18

51 7 1
                                    

selamat membaca

◇◇◇

Anvaya sepertinya sudah sangat mengenali Ashkara. Berminggu-minggu hidup berdampingan dengan Ashkara membuatnya sedikit banyak menghafal tingkah dan gelagat laki laki manis yang terpaut 2 tahun di atasnya. ia bahkan tahu kemana Ashkara pergi tanpa harus bertanya atau mengunjungi banyak tempat untuk akhirnya menemukannya di rooftop.

Anvaya berjalan mendekati punggung kecil Ashkara yang tengah menendang kardus-kardus kosong disana, menghancurkan segala hal yang dilihatnya sambil mengumpat.

"mau ngapain lo"

Ashkara menyadari keberadaan Anvaya dibelakangnya, lantas berbalik sambil mengapit rokok di antara bibirnya, lalu membakarnya.

Anvaya tak membalas, fokusnya terkunci pada pergelangan tangan kanan Ashkara yang membiru, menelisik bekas darah akibat gesekan kuat dan kuku panjang Anvaya yang sudah tak menetes.

Si empu mengikuti arah pandang Anvaya, lalu segera menyembunyikan tangan itu di balik tubuhnya.

"mending balik lo, gue mau sendiri"
Anvaya tak bergeming dari tempatnya. Ia lantas menarik lengan lain Ashkara lalu membawanya duduk di kursi yang ada disana.

"lo mau apa anjing? Lepasin gue"

"sini, tangan lo"

"ga, apaan sih"

"kak"

"ga anjing, jangan so peduli"

"gue ga peduli, cuma miris liat lo"

"gue ga butuh"

Anvaya menatap hazel di hadapannya nantang, sama sekali tak mengindahkan cacian dari laki laki itu, ia meraih paksa lengan Ashkara dan di bawanya ke pangkuan.

Ashkara yang masih diselimuti oleh letupan emosi lantas menarik kuat tangannya dan lekas berdiri,

"apaansi anjing. gue bilang ga ya ga..cabut lo!!!"
Ashkara membentak Anvaya yang masih duduk anteng di kursi panjang.

"mendingan lo balik Vay, emosi gue lagi ga kekontrol..gu- g-ue butuh ngelampiasin dulu" balas Ashkara dengan suara bergetar menatap arah lain selain mata tajam Anvaya yang sama sekali tak bergerak dari miliknya.

"then, use me"

"hah"

Anvaya beranjak dari duduknya kemudian berdiri tepat dihadapan Ashkara. Ia mengelus pipi gembil Ashkara supaya kembali fokus pada matanya.

"jadiin gue pelampiasan lo kak"

diluar prediksi siapapun; Anvaya berlutut tepat di hadapan Ashkara lalu menatap si empu dalam,
"lo ngapain anjing, bangun Anvaya"

"5 kali"

"what"

"pukul gue lima kali"

Ashkara mebelalakan matanya, mendengar tak percaya kalimat itu akan keluar dari lidah seorang Anvaya.
ia memang butuh melampiaskan segala amarah dan emosinya yang sudah lama terpendam.
Tapi bukan dengan ini. bukan dengan Anvaya.

éminén • kookvWhere stories live. Discover now