Rumah pribadi aiden

7 1 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yg lama akhirnya keduanya sudah sampai di sebuah rumah yang lumayan besar.

"Kak?"

"Ya ada apa?"

"Ini dirumah siapa lagi??"

"Ini rumah pribadi aku"

"HA? kamu punya rumah pribadi?? kamu umur berapa udah punya rumah sendiri dan rumahnya besar banget kak"

"Hahah, kamu lupa kalau aku anak tunggal?? tenang aku masih umur 17 kok"

"Astaga maaf aku lupa kalau kamu anak tunggal dan whatt??? Umur 17?? Ayo angkat aku jadi adek kamu den"

"Ha?? Coba ulangi lagi?? ga salah denger kan aku??"

"Eh maaf-maaf ga sopan banget ya? Maaf kak"

"Gapapa kali, sans cuma ini first timenya kamu manggil nama, oke mulai besok ga usah ada embel-embel 'kakak' kalau mau manggil aku ya?"

"Ga!! Terus tujuan kamu ngajak aku kesini apa??"

"Aku ajak kamu kesini karena mau ceritain semua, aku milih cerita di rumah pribadi lebih nyaman dan kalau kita pergi ke rumah utama nanti makin dingin suasananya"

"Hmm, jadi silakan berbicara akan aku dengarkan kamu cerita"

Sesudah menceritakan semuanya kepada putri akhirnya aiden menghembuskan nafas panjang yg bisa diartikan kalau Aiden ini sungguh sudah lelah dengan semua ini, dan bahkan saat ini aiden sudah terlelap di atas pahaku, aku yang pertama kali melihat dia menangis sampai tertidur hanya bisa pasrah dan berkata 'kasian banget kamu kak, pantas saja kamu, pantas saja anak-anak di SMA pada tergila-gila sama kamu, orang kamu kuat banget, selain kuat kamu hebat, kamu juga berkharisma, dan tampan'

"Nyonya mau saya ambilkan minum?", tanya pembantu yg tiba-tiba datang membuat ku terkejut

"A-ah gak usah bi"

"Tidak apa-apa nyonya mau saya ambilkan minuman dan cemilan ya"

"Emm, baiklah makasih ya bi"

"Sama-sama nyonya "

Sesudah mengatakan itu pembantu tersebut pergi ke dapur untuk mengambil minuman dan cemilan. Namun disini aku masih terhanyut dengan pikiran ku tentang kehidupan aiden yg begitu susah tapi masih saja bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

"Ini nyonya minuman dan cemilannya, kalau begitu saya pergi dlu ya nyonya dan kalau butuh apa-apa panggil saya saja"

"Baik bi"

My favorit personWhere stories live. Discover now