kepala Sekolah membuat semua siswa mengalihkan pandangan ke depan dan membalas sapaan dari Miska.

"Selamat bagi semua siswa yang telah naik ke kelas yang paling tinggi di sekolah nasional Claintere High School of Esmeraldays.
Tingkatan kalian sudah lebih tinggi, tentu saja ujian dan tantangan kalian akan lebih sulit. saya berharap kalian semua bisa melewati setiap prosesnya dengan baik dan lulus dengan membanggakan" ucap Miska dengan senyuman manis yang terukir di wajah jelitanya.

"Hari ini ada suatu hal yang akan saya sampaikan kepada kalian terkait sistem perankingan dan biaya spp di kelas 12, tapi sebelum itu, kami tim kesiswaan akan mengadakan test untuk mengukur kemampuan siswa-siswi kelas 12"
lanjut miskah. Para siswa yang mendengarnya tentu kaget karena diadakan tes secara mendadak, mereka saling berbicara sehingga suasana menjadi riuh.

"Mohon tenang dulu semuanya" "mohon tenang!!" ucap para guru yang berusaha menenangkan.

" kami sengaja mengadakan test ini secara mendadak untuk mengetahui kemampuan kalian secara murni, tanpa adanya kecurangan atau hal hal yang tak diinginkan" lanjut Miska setelah suasana mulai tenang

"dan hasil test ini akan menentukan perankingan kalian dan 12 teratas akan mewakili sekolah dalam olimpiade tingkat internasional pada akhir semester".

Setelah pemberitahuan dari kepala sekolah selesai, pada murid diarahkan untuk mengeluarkan alat tulis dan mengerjakan soal test selama 120 menit.

SETELAH TEST SELESAI

"Baik terima kasih bagi semua yang telah berpatisipasi dalam test ini, hasil test akan diberitahukan melalui layar pemberitahuan secepatnya"

"kalian dipersilahkan untuk keluar ruangan dan istirahat, terima kasih".

DI TEMPAT LAIN

" Selamat datang di sekolah barumu Vay, berperilakulah seperti biasa, ini tentu bukan pemindahan pertamamu kan?"
seorang wanita paruh baya memegang pundak lawan bicaranya sambil tersenyum.

"Kamu cukup mengikuti apa yang saya katakan dan perintahkan, dan kau akan baik baik saja,"

"baik tante, saya permisi"

"mari saya antarkan ke kelas mu, nak"

éminén • kookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang