BAB 21

515 115 20
                                    

Sekolah ramai ketika mengetahui akan ada pertandingan yang diadakan di salah satu gedung olahraga, semuanya beramai- ramai datang dan meninggalkan pelajaran tambahan demi melihat siapa yang akan menang

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sekolah ramai ketika mengetahui akan ada pertandingan yang diadakan di salah satu gedung olahraga, semuanya beramai- ramai datang dan meninggalkan pelajaran tambahan demi melihat siapa yang akan menang. Si anak baru atau seorang anak donatur yang telah menguasai sekolah sejak sekolah dasar. Tampaknya, bahan taruhan pun dimulai, beberapa orang mengumpulkan uang untuk keuntungan nya semata, tanpa diketahui oleh orang yang bertanding.

Sosok pria yang baru mendengar itu hampir bertanya berkali- kali mengenai nama dan marga yang bahkan baru beberapa minggu menjadi siswa sekolah menengah atas. Namun, pria bernama lengkap Kim Taehyung itu telah berani mengajukan diri untuk mengalahkan Jooyul yang telah cukup lama meninggalkan taekwondo. Park Jimin memilih untuk berlari tanpa membawa apapun bahkan tanpa peduli guru yang memberikan pelajaran tambahan itu datang.

Siapa yang harus diberikannya peringatan, Taehyung kah atau Jooyul. Jimin yang berlari sambil berpikir siapa yang akan mendengar ucapannya. Jooyul akan mati di tangan Taehyung atau Taehyung akan membuat Jooyul mati. Hanya dua peringatan yang mampu Jimin berikan mengingat Kim Taehyung telah melatih taekwondo sejak SD, bahkan di Amerika pria itu menjadi pemenang perlombaan tingkat internasional.

Sial. Jimin tampaknya harus memberitahu Taehyung untuk tidak membunuh seseorang di sekolah. Jika ia bicara pada Jooyul, pria itu tidak akan mendengarnya dan merasa paling berkuasa di sekolah. Kakinya kini dengan cepat melewati beberapa orang yang mulai berkerumun untuk masuk ke dalam gedung olahraga. Orang- orang bodoh ini malah mengadakan taruhan ketika dirinya hampir tercekik karena takut Taehyung kehilangan kendali.

"Dimana Taehyung?" tanya Jimin cepat pada seseorang yang tampaknya satu kelas dengan Taehyung. Pria itu menunjuk ke arah ruang ganti membuat Jimin segera berlari dan menemukan Taehyung yang tampak tenang mengganti pakaian dan menggunakan sabuk nya yang berwarna hitam. Baik, pria itu benar- benar membawa seragam kebanggaannya membuat Jimin menghela napas dan menatap dengan tatapan mengeluh ketika Taehyung menatapnya dengan senyuman seperti penjaga neraka.

"Kau, jangan melakukan hal aneh." ucap Jimin yang kini duduk di salah satu bangku, menggelengkan kepala tanda dia tidak setuju dengan keputusan Taehyung. Jimin mengingat ada salah satu teman pria itu di sekolah lama nya yang masuk ke IGD setelah menantangnya bertanding satu lawan satu di lapangan tanpa guru yang mengawasi. "Jangan lakukan, Kim Taehyung." ucap Jimin sekali lagi, tetapi Taehyung hanya mengangguk dan menyelesaikan pakaiannya yang telah siap untuk bertanding.

"Kau pernah membuat seseorang masuk IGD." ucap Jimin yang meninggikan suaranya, tetapi Taehyung kembali mengangguk dan duduk. Ia tengah menunggu permainan dimulai, tepat pukul 04.00 sore. Jimin pun menghela napas dan akan membantu Taehyung mengingat mengenai apa saja yang pernah Taehyung lakukan di negeri orang. "Kau pernah membuat seseorang patah di bagian pundak." sambung Jimin lagi hingga Taehyung pun kembali mengangguk. Jimin geram hingga ia menarik rambutnya pelan.

"Jangan membuat seorang anak donatur masuk ICU." ucap Jimin yang sekali lagi memperingati Taehyung yang kembali mengangguk. Taehyung terlihat sangat tenang seolah pertandingan nanti bukanlah masalah untuknya. Benar, Jimin membenarkan sikap tenang Taehyung karena pria itu penguasanya, tetapi pria itu harus mampu untuk menahan bantingannya jika tidak ingin terkena masalah.

Glimpse Of The PastDonde viven las historias. Descúbrelo ahora