12

52 7 1
                                    

selamat membaca

◇◇◇

Anvaya mengambil jaket hitamnya yang digantung di lemari lalu beranjak keluar asrama menuju sekolah.

sampai disana, ia melihat petugas keamanan tengah mengunci pintu perpustakaan. Ia melenggang masuk ke dalam sekolah tanpa meminta izin karena berifkir ia hanya akan masuk sebentar dan untungnya belum terkunci.

Ia menyusuri gedung sekolah yang sudah gelap, menuju ke lantai 4, kelas yang digunakannya untuk pembinaan beberapa jam yang lalu.

Kelas yang menjadi tujuannya berada di ujung koridor dan satu-satunya kelas yang masih memiliki pencahayaan.
Ia segera menghampiri kelas itu, dan dikejutkan dengan seorang murid yang tengah tertidur pulas di kursi dengan buku catatan Anvaya menutupi setengah wajahnya.

Ia mengampiri entitas itu dan mengambil buku catatanya, menyadari bahwa laki laki itu adalah Ashkara.

Anvaya memerhatikan raut wajah sosok di depannya ini, Ashkara tertidur dengan kepala dimiringkan ke arah Anvaya, bulu matanya yang tebal dan panjang, bibir plumpnya yang ia majukan serta kerutan yang masih tercetak di dahi Ashkara. jangan lupakan juga pensil yang ia pegang, masih berdiri tegak di lembaran soal matematika yang Anvaya cari.

Anvaya mempusatkan pandangannya pada sosok ini selama beberapa menit tanpa berkedip.

puas memandangi, ia menoleh ke arah papan tulis, menemukan jawaban pembahasan soal matematika yang sempat ia kerjakan tadi ketika istirahat.

Ia menatap ke arah Ashkara sekali lagi sebelum bangkit dan memeriksa hasil usaha Ashkara dalam memecahkan jawaban yang sempat ia pusingkan.

.
.
.

DUBRAK

Ashkara terjatuh dari mejanya karena tidur terlalu miring

"sakit banget anjing"

keluh Ashkara memegangi kepalanya. Ia berusaha membuka matanya dan menyesuaikan pengelihatannya dengan cahaya ruang.

Anvaya menatapnya dari depan papan tulis, dua pasang itu kembali bertemu sebelum Anvaya mengalihkan

"anjir siapa lo? dimana gue?"

Ashkara masih dengan kelinglungannya, masih dengan acara duduk ngempernya dan tangannya masih menempel di kepala, bertanya entah pada siapa

"mendadak pikun lo?"

lirih pelan Anvaya tanpa membalikkan tubuhnya, tapi masih mampu masuk dalam pendengaran si empu.

"jangan sok kenal"

.

"astaga gue mau ke perpus"
seru Ashkara lagi setelah mengembalikan fokusnya, ia lekas berdiri, mengambil asal bukunya dan berjalan ke arah pintu keluar kelas.

"perpustakaan sudah di kunci, ga lihat lo jam berapa ini?"

Mendengarnya Ashkara terhenti dan menghadap ke arah Anvaya yang masih fokus pada papan tulis.

"lo juga ngapain sih disini?"

"nyari buku catatan matematika gue yang lo ilurin"

"enak aja, gue bantuin ngerjain ya anjir"

balas Ashkara tak terima, ia berjalan ke arah papan tulis dan berhenti 50 cm di sebelah Anvaya

"noh lihat, usaha gue..kalo tadi gue ga ketiduran, gue selesein soal ketiganya"

Ashkara menunjuk ke arah pembahasan jawabannya di papan tulis lalu bersmirk sombong pada Anvaya.

"usaha lo? mana? yang ini?... salah semua tuh"

éminén • kookvWhere stories live. Discover now