Sekolah

11 2 0
                                    

Kini kak aiden sudah pulih dan sudah kembali ke aktivitas nya begitu juga dengan aku, namun ada saja yang mengatakan bahwa aku bolos sekolah karena blablablabla untung saja para guru beserta kepala sekolah tidak mendengarkan ocehan murid-murid yang tidak senang dengan ku. Entah apa yang membuat beberapa anak di kelas ku begitu membenci ku, aku bingung apakah karena aku dekat dengan kak aiden? Ataukah yang lain? Yg jelas mereka benar-benar membenci ku.

Mereka tidak tahu siapa yang sedang mereka benci? Sungguh mereka tidak tahu?? Oh noo, bisa-bisanya mereka tidak tau siapa yang sedang mereka benci. Asal kalian tahu keluarga putri lah yang mendonasikan sebgia uangnya untuk membangun beberapa fasilitas sekolah tersebut dan begitu juga dengan keluarga Aiden Pratama putra. Ya kalian hanya tau nama depan Aiden saja namun siapa sangka kalau kedua keluarga inilah yang sudah menyumbangkan beberapa uangnya untuk membangun beberapa fasilitas. Jadi mereka berdua adalah anak dari konglomerat terkenal di negaranya, namun sayangnya keluarga mereka tidak mengenal satu sama jadi mungkinkah keluarga mereka bisa bersatu? Lupakan kalau merekalah yang telah memberikan bantuan donasi, sekarang kita kembali ke dua manusia yang saat ini dekat bahkan semua orang yang ada di SMA tersebut mengira kalau mereka sudah berpacaran.

"Morning baby?"

"Apa sih? pagi-pagi jgn mulai"

"Kok ketus si beb? Kemarin lembut sekarang balik lagi ketus & dingin".

Jujur ya, rasanya aku mau muntah saat dia manggil aku dengan sebutan itu, tapi anehnya aku gak bisa menolak kalau dia sudah berbicara seperti itu, dan keanehan berikutnya adalah saat teman cowok ku memanggilku dengan sebutan itu aku justru marah dan acuh kepada temanku, entah apa yang terjadi dengan ku astaghfirullah.

"Yaudah ini bekal yang tadi dibuatkan sama mommy buat kamu, jangan lupa dimakan nanti pulang sama aku, oya kita ntar pulang ke rumah pribadi soalnya di sana ada mommy, papi, bunda, ayah, abang, kakak kamu"

"Ha? Really?? Abang di rumah kamu?"

"Yes baby, mungkin mereka takut aku ngedrop again?"

"Dih, yauda aku masuk kelas bye, belajar yg bener kamu aiden jangan ngelamun, ga usah aneh-aneh & ga usah mikir kenapa aku bisa tahu semuanya.."

"Haha, ternyata kamu stalking yang keren, tanpa aku kasih tau ternyata kamu sudah tau semua tentang ku, terimakasih sudah peduli dengan ku, love u"

"Najis, justru kamulah yang mulai stalking tentang diriku baby, jadi kita sekarang impas"

"Yaaa, selamat belajar baby fox ku"

Sesudah mengatakan itu mereka sudah pergi menuju kelas masing-masing, putri sudah duduk di bangkunya, begitu juga dengan Aiden yang sepertinya baru saja datang dan baru duduk di bangkunya, baru saja duduk Aiden sudah di berondong dengan pertanyaan yang aneh dari sahabatnya

"Kemarin kemana ga masuk bro?"

"Sumpah sih parah, bolos gak ajak-ajak"

"Dengar-dengar kamu bolos bareng putri anak kelas 10 ya?"

"Wah gila sih, gimana tuh? ceritain dong"

"BISA GAK SI? KALAU NANYA ITU SATU-SATU, INI HARUS JAWAB YANG MANA DULU?"

Setelah mengatakan itu sahabatnya langsung menutup mulutnya dan segera mengambil kursi dari mejanya masing-masing. Mereka duduk layaknya anak TK yang sedang mendengarkan gurunya bercerita.

"Jadi kemarin aku gak masuk sekolah karena sakit demam, dan juga aku gak ada rencana buat bolos sekolah"

"Bulshit banget ngomong ga ada rencana bolos sekolah, sapa yang dulu ngebet banget pengen bolos?"

"Itu kan dulu, sekarang udah insyaf ya"

"Oh pasti karena adek kelas yang itu yaa?? ngaku gak kamu??"

"Haha, kalian tau aja kalau itu tujuan ga mau bolos sekolah", mendengar pernyataan Aiden itu sahabatnya hanya bisa berpasrah dan menepuk dahinya.

My favorit personWo Geschichten leben. Entdecke jetzt