Ruang belajar

21 2 0
                                    

"Tapi put, kedekatan mu sama dia emang gimana?" tanya teman ku yang begitu penasaran, dan aku hanya mampu menjawab seadanya "ya gak gimana-gimana lah, orang kita sebatas kakak dan adik kelas doang emang kok, gak semua harus berakhir pacaran kan?" dan sedikit membuat teman ku menggaruk kepalanya yang tidak gatal, akhirnya aku melanjutkan belajar matematika, sejarah ku, tenang tugas ku sudah selesai dari sebelum makan malam tadi.

Bibi mengetuk pintu dan sedikit berkata "permisi, adek mau bibi ambilin susu sama cemilan buat temen adik?" dan aku hanya menjawab dengan senyuman kemudian bibi kembali menuruni anak tangga satu persatu dan kini punggung bibi telah hilang. Selang beberapa waktu kemudian bibi kembali mengetuk pintu namun kali ini yang membuka pintu bukan aku melainkan teman ku
"ini dek susu sama cemilannya" kata bibi kepada temanku dan hanya di balas dengan anggukan paham.

Waktu semakin larut begitu juga dengan aku sudah mulai mengantuk, aku berpamitan pada teman ku untuk tidur lebih dulu karena hari sudah semakin larut dan teman ku juga berkata "aku ikut put, aku juga udah ngantuk banget gara-gara nungguin kamu belajar" aku yang paham akan itu hanya tertawa kecil dan menjawab "lagian sapa suruh nemenin aku belajar? Ga ada yang nyuruh kan?".

Tak butuh waktu yang lama untuk menuju kamar tidur karena bunda desain kamar tidur ku, kamar tidur bunda,ruang keluarga, ruang belajar, itu berdekatan "biar kalo ada apa-apa bisa tinggal lari ke kamar bunda" katanya si gitu ya.

Waktu kembali ke kamar aku juga membawa dua barang ku yangtadi biar ga bolak-balik hehe, sebelum tidur aku biasanya nulis sedikit tentang hari ini sih biar bisa introspeksi diri

My favorit personTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang