16.Keenandra Mabuk

31 13 0
                                    

"Keen," gumam Veronica.

"Cocktail apa saja yang populer di kafe ini?" Keenandra mengulang pertanyaannya karena tak kunjung dijawab oleh Veronica.

"Cocktail populer di antaranya, mojito, margarita, martini, dan cosmopolitan." Veronica berusaha menjawab setenang mungkin walaupun sebenarnya hatinya sudah ketar ketir.

"Aku ingin blackberry gin gimlet."

"Ah, iya, tunggu sebentar, aku buatkan dulu."

Veronica mencampurkan blackberry, es, gin, air jeruk nipis, dan sirup ke dalam botol pengocok cocktail.

Dia kembali melakukan juggling. Mata Keenandra tak beralih sedikitpun dari sang Gadis Cafe yang kini tengah menjadi bartender itu. 

Kelincahan dan kelihaian Veronica dalam meracik cocktail serta melakukan juggling, sungguh membuatnya terpana dan terkagum-kagum.

"Ini, Keen, cocktail blackberry gin gimlet-nya, silakan dinikmati." Veronica meletakkan gelas di hadapan Keenandra.

Tanpa menjawab, Keenandra pun langsung meminum cocktail tersebut hingga tandas. "Buatkan lagi, 10 gelas!"

Veronica ternganga mendengarnya. Matanya mengerjap-ngerjap tidak percaya. "Keen, mengapa banyak sekali? Nanti kau mabuk."

"I don't care! Cepat racikkan cocktail lagi untukku!" Nada suara Keenandra meninggi.

Veronica merasa aneh melihat sikap Keenandra pada saat ini sangat berbeda. Selama ini setelah mereka saling mengenal dan dekat, Keenandra tidak pernah berkata kasar ataupun bernada tinggi seperti itu.

Akhirnya, Veronica pun meracik kembali cocktail untuk Keenandra, sedangkan Abim dan Azza yang kala itu tengah menikmati mocktail, kini mereka berdua merasa tidak nyaman setelah kehadiran Keenandra.

"Abim, lebih baik kita segera pergi saja dari sini. Karena Tuan Keen terlihat sangat menyeramkan sekali." Azza berbisik-bisik pada Abim.

"Padahal kita baru saja kembali menikmati minuman racikan Nona Veronica ini, tetapi semuanya kacau gara-gara kehadiran Tuan Keenan." Abim pun balas berbisik pada Azza.

"Kalian tidak perlu berbisik-bisik seperti itu! Jika kalian masih ingin menikmati minuman racikan bartender seksi itu, silakan lanjutkan saja!" Keenandra menyeletuk.

Abim dan Azza seketika terdiam. Namun, berbeda halnya dengan Veronica yang kala itu tengah meracik cocktail pesanan Keenandra, matanya seketika berkaca-kaca mendengar ucapan Keenandra tersebut.

Dengan tangan yang gemetar, dia tetap melanjutkan meracik cocktail untuk Keenandra. Hatinya merasakan sakit ketika mendengar Keenandra yang mengatakannya bartender seksi di hadapan Abim dan Azza.

Tidak berapa lama kemudian, cocktail blackberry gin gimlet 10 gelas untuk Keenandra sudah siap disajikan. Veronica dengan wajah murung memberikannya pada Keenandra. "Silakan, Tuan Keenan ...."

Keenandra meraih satu gelas cocktail tersebut, kemudian langsung menenggaknya hingga tandas, lalu dia kembali meminum gelas berikutnya tanpa jeda. Namun, matanya tak luput dari Veronica.

Hingga tanpa terasa, 10 gelas cocktail telah habis tanpa sisa. "Buatkan lagi 10 gelas!"

Keenandra kembali memesan cocktail, dan matanya sudah memerah. Emosinya tiba-tiba memuncak ketika dia mendengar Veronica yang kembali memanggilnya dengan sebutan—Tuan.

Veronica meringis mendengar permintaan Keenandra tersebut. Dia tahu bahwa saat ini Keenandra tengah menahan emosi dan sudah mulai mabuk. 

"Keen, kau sudah mulai mabuk. Tolong hentikan."

GAIRAH CEWEK CAFE { TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang