03

96 11 0
                                    

selamat membaca

◇◇◇

"mas Ashkara please, udah”

lirih Pandhu, laki laki si kutu buku menahan kuat tubuh Ashkara agar tak lagi memukul.

Lontaran lembut dari laki laki bernama Pandhu sontak mengembalikan akal sehat Ashkara, ia berhenti dan turun dari tubuh Valour.

Ashkara lantas menarik tangan Valour, membantunya duduk.

“gue bisa berbuat lebih kalo lo tetap ganggu dan ngebully Pandhu”

“lo mau laporin gue ke guru silahkan, keluarin gue dari sekolah ini juga terserah, karena gue tau lo punya kuasa itu kan? lakuin semau lo, gue ga takut, tapi jangan bawa-bawa Pandhu”

ancam Ashkara dengan mata membuas, siap menerkam siapapun yang berani mengusik kesayangannya.
Selesai dari ucapannya, ia segera menarik tangan Pandhu dan keluar dari kelas tersebut.

***

Ashkara berjalan menyusuri lorong kelas dengan seluruh mata tertuju padanya, ia tahu ini akan berakhir buruk.

Ketika sampai di taman belakang sekolah,  langkahnya terhenti ketika merasa genggaman tangan pada sosok lain dibelakangnya terlepas.

ia menoleh dan melihat si empu dengan wajahnya yang merah padam.

“pandhu.."

“mas kara kenapa sih? gue udah bilang jangan ikut campur!???, gue bisa-”

“bisa apa lo? bisa biarin diri lo diperlakuin seenaknya sama anak sialan itu? bisa biarin diri lo digebukin abis-abisan sama mereka ?? bisa apa lo gue tanya??”

“apa peduli lo mas, mau gue diapain sama mereka, itu urusan gue, stop ikut campur urusan gue”

“ndhu? sadar ga si lo ngomong apa? gue kakak lo,  ga mungkin gue biarin lo mati digebukin mereka, lo tanya apa peduli gue?”

“GUE MALU!! gue malu sama temen-temen gue punya kakak berandalan, suka bolos tapi sekarang so-soan jadi pahlawan buat gue! lo sama aja kayak mereka mas!”

kalimat yang dilontarkan Pandhu sontak membuat Ashkara seketika membeku, seluruh tubuhnya mendadak mati rasa, bibirnya terasa kebas bahkan tak ada satupun kata yang terlontarkan dari Ashkara setelahnya.

“gue ga suka lo jadi pahlawan buat gue, gue mendingan mati dipukulin mereka, daripada harus terima bantuan dari lo”

"gue harap lo ngerti, gue gamau ada satupun murid CLY tau kalo kita saudara”

“…..”

“gue pergi mas”

Pandhu menatap Ashkara sejenak lalu membalikkan badan dan pergi meninggalkan Ashkara yang masih membeku, berusaha menelan semua yang dikatakan adik kecilnya yang sepertinya sudah lebih dewasa.

***

"Ashkara lo dipanggil ke ruang guru sekarang"

***

“Vay,  kantin bareng yuk? laper nih”

seorang gadis masuk ke dalam kelas dan mengampiri Anvaya yang tengah duduk kembali ke kursinya.

“hm iya”

“tadi ada apaan sih? kok gue liat kak Valour babak belur gitu keluar dari kelas lo? Habis berantem ya?”

Tak ada jawaban apapun dari sebrangnya.

“ish harusnya kita satu kelas ga si Vay? gue udah ajuin ke wali kelas supaya gue dipindahin ke kelas lo, seneng banget bisa sekelas lagi sama lo Vay”

éminén • kookvWhere stories live. Discover now