BAB 2

927 127 11
                                    

Kakinya melangkah di antara tumpukan salju yang menggunung menutupi jalanan, belum sempat dibersihkan oleh petugas mengingat tadi malam merupakan malam natal dan salju turun begitu deras walaupun tak mampu menghentikan keramaian di pusat kota

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kakinya melangkah di antara tumpukan salju yang menggunung menutupi jalanan, belum sempat dibersihkan oleh petugas mengingat tadi malam merupakan malam natal dan salju turun begitu deras walaupun tak mampu menghentikan keramaian di pusat kota. Perayaan natal begitu meriah di negara bagian barat Amerika Serikat, California.

Pemandangan begitu indah bahkan ketika senja di pesisir pantai ketika musim dingin. Rasanya warna langit bergabung menjadi satu membuat satu spektrum yang tak terlupakan yang diliputi keramaian walaupun musim dingin telah tiba. Musim dingin akan terus bergerak dan memeluk California hingga bulan maret nanti. Berharap, tak akan ada badai salju yang datang tahun ini.

Udara terasa sedikit hangat di mana suhu menginjak -10 derajat celcius untuk pagi kali ini dan mentari tampaknya akan bersinar walaupun tak ada yang bisa menduga, bisa saja mentari tertutup awan yang bersiap untuk kembali menurunkan salju. Tak ada yang bisa menebak cuaca kali ini karena tingkah manusia yang sedikit merusak alam.

Namun, paru-paru nya menyukai udara pagi ini, terasa begitu bersih dimana tak ada pengendara yang mampu melintas karena tumpukan salju belum dibersihkan. Matanya terpejam walaupun wajahnya menghadap ke arah langit seolah meminta kehangatan dari mentari. Ia sangat menyukai pagi di musim dingin.

Perlahan kelopak matanya terbuka, memperlihatkan iris berwarna cokelat karamel yang tampak bersinar karena sinar mentari yang menyapa. Mata monolid itu tampak terlihat besar untuk ukuran orang Asia dengan hidung mancung tampak sempurna di sana. Sayangnya, helaian rambut itu tertutup oleh beanie hat yang mencoba menghangatkan telinganya yang mudah dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya.

"Aku akan merindukan tempat ini."

Suara itu terdengar cukup berat dengan pandangan yang tak teralihkan dari langit yang kini mulai dikuasai oleh mentari, tak ada awan yang melintas di atasnya dan itu pemandangan yang cukup memuaskan untuknya mengawali hari ini. Mungkin, ia akan terlambat berangkat ke sekolah hanya karena mengagumi langit pagi ini.

Anggap saja ia tengah belajar geografi secara mandiri dan ia akan menjadikan hal itu alasan untuk terlambat ke sekolah hari ini. Rasanya, ia tidak ingin berangkat sekolah, tetapi hari ini adalah hari terakhir ia akan menginjakkan kaki di sekolah internasional di California itu. Sangat disayangkan, ia baru mampu memuji keindahan langit California di hari terakhirnya.

"Kim Taehyung!"

Inginnya ia mendengar suara kepakan sayap ataupun kicauan burung di pagi hari, tetapi ia mendengar suara teriakan seolah ingin menghancurkan telinganya dengan suara yang begitu nyaring. Pria bermarga Kim itu memilih untuk menghela napas dan melirik ke arah pria yang tampaknya kesulitan melewati tumpukan salju.

"Seorang penjahat sudah bangun rupanya." Itulah sapaan yang diberikan oleh Kim Taehyung pada seorang pria yang tampak malas mendengar apa yang Taehyung ucapkan hanya karena ia melakukan aksi membolos sekolah untuk menjemput Kim Taehyung di California.

Glimpse Of The PastDonde viven las historias. Descúbrelo ahora