Bab 19

1.7K 408 180
                                    

1 minggu kemudian

Mew tidak punya pilihan karena di desak oleh ke dua orang tuanya, akhirnya pertunangan pun terjadi.

"Kau sudah rapih dan tampan."

"Aku tidak perduli dengan penampilanku."

"Lalu bagaimana denganku, aku tampan tidak?"tanya Kana pada Mew dan hanya di jawab anggukan oleh Mew.

"Semangat Mew."

"Kau tidak akan mengerti perasaanku."

"Aku mengerti tapi ini juga bukan kemauan aku dan orang tuamu, ini takdir yang harus kau jalani, ayo kita pergi orang tuamu sudah menunggumu."

Seluruh keluarga Jong sudah bersiap-siap mereka semua akan pergi menuju rumah Aom.

"Aku tidak menyangka Mew akan bertunangan, cepat sekali dia menemukan jodohnya," ucap Baifren, dia juga sudah rapi akan ikut menghadiri pesta pertunangan Mew dan juga Aom.

"Jika kau tau apa yang terjadi, aku sebenarnya malas punya menantu yang tidak tau asal usulnya."

"Tidak tau asal usulnya bagaimana?"

"Gadis itu di titipkan di rumah kami masa kau tidak tau."

"Aku benar-benar tidak tau, aku pagi ke toko kue siang baru ada di rumah, aku tidak tau kalau ada tamu di rumahmu."

"Kau sibuk aku bisa mengerti itu, lalu bagaimana dengan toko kuemu."

"Masih seperti dulu,, ya aku bersukur setidaknya aku memiliki penghasilan sendiri tanpa harus bergantung pada siapa pun."

"Kau habat, jika aku ada di posisimu belum tentu bisa setegar ini."

Baifren sedikit merasa lega dengan di laksanakannya pertunangan Mew itu artinya Mew dan Kana normal.

"Mam, mau ikut mobil siapa?" Tanya Kana pada Maminya."

"Mami di mobil Janny saja."

"Ok baiklah! Aku pergi dengan Mew."

"Kalian hati-hati ya."

Seluruh keluarga Jongcheveevat berangkat menuju kediaman si wanita, Kana pergi menggunakan mobil Mew sedangkan Lee bersama para ibu.

"Mew are u ok."

"Jangan tanyakan kabar aku sekarang, aku seperti sudah tidak bernyawa."

"Kalau begitu bagaimana kalau kita pergi menggunakan motorku saja, jika kau tidak fokus mengemudi akan membahayakan nyawa kita berdua."

"Tidak apa-apa, aku pergi bersamamu tidak mungkin aku membahayakan nyawamu."

"Semangat na, sebentar lagi kau akan jadi milik seseorang."

"Ck, tutup mulutmu."

"Akh tidak, rasanya aku ingin sekali mengumpat tapi aku tidak tau masalahku apa."

Mew mulai melajukan mobilnya, Mew mengikuti mobil Lee dari belakang karena dia juga belum tau rumah Aom ada di mana.

1 jam kemudian.

"Apa kita sudah sampai?" Tanya Kana pada Mew.

"Sepertinya begitu."

"Ramai juga ya, mereka mengadakan pesta besar. Kau beruntung Mew dapat calon istri kaya raya, kalau di lihat-lihat dia juga cantik dan imut."

"Kana bisa diam tidak!"

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya."

"Mau turun atau tidak!"

K W A C I  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang