Kamar Aiden

9 2 0
                                    

"Kak bangun, ayo kita pindah ke kamar saja"

"Tapi kamu jangan pernah pergi ya?"

"Iyaa kak"

"Emm, ayo"

"Dimana letak kamar kamu kak?"

"Diatas lantai 2 yang pintunya ada hiu nya"

"Oh oke, ayoo kita pindah jangan tidur disini ga enak dilihat bibi kak"

"Gapapa biar bibi tau, kalau aku udah punya teman hidup yg baik dari pada sebelumnya"

"Ha? Sebelumnya apa kak?"

Setelah mengatakan itu aku menghentikan langkahku dan memandang aneh kearah dia dengan penuh tanya.

"Maksud kamu apa kak?"

"Hem?"

"Ayo jawab kak"

"Jawab apa?"

"Yang tadi kamu bilang itu lho"

"Oh itu, nanti aja aku ceritakan aku mau sama kamu"

"Apasi aiden? cerita sekarang atau aku tinggal pulang"

"Iya-iya sayang aku ceritakan"

Sembari menuju kamar tidur milik aiden yg katanya tadi ada hiu-hiu nya tadi, sambil bercerita panjang lebar dan aku hanya mendengarkan hingga kini kita berdua telah sampai di depan kamar bernuansa Hui itu.

"Udh stop"

"Ha? Apa?"

"Bisa diem ga?"

"Kenapa si ay?"

"STOP panggil aku sayang-sayang!!"

"Kita ga ada hubungan spesial ngerti ga?"

"Ay maaf ay"

"Hmm, skrg kamu buka pintu kamar kamu, dan sana istirahat aku mau ke belakang"

"Gak mau, aku mau sama kamu aja plisss"

"Bentar aja, habis itu tidur"

"Iyaaa"

Manja sekali manusia ini, ya maklum aja si soalnya kan Aiden apa-apa sendiri dan ga pernah ceritain semua-muanya ke orang lain, jadi gak kaget kalau dia kayak gini.

"Kamu marah ya briell?"

"Ga"

"Terus? Kamu kenapa tiba-tiba jadi dingin?"

"Gapapa kak"

"Maaf ya"

"Sekarang kakak tidur aja, ga usah banyak pikiran"

"Jangan pergi brieelll"

"Aku disini kak, mana bisa aku ninggalin kamu"

Bahkan saat ini aiden sedang tertidur dengan keadaan memegang tangan briell hingga sang empu hanya bisa bernafas pasrah. Entah apa yang terjadi dengan dia bahkan disaat dia mengutarakan masa lalunya aku hanya marah dan benci, bukan tanpa sebab aku membencinya. Sudahlah lupakan saja

My favorit personWhere stories live. Discover now