Kamar mendiang adik

8 1 0
                                    

Masih di tempat yang sama namun diruang yang berbeda, setelah aku memberikan Aiden obat aku izin untuk istirahat di kamar, kamar tersebut terlihat bersih, nyaman dan rapih nampaknya kamar tersebut pernah di gunakan oleh seseorang? Kira-kira siapa ya yang menempati kamar ini sebelum aku?

"Bibi, bolehkah aku bertanya?"

"Boleh nyonya, nyonya mau bertanya apa ya?"

"Kira-kira yang tinggal di kamar sini sebelum saya siapa ya?"

"Itu nyonya, sebelum nyonya menempati kamar ini, kamar ini adalah kamar favorit tuan muda karena kamar ini adalah kamar mendiang adiknya tuan muda nyonya, tapi nyonya besar berpesan agar semua foto mendiang adiknya tidak terpasang disini, jadi mau tidak mau harus kita singkirkan foto mendiang adik kesayangannya, setelah kepergian sang adik tuan muda sering banget pergi ke psikiater yang tadi saya sempat bilang di dapur tadi nyonya"

"Oh begitu ya?", semakin di buat shock aku saat mendengarnya. Aku tidak bisa apa-apa selain berkata kasian banget kamu kak aiden.

"Kalau boleh tahu? Adiknya kak Aiden kenapa ya?"

"Kamu mau tahu sayang?"

"Eh mom, maaf sudah lancang, maaf mom, sekali lagi maaf"

"Tidak apa-apa sayang, kamu mau tahu?"

"Apakah aku di perbolehkan mendengarkannya?"

"Tentu sayang"

"Bibi terimakasih sudah menjaga ke 2 anak kesayangan saya ya bi", ya bibi lah yang menjaga kedua anaknya mommy, bibi juga menjadi saksi betapa pilunya kehidupan aiden, jatuh bangunnya keluarga aiden, bahkan bibi jugalah yang bisa mengontrol emosi aiden jikalau dia sedang emosi karena teringat mendiang sang adik tercintanya.

"Baik nyonya besar"

"Jadi dulu kita adalah sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia sekali, hingga pada suatu hari yang tidak terduga kita semua harus kehilangan anak perempuan kamu satu-satunya karena kecelakaan dan itulah awal mula aiden harus sering kontrol ke psikiater namun untung saja aiden tidak sering kumat jadi tidak perlu meminum obat terlalu sering, mesi begitu mommy sering merasa bersalah andai saja mommy tau kalau hal itu terjadi mungkin mommy tidak akan mengajak keluar, mommy masih menyesal, mommy gagal jadi mommy yang baik buat mereka briell"

"That's not true mom, mommy itu hebat banget bisa ngejaga aiden terus meskipun sedikit sibuk, tapi mommy hebat bisa kuat sampai sekarang, mommy harus ikhlas menerima semua kenyataan bahwa adek sudah pergi dan sudah tenang disana, mommy harus ikhlas ya agar jalan adek bisa lancar dan kita doakan agar adek di tempatkan disisi Allah SWT ya mom? Maaf ya mom udah buat mommy sedih"

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu, dan ternyata yang mengetuk adalah bunda, bunda masuk dan berkata

"Maat ya tadi bunda mendengar ucapan kalian"

"Ah tidak apa-apa bunda"

"Mba harus ikhlas ya"

"Saya tau mba masih berat menerima ini semua, tapi sudah tak mba, saya dulu pernah di posisi mba, jadi mba harus sabar dan tabah ya". Semakin deras tangis mommy saat bunda mengatakan hal tersebut, dan bunda hanya bisa memeluk hangat mommy aiden

My favorit personWhere stories live. Discover now