Bab 10

1.9K 420 178
                                    

3 bulan kemudian

"Mew, aku boleh nebeng kau pulang tidak?"

"Kenapa memangnya, apa kau tidak ada teman pulang?"

"Tadi kakiku sedikit terkilir, aku susah untuk melangkah."

"Owh baiklah, nanti aku antar kau sampai rumah, naiklah!"

"Terima kasih."

Vania naik ke atas sepeda Mew dia duduk di belakang kebetulan sepeda Mew memiliki tempat duduk di belakang.

Mew dan Vania satu komplek jadi mereka pulang dengan satu arah tujuan hanya saja rumah Vania lebih jauh sedikit dari rumah Mew.

"Ih Miu dengan ciapa tuh?" Ucap Kana saat melihat Mew pulang berboncengan dengan seorang wanita.

Dia langsung keluar dari gerbang lalu manghadang Mew di tengah-tengah jalan.

"Cetopp! Miu mau ke mana, lumahnya cudah kelewat."

"Aku mau antar Vania pulang."

"Kenapa halus di antal, biacanya juga Vania pulang cendili."

"Kaki Vania sakit tidak bisa jalan jadi aku antar dulu sebentar ke rumahnya."

"Tidak boleh culuh Vania pulang cendili."

"Kaki Vania sakit Kana," ucap Vania.

"Bohong, Vania modus kan cuma mau dekat-dekat cama Miu, Vania tulun!" Kana menarik baju Vania namun Vania justru memeluk pinggang Mew.

Kreekkk...

"Aaaaa...." jerit Vania saat Kana menggigit pinggangnya hingga Vania pun akhirnya turun dari sepeda Mew.

"Kana tidak boleh seperti itu."

"Ciapa culuh dia tidak mau tulun. Miu tidak boleh antal Vania pulang. Vania pulang aja cendiri."

"Sakit Kana kau jahat sekali."

"Emang enak! Cukulin bukan kaki Vania aja kan cekalang yang cakit pinggang Vania juga cakit mamam tuh gigi Kana."

"Vania maaf ya lebih baik kau pulang sendiri aja lagi pulang rumahmu sudah dekat." Ucap Mew.

"Tuh dengal kan, pulang cana."

"Tanggung Mew sedikit lagi."

"Ih malah ngeyel nanti Kana gigit pantat Vania, mau!"

"Iya..iya Kana, aku pulang sendiri."

"Dali tadi kek," setelah Vania pulang Kana naik ke atas sepeda Mew.

"Kenapa kau naik?"

"Ajak Kana mutel-mutel."

"Aku belum masuk rumah."

"Nanti aja macuk lumahnya."

"Aku lapar."

"Miu tadi boncengin Vania, cekalang gantian boncengin Kana."

"Aku makan dulu ya."

"Tidak mau! Kana mau di ajak mutel-mutel."

"Kana, aku baru saja pulang sekolah."

"Jadi Miu tidak mau ajak Kana jalan-jalan, ya cudah Kana ngambek."

Kana turun dari atas sepeda lalu dia menghentakan kakinya menuju rumahnya.

"Iya..iya ayo kita jalan-jalan."

Kana menghentikan langkahnya lalu berbalik lagi menghadap Mew.

"Benal?"

"Iya ayo cepat naik!"

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang