17.Cinta Terbagi Dua

27 12 0
                                    

Setelah kejadian di Water Cafe ketika Veronica menjadi bartender sementara itu, dan saat itu Keenandra tengah mabuk parah. Hingga akhirnya, dia menyatakan cinta pada Veronica. Maka, semenjak itu pula hubungan mereka resmi menjadi sepasang kekasih karena Veronica membalas cinta Keenandra.

Kini, Keenandra semakin posesif terhadap Veronica. Dia tidak ingin jika sang kekasih terlihat dekat dengan laki-laki lainnya. Karena dia sangat pencemburu. Dan hubungan mereka pun kini sudah terdengar di telinga Cassandra.

Cassandra semakin murka setelah mengetahui itu semua. Dia benar-benar sangat tidak bisa menerima hal tersebut karena Veronica lah penyebab hubungannya dengan Keenandra berakhir. Namun kini, justru Veronica yang menjadi kekasih Keenandra, tentu saja Cassandra merasa sangat tidak terima.

“Dasar gadis kampung! Aku akan memberi pelajaran padamu! Kau yang sudah merebut Keen dariku! Kau yang membuat dia sangat membenciku, dan memutuskan hubungan denganku, tetapi kau justru menjadi kekasihnya.” 

Cassandra bermonolog sembari mendongakkan wajahnya. Cassandra yang sedang memegang ponselnya itu menggenggam erat benda tersebut untuk melampiaskan emosinya.

“Kau terlihat lugu, teramat sangat lugu, dan polos. Namun ternyata, kau adalah suhu. Hhh, aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau akan seperti itu. Aku akan membalas semua perbuatanmu padaku, gadis kampung!”

Begitulah umpatan demi umpatan yang Cassandra katakan seorang diri, dan ditujukan untuk Veronica. Dia merasa sangat dendam pada Veronica Caroline si Cewek Cafe.

Sementara hubungan Sartika dan Reyhan, kini sudah diceritakan oleh Sartika pada Veronica, bahwa dia dan Reyhan baru saja menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Tentu saja Veronica merasa sangat bahagia, dan mendukung sang sahabat. Karena kini ada laki-laki yang mencintai Sartika, dan juga dicintai oleh Sartika. Apalagi laki-laki tersebut adalah Reyhan—sang manager cafe yang sudah lama dikenal oleh mereka.

“Selamat, ya, Sarti, akhirnya kau memiliki kekasih juga. Dan aku sangat mendukungmu. Karena Pak Reyhan adalah laki-laki yang sangat baik. Selain dia tampan, dia juga laki-laki yang bertanggung jawab.” Veronica mengucapkan selamat sembari memeluk Sartika.

“Aku bisa menilainya karena dari cara dia bekerja sebagai manajer selama bertahun-tahun ini, dan aku bisa melihat bahwa dia adalah laki-laki yang sangat baik dan dewasa. Kau tidak salah jika menikah dengannya.” Veronica meneruskan ucapannya.

Begitu pula dengan Sartika, dia juga begitu bahagia dan antusias serta mendukung Veronica karena sudah resmi menjadi kekasih Keenandra—pengusaha muda yang tampan, dan sukses itu.

“Veronica, terima kasih atas semua support-mu untukku. Dan selamat juga atas hubunganmu dengan Tuan Keenan. Akhirnya, apa yang aku katakan terjadi juga,” ujar Sartika, “Bahwa Tuan Keen memang mencintaimu, tetapi kau selama ini tidak pernah memercayaiku,” sambungnya.

“Sartika, selama ini aku tidak yakin karena 'kan Keenan memang tidak pernah menyatakan perasaannya padaku, tetapi saat aku menjadi bartender, dan dia mabuk, dia menyatakan cintanya.” Veronica menjelaskan seraya tersenyum.

“Ya, dan Tuan Keen semakin positif padamu, tetapi tidak masalah jika laki-laki posesif, itu artinya dia sangat mencintaimu karena dia tidak ingin jika kau dekat dengan laki-laki lain.”

“Begitukah?”

“Iya, dan kau harus mempertahankannya. Semoga hubungan kalian langgeng hingga kalian menikah, Aamiin.” 

“Semoga kau dengan Pak Reyhan pun akan menikah, Aamiin.”

Kedua sahabat itu saling mendoakan dan saling tertawa bahagia. Mereka pun berpelukan. Kehidupan mereka berdua yang selama ini begitu monoton karena hanya fokus bekerja dan bekerja, kini hidup mereka lebih berwarna setelah memiliki kekasih.

    ***

Sementara jika di malam hari, Veronica masih tetap melakukan pekerjaannya sebagai prostitute seks on phone. Dan setiap dia bekerja, para pelanggannya pun tidak henti meneleponnya untuk menyewa jasanya.

Apalagi Essa, setiap malam dia masih sering meminta pada Veronica agar bisa bertemu secara langsung, dan mereka bisa melakukan percintaan secara nyata. Namun, Veronica selalu menolaknya.

Veronica sendiri merasa heran walaupun dia selalu menolak permintaan Essa tersebut, tetapi hatinya berkata lain bahwa dia merasa nyaman dengan Essa. Hatinya terbagi dua antara Essa dan Keenandra.

Essa adalah cinta semu-nya, sedangkan Keenandra adalah cinta nyata-nya. Essa pun selalu menyatakan cinta pada Veronica, dan Veronica pun sudah menerimanya, bahkan jauh sebelum dia menerima cinta Keenandra.

Itu artinya, yang menjadi cinta pertamanya adalah Essa, sementara Keenandra adalah cinta keduanya, atau selingkuhannya. Begitulah yang ada dalam pikiran Veronica.

Akan tetapi, antara cintanya terhadap Essa, maupun terhadap Keenandra sama besarnya. Karena Veronica mencintai keduanya walaupun dalam suasana yang berbeda karena yang satu cinta semu, dan yang satu lagi cinta nyata.

Seperti halnya pada malam itu, Essa kembali menghubungi Veronica, dan dia kembali mengajak gadis tersebut untuk bertemu, dan melakukan hubungan secara nyata. Namun, Veronica selalu menolaknya.

“Carol, kenapa kau selalu menolakku? Jujur saja, aku sangat penasaran padamu. Dari suaramu saja sudah sangat cantik dan seksi, apalagi jika aku melihatmu secara langsung.” Essa terus merayu Veronica tanpa mengenal putus asa.

“Aku benar-benar sangat penasaran padamu, Carol. Ayolah, Honey, aku akan membayarmu lebih tinggi, yaitu satu miliar. Dulu aku akan membayarmu 500 juta, tetapi sekarang aku akan membayarmu satu miliar, bagaimana?”

Veronica terdiam mendengarnya. ‘Satu miliar? Itu bukanlah uang yang sedikit, itu jumlah uang yang sangat banyak. Mengapa Essa sampai begitu penasaran pada diriku?’ batin Veronica.

‘Padahal begitu banyak wanita lain yang bekerja sebagai prostitusi, dan mereka sudah jelas menjajakan tubuhnya, tetapi mengapa dia memaksaku hanya untuk rasa penasarannya? Tidak, aku tidak mau!’

Veronica terus berperang batin. Dia masih menolak keras keinginan Essa—sang kekasih bayangan. Namun, dia juga merasa sangat penasaran mengapa Essa sampai seperti itu terhadap dirinya.

‘Itu artinya Essa tidak mencintaiku dengan tulus. Dia hanya mengincar tubuhku saja, dia hanya cinta nafsu terhadap diriku karena aku ini hanya seorang prostitusi walaupun hanya melalui ponsel,’ batinnya.

‘Akan tetapi, mengapa aku juga justru nyaman dan mencintainya? Ini benar-benar hal yang sangat aneh dan bodoh.’ Veronica terus membatin.

“Halo, Carol, mengapa kau hanya diam saja?” Suara Essa kembali terdengar dan membuyarkan lamunan Veronica. 

“Aku akan membayar beberapa pun yang kau mau. Aku menawarkan satu miliar, tetapi jika kau ingin lebih, aku akan menurutinya asalkan kau menuruti keinginanku,” sambungnya.

“Tidak masalah walaupun hanya satu malam, yang terpenting full hingga pagi.” Essa terus merayu Veronica.

Veronica semakin dibuat dilema mendengarnya. Ini benar-benar merupakan pengalaman pertamanya untuk berhubungan secara langsung dengan pelanggannya dalam dunia gelap.

Dia mulai tergiur dengan sejumlah uang yang ditawarkan oleh Essa tersebut. Namun, tiba-tiba bayangan wajah Keenandra—sang kekasih nyata mengusik pikirannya. 

‘Ya, Tuhan, mengapa tiba-tiba aku teringat pada Keenan? Aku merasa sangat berdosa padanya karena telah mengkhianatinya begini. Tapi … Essa merupakan cinta pertamaku sebelum dirinya.’

GAIRAH CEWEK CAFE { TERBIT }Where stories live. Discover now