Bab 1

4.4K 513 140
                                    

Hai sahabat waanjai,, are u ok..
Ok dong pastinya, kita sudah bertahan sampai sejauh ini sudah menjadi hal biasa dapat gempuran dari kanan dan kiri.
Tetap positif tingking karena suatu saat nanti alam akan membuktikan kebenarannya.


Aku punya satu cerita baru untuk kalian, semoga akan menghibur dan mengobati rasa rindu kalian pada MewGulf.


Happy reading....🥰



☀️❤🌻

"Miuu...biji bunga matahali datang nih, miu di mana?"

Bocah kecil yang berumur 3 Tahun itu menerobos masuk ke dalam kamar Mew seraya menghapus ingus dengan tangannya, lalu tangannya di hapus menggunakan bajunya.

"Miu...Kana bawa anak kula-kula, Miu mau lihat tidak?"

Kana terus saja memanggil-manggil nama Mew sementara Mew bersembunyi di balik lemari.

"Miu..Miu di mana?"

Kana mengintip kolong ranjang dia berpikir pasti Mew sembunyi di sana. Sementara Mew mengendap-ngendap keluar dari balik lemari.

"Dorrrr..."

"Aaaaa....kaget...Kana kaget Miu!" Ucap bocah kecil itu sambil mengelus dadanya.

"Ada apa kau ke kamarku?"

"Kana punya anak kula-kula Miu mau lihat tidak?"

"Mana?"

"Ini?" Bocah kecil itu menunjukan toples kecil yang ada di tangannya.

"Mana anak kura-kuranya?"

Kana ngintip toplesnya, sudah kosong anak kura-kura itu sudah tidak ada di dalam toples.

"Aow...tadi dia ada di cini telus dia pelgi ke mana ya?"

"Mana aku tau, tadi kau bawa ke sini tidak?"

"Di bawa Miu...." Kana menyimpan toplesnya di atas nakas lalu dia menungging mencari kura-kuranya di bawah ranjang.

"Itu dia! Miu anak kula-kulanya ada di dalam kolong, Miu tolong ambilkan ya Kana tidak bica."

"Menyusahkan, bagaimana bisa dia masuk ke dalam kolong?"

"Kana tidak tau kapan dia keluar dari dalam toples."

Mew pun merayap ke dalam kolong untuk mengambil anak kura-kura.

"Nih! Masukan ke dalam toples terus tutup biar dia tidak lari."

Kana menatap Mew dengan tatapan bingung.

"Nanti dia mati kalau di tutup, nanti kula-kulanya pingcan tidak bica nafas."

"Kalau begitu simpan di tempat yang besar."

"Miu..Kana titip kula-kulanya di cini ya?"

"Kenapa di sini?"

"Di lumah Kana di kejal-kejal Hazacd."

"Terus siapa yang kasih dia makan?"

"Miu lah."

"Tidak mau, lebih baik kasih Hazard saja biar dia makan."

"Jangan dong,, ini kan balu dibelikan Papa."

Kana menaruh anak kura-kuranya di telapak tangan mungilnya lalu si anak kura-kura itu dia elus-elus dan dia cium.

"Jangan di cium jorok," baru saja Mew diam tak lama jeritan tangis Kana terdengar.

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang