Bab 3

2.2K 403 111
                                    

Keesokkan harinya

"Aku sekolah dulu ya."

"Nanti Mew bawakan kwaci untuk Kana ya?"

"Iya nanti aku bawakan pulang sekolah, kau sembuh dulu ya."

"Iya nanti Miu pulang cekolah Kana mau cembuh."

"Nanti kau makan terus minum obat."

"Hmm!" Anak kecil itu mengangguk dan masih berbaring di atas tempat tidur.

Hari ini Mew bermalam di rumah Kana  dan saat pagi dia pulang kerena harus pergi ke sekolah.

"Bagaimana keadaan Kana?"

"Masih sama mah, masih demam."

"Sarapan dulu sebelum pergi sekolah."

"Mah, Mew minta uang jajan lebih ya."

"Untuk apa? Apa kau ada kegiatan?"

"Nanti pulang sekolah Mew mau beli kwaci, Kana minta di belikan Kwaci."

"Dia kan sakit Mew, belikan yang lain."

"Kasihan Mah, Mew tidak tega kalau keinginan Kana tidak di penuhi apa lagi dia sedang sakit."

"Sarapan saja dulu nanti mama tambahin."

"Hmm."

Setelah sarapan Mew pergi ke sekolah dan seperti biasa Mew pergi menggunakan sepedanya. Jarak antara rumah dan sekolah sangat dekat hanya 15 menit jika berjalan kaki.
Saat Mew menuju ke sekolah Mew melihat Tul jalan kaki dia pun berjalan menuju ke sekolah.
Tul baru masuk sekolah tingkat awal berbeda dengan Mew yang sudah ada di tingkat 4. Perbedaan umur mereka juga cukup jauh terlebih jika di bandingkan dengan Kana yang berbeda sangat jauh hingga 7 tahun.

Brakkkk...

Tul tersungkur di atas aspal saat sepeda Mew dengan kecepatan tinggi menyenggong tubuh bagian belakangnya. Mew masih dendam pada Tul terlebih karena perbuatan Tul hingga menyebabkan Kana deman dan sampai harus pergi ke dokter.

Huaaaa....

Tul menangis kesakitan karena keningnya tergores aspal dan dia tidak sempat melihat siapa yang menabrak dirinya.

"Rasakan kau, siapa suruh jadi anak nakal," batin Mew sambil berlalu pergi.

"Tul, kau kenapa?"

"Ada yang nabrak aku, keningku berdarah tidak?"

"Ayo aku bantu bangun, keningmu tidak apa-apa hanya tergores sedikit, lain kali jalannya di tepi saja jangan ke tengah."

"Aku sudah jalan di tepi tapi tau-tau ada yang nabrak."

"Kau mau aku antar pulang?" Ucap miko teman sekelas Tul.

"Nanti ibuku marah, kita pergi sekolah saja."

"Apa kau yakin?"

Tul mengangguk, dia lebih takut jika harus kembali ke rumah pasalnya ibunya akan marah dan jika sudah marah ibunya akan melakukan kekerasan padanya.

"Aku antar ke Uks ya biar lukamu di obati."

Tul mengangguk, sampai di sekolah mereka tidak pergi ke kelas tapi langsung menuju ruang Uks agar luka Tul di obati.

"Mew tadi aku lihat kau menabrak anak kelas 1, tapi kenapa kau tidak bantu dia."

"Aku memang sengaja tabrak dia, siapa yang liat aku selain kau?" Tanya Mew pada Mild.

"Aku juga lihat," sahut Kaownah.

"Kalian diam-diam saja, aku memang benci pada anak itu, kalian tau biji..?"

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang