1.Seks on Phone ( SOP )

245 18 6
                                    

"Ouuhhhh ... Carol, Sayang, suaramu sungguh sangat seksi. Kau semakin membuatku horny."

Suara seorang pria terdengar dari seberang sana. Dia adalah Baron, pelanggan seks on phone ( SOP ).

"Katakan! Apakah kau sudah menuntaskan hasratmu itu, Om Baron?" tanya Veronica Caroline, sang telephone call lady atau wanita panggilan telepon, yang terbiasa melayani para pelanggannya melalui panggilan telepon. Dia dikenal dengan nama Carol jika di dalam dunia gelapnya.

"S-sedikit lagi ... Sa-yang ... aahh ... ayo, teruslah mendesah dan katakan apa yang harus aku lakukan." Suara Baron terdengar terbata-bata.

"Kau cukup berimajinasi saja tentang tubuhku yang seksi ini, dan kau cukup bayangkan bahwa saat ini kau sedang bercinta denganku!"

Baron yang berada di seberang sana tengah sibuk bermain solo dengan berkhayal tentang Veronica Caroline. Dia benar-benar sangat menikmati percintaan semu-nya itu.

"Oohh ... yeah ... Carol, Sayang, aku ingin benar-benar menikmati tubuhmu secara langsung dan secara nyata ... sshhhh ...." Baron terus mendesah.

Sementara Veronica sibuk memandunya dengan cara memberi rangsangan demi rangsangan yang semakin membangkitkan gairah Baron. Wajahnya terlihat kesal. Karena Baron sangat lama menuntaskan hasratnya.

Hingga akhirnya, Baron berteriak karena mencapai klimaks. "Aaakkhhh ...." Napas Baron terdengar memburu dan tersengal-sengal. Dia langsung lemas tak bertenaga.

Setelah acara SOP mereka selesai, Veronica segera mengakhiri panggilan suara itu. Dia selama ini hanya mau melayani para pelanggan SOP-nya dengan voice call saja. Dia tidak mau sama sekali menerima video call. Karena menjaga privacy-nya.

Veronica akan melayani para pelanggannya itu jika dirinya sudah menerima kiriman uang. Jika belum ditransfer maka ia enggan untuk melayani mereka. Ia memasang harga yang sangat tinggi untuk sekali panggilan SOP, yaitu dengan harga dua juta rupiah.

Akan tetapi, suaranya yang sangat merdu dan seksi itu, selalu mampu membangkitkan gairah serta memuaskan hasrat para pelanggannya. Maka para laki-laki yang ingin memakai jasanya rela mengeluarkan tarif yang tinggi. Walaupun hanya melalui panggilan suara saja.

Veronica Caroline, gadis berlesung pipi yang cantik dan seksi, memiliki tubuh yang tinggi semampai. Dia berusia 22 tahun. Jika di dalam dunia gelapnya sebagai pemain SOP, dirinya dikenal dengan nama Carol. Namun, jika di dalam keluarganya serta terhadap teman-temannya, dia selalu dipanggil dengan nama panggilan Veronica.

Veronica Caroline merupakan seorang water waitress atau pelayan air. Dia bekerja sebagai pelayan di sebuah Water Cafe, dan melayani para pengunjung dengan cara membawa pesanan mereka ke dalam kolam air yang terdapat tempat duduk dan meja makannya.

Di Water Cafe itu tidak hanya menyediakan makanan ringan dan minuman saja. Namun, di kafe tersebut menyediakan menu makanan berat seperti nasi dan lauk pauk serta sayur.

Veronica Caroline hanya lulusan Sekolah Menengah Atas. Sehingga dia sulit untuk bisa bekerja di kantoran atau perusahaan besar yang ada di Kota Metropolitan-Jakarta, seperti teman-temannya.

Hingga akhirnya, dia menerima tawaran dari sang sahabat-Sartika, yang satu kampung dengannya untuk melamar pekerjaan sebagai water waitress.

Veronica terpaksa menerima tawaran tersebut. Walaupun sebenarnya dia merasa sangat keberatan. Karena bekerja menjadi pelayan air itu sangat beresiko.

Dia harus bolak-balik mengantarkan pesanan para pelanggan ke dalam kolam air. Sehingga membuat pakaian dan tubuhnya basah kuyup. Dan itu akan menampakkan lekuk tubuhnya yang sangat seksi. Dan terkadang dirinya digoda oleh para pelanggan laki-laki yang casanova.

GAIRAH CEWEK CAFE { TERBIT }Where stories live. Discover now