13

51 7 6
                                    

Selamat membaca

◇◇◇

"Mr Agung datang terlambat hari ini, jadi kita disuruh ngerjain soal matematika ini dulu sambil menunggunya datang”

kata Shevaya di depan kelas sambil mengangkat tumpukan lembaran soal matematika lalu membagikannya pada seisi kelas.

“tumben banget bapak lo telat Vaya”

“iya ada urusan..udah kerjain aja, nanti bakal dipilih satu orang yang bakal ngejelasin di depan”

sebagai gambaran awal, Mr Agung merupakan sosok guru yang karismatik, cerdas, tegas, dan galak sehingga dijuluki Gungcrates oleh para murid. Ia dikenal sebagai guru killer di sekolah karena cara ngajarnya yang mencekam, omongannya yang pedas, dan blak-blakan pada muridnya serta soal test yang dibuatnya selalu terkenal rumit dan tak terpecahkan.

Banyak dari siswa tidak menyukai guru satu ini tapi mereka tetap harus mengikuti kelasnya karena tahu Gungcrates tidak segan segan memberikan nol pada raport mereka jika muridnya sering bolos dan tidak disiplin.

.

“jadi belum ada yang bisa memecahkan soal matematika nomer terakhir yang saya berikan?

"saya melihat jawaban kalian dan tidak ada yang benar”
ucap Mr Agung tegas, menambah atmosfer ketegangan dalam kelas.

“saya juga salah sir? Mustahil”
protes Valour

“bukan hanya kamu, tapi semua siswa di kelas ini”
Mr Agung melirik ke arah Shevaya

“bagaimana kalian bisa lolos olimpiade jika soal seperti ini saja tidak bisa!?”

“dan dimana Anvaya? saya ingin mendengar jawabannya”

“sorry sir, tadi Anvaya dipanggil Mis Vatika sir”

“baiklah, saya akan memberikan kesempatan sekali lagi, nanti sore jam 4 kita bertemu dan sudah harus ada satu dari kalian yang menjawab dengan benar. GOT IT?

“yes sir”

“baiklah, ada pertanyaan?”

“bisa beri kami petunjuk?”

“petunjuk?”

Mr Agung berjalan menuju madding kelas yang terletak di belakang kelas. Ia menujuk ke salah satu gambar penerapan matematika yang di tempel di sana.

“Melalui suatu titik tertentu yang tidak berada pada suatu garis, melewati tepat satu garis yang sejajar dengan garis itu. Postulat Paralel Euklides oleh Janos Bolyai”

“kembali ke awal dan pikirkan semua pilihan yang ada..itu petunjuknya”

.

“weh gue ketiduran, kok gaada yang bangunin sih?”
Ashkara melesat masuk ke dalam kelas dan melihat teman-teman seperjuangannya sedang sibuk mengerjakan soal dengan wajah memelas.

“duh ada apa ni?”

Ashkara menghampiri gengnya, lalu duduk di samping ke Nakula

“tadi Mr Agung dateng terus-”

“lah lo bilang tadi beliau ga dateng, makanya gue lanjut tidur”

“dia dateng mendadak, terus marah-marah karena gaada yang bisa mecahin soal terakhirnya”

“buset, emang susah banget ya?”

“iya anjir, di luar nalar.. liat nih”

Ashkara mengambil soal yang diberikan Nakula

éminén • kookvDonde viven las historias. Descúbrelo ahora