Kamar putri

7 2 0
                                    

Kini mereka semua sudah berada di dalam kamar putri, dan tentu saja semua orang hanya mengizinkan aiden masuk ke dalam kamar untuk berbicara dengan putri

"Hai"

"Kenapa? Kenapa harus aku yang kena? Padahal yang hidup di dunia gak cuma aku aja, kenapa harus aku aiden?" dengan suara sedikit serak karena sedari tadi hanya menangis dan menolak ajakan bang marvel untuk kontrol ke psikolog.

"Iya aiden tau, pasti kamu sudah muak dan bosan ya? Tiap hari harus bertemu dengan dokter itu, gapapa tau put, sekarang gini deh ya ay dengerin aku, katanya kamu mau bebas kayak anak yang lain? Terus kenapa ga mau ke kontrol? Ayo kita kontrol ya?"

"Ga mauuu, aku bosenn kesana tiap hari aidenn, pliss yaa kali ini aja ga usah kesana aku benci suasananya..."

"Atau mau aku panggilkan dokter kamu kesini? Biar kamu gak bosan?"

"GA MAUUUUUU, AKU GA MAUUU"

"No jangan teriak, kalau briell teriak iden pulang sekarang biar briell sendirian"

"Gamauuuu, jangan pulanggg. Tapi briell ga mau"

"Yaudah, mangkanya nurut yaa?"

"Iyaa"

"Tapi aku gak kesana"

"Yaudah, klo gitu iden panggilin dokternya kesini ya?"

"Iya, tapi pas kontrol iden jgn pergi janji? Iden harus disana sama briell yaa, nanti klo udh selesai kontrol ayo main ke taman"

"Iya aiden ga akan pergi, dan juga aiden bakal temenin briell kemana pun briell mauu, kalau gitu aiden telpon dulu dokternya ya biar cepet kesini dan klo udh selesai kita bisa main"

"Iyaa", semua keluarganya bisa bernafas lega karena akhirnya putri mau kontrol, klo tidak mau pasti akan tambah para.

My favorit personOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz