Bab 11

2.1K 401 159
                                    

"Kana bangun, kau harus kuliah!"

"Kau tidak kerja?"

"Tidak, aku tidak ada kerjaan hari ini aku akan betulkan jendela."

"Boleh aku tidak kuliah?"

"Tidak boleh."

"Tapi aku harus bantu kau betulkan jendela."

"Kau hanya bisa merusak, kerjaanku tidak akan selesai jika ada campur tanganmu."

"Tapi aku malas kuliah."

"Tugasmu hanya belajar, kenapa malas."

"Untuk hari ini saja biarkan aku bersamamu."

"Kau hanya akan pergi kuliah terus pulang aku tidak suruh kau bermalam di kampus."

Kana malas untuk bangun dia merekatkan pelukannya pada Mew.

"Aku tidak akan belikan kau ponsel jika kau tidak mau kuliah."

"Dari pada sampai kampus nanti aku bolos  kelas dan nongkrong di kantin lebih baik aku di rumah, satu hari ini saja please."

"Mah...mamah!" Teriak Mew pada Mamanya.

"Meww..aku tidak suka jika kau sudah ngadu pada Mama.

"Mah...Kana tidak mau kuliah."

"Suruh dia pulang, jangan beri uang jajan jangan kau manjakan, berikan dia pada Maminya."jawab Janny dari luar.

Dan itu membuat Kana terdiam sambil menatap Mew.

"Tuh kau dengar kan?"

Kana mengerucutkan bibirnya sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Tidak! Aku tidak akan luluh oleh rayuanmu."

Kana mendorong Mew lalu dia turun dari atas ranjang.

"Baiklah! Aku akan kuliah."

Kana pergi ke kamar mandi dan Mew pun bangun memeriksa jendela, dia harus mengukur berapa meter kaca yang akan dia gunakan untuk menggantikan kaca yang sudah di hancurkan oleh Kana.

Beberapa menit kemudian Kana keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

Kana melihat Mew sedang memeriksa jendela tubuh Mew sedikit menunduk karena membersihkan pecahan-pecahan beling yang tersisa di bagian luar.

Melihat posisi Mew yang menunduk otak Kana pun mulai error tiba-tiba saja antena di bawahnya terasa menendang dan menonjol di balik handuknya saat melihat bokong Mew menungging ke arahnya.

"Aow!" Kana langsung berbalik seraya menutupi juniornya yang dengan tidak tau malu tiba-tiba ngaceng.

"Sudah selesai mandi?"

"Sudah," jawabnya sambil menghadap lemari.

"Cepat pakai bajumu, aku juga mau mandi."

Kana membuka lemari dan mencari celana dalam dan baju mikiknya, baju mereka tercampur menjadi satu terkadang Kana pakai baju siapa saja yang ada di dalam lemari.

Kana melepas handuknya lalu memberikan handuk itu pada Mew.

"Mew itu handuknya," Kana melemparkan handuk ke atas tempat tidur.

Kana mulai memakai celana dalamnya dengan posisi membelakangi Mew.

Kali ini Mew yang menelan salivanya bagaimana tidak bongkahan bokong Kana terpampang indah di depan mata Mew, walau pun Mew sering melihat Kana telanjang tapi itu dulu saat Kana kecil. Sejak Kana mulai tumbuh menjadi pria remaja dia tidak pernah lagi mandi bersama dengan Mew.

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang