Bab 34

1.9K 446 127
                                    

Mew pun bingung dia takut salah mengenali orang, karena orang yang ada di depannya terlihat sangat berubah, tubuhnya berisi, pipinya terlihat bulat.

Mew masuk ke dalam mini market lalu dia mengambil keranjang dan berjalan menyusuki rak bagian makanan ringan, Mew berhenti di depan rak kwaci dan dia memasukan kwaci satu persatu ke dalam keranjang belanjaan namun matanya terfokus pada pintu gudang berharap pria yang tadi dia temui keluar dari gudang.

Kana diam di dalam gudang menunggu Mew pergi namun saat di intip, Mew masih berdiri di bagian rak kwaci dan Mew pun terlihat memperhatikan ke arahnya.

"Kenapa dia ada di sini sih! Sia-sia aku hidup susah selama 2 hari."

Kana pun keluar dari gudang dia pura-pura merapihkan barang-barang di atas rak namun sesekali Kana menoleh pada Mew yang juga masih memperhatikan Kana.

Mew mendekati Kana, 5 bulan dia tidak bertemu dengan Kana banyak sekali yang berubah.

"Kau tidak ingin memelukku."

"Tuan bicaramu tidak sopan."

"Tidak sopan? Memang kau siapa?"

"Kenapa Tuan bertanya padaku? Harus aku yang bertanya pada Tuan kenapa Tuan menggangguku."

"Tadi kau pura-pura buta sekarang kau pura-pura Amnesia apa segitu gugupnya kau bertemu denganku."

"Aku Memang tidak mengenal kau!"

"Kwaci ada apa?" Tanya Mint pada Kana.

"Sttt...!" Kana memberi isyarat pada Mint untuk diam.

"Tuan sudah selesai kan belanjanya, Tuan bisa membayar barang belanjaan Tuan di kasir."

"Ayo kita pulang," Mew menarik tangan Kana.

"Ih siapa anda ajak-ajak aku pulang."

"Kau tidak mau pulang denganku?"

"Tidak! Aku tidak mau ikut orang asing."

"Baiklah aku akan bayar belanjaanku dulu."

Kana melihat keranjang yang Mew bawa, Mew mengambil banyak kwaci dengan berbagai rasa.

"Kenapa, Kau mau?" Mew ngambil satu bungkus kwaci lalu dia berikan pada Kana.

Kana pun tidak bisa menolak karena itu memang makanan kesukaannya. Namun setelah dia melihat senyum Mew, Kana memasukan kembali Kwacinya ke dalam keranjang.

"Aku tidak suka makan sampah."

"Jangan kau makan dengan kulitnya karena kulitnya memang untuk di buang ke tempat sampah."

"Lebih baik Tuan bayar saja barang belanjaan Tuan jangan banyak bacot."

Mew pun menghela nafas panjang lalu dia pergi ke kasir untuk menghitung barang belanjaannya.

"Aku tidak punya uang cash apa aku boleh bayar pakai kartu kredit?"

"Boleh Tuan," jawab Mint.

Mew mengeluarkan dompetnya lalu dia mencari kartu kreditnya.

"Aduh sepertinya kartu kreditku ada pada seseorang, biasa tunggu sebentar? Hei kau sini!" Panggil Mew pada Kana.

Yang di panggil hanya diam pura-pura tidak dengar.

"Apalagi sekarang? Apa kau pura-pura tuli? Hei..Kana!"

Kana tetap diam akhirnya Mew pergi menghampiri Kana.

"Aku ingin bayar belanjaanku."

"Ya bayar saja kenapa anda laporan padaku."

"Kembalikan Blackcardku."

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang